Halloween (2018) : Revitalisasi Sekuel Orisinal
Sinema horor review Halloween rilisan tahun 2018, revitalisasi film sekuel orisinal 40 tahun setelahnya.
Haloween versi 2018 ini juga sekaligus memperingati 40 tahun perilisan salah satu film horor independen terlaris dan salah satu yang terbaik sepanjang masa.
Film Halloween (1978) kini kian populer dan akan banyak dikenali generasi baru, melalui sekuel terbaru dengna judul yang sama.
Figur Michael Myers kembali berhadapan dengan sang protagonis wanita heroik Laurie Strode yang juga kembali diperankan scream queen era 80’an, Jamie Lee Curtis.
Halloween begitu istimewa sekaligus menjadi revitalisasi sekuel orisinal terhadap kualitas waralaba yang semakin memburuk.
Sang kreator dibalik kesuksesan Halloween, John Carpenter kembali sebagai eksekutif produser, komposer musik, sekaligus kreatif konsultan.
Meski sebenarnya saya mengharapkan Carpenter kembali menjadi sutradara film sekuel ini.
Baca juga: Halloween (1978) : Format Awal Trendsetter Horor Slasher
Baca juga: Halloween (1978) : Format Awal Trendsetter Horor Slasher
Nama David Gordon Green yang dikenal sebagai sineas sejumlah film drama, dipercayakan sebagai sutradara film ini meski awalnya diragukan.
Sedangkan Jason Blum bertindak sebagai salah seorang produser melalui Blumhouse Production yang dikenal lewat sejumlah film horor independen.
Adapun distribusi film Halloween dipegang Universal Pictures.
Sebelum anda nonton film ini, sangat disarankan untuk menonton Halloween 1978, sehingga memahami betul latar cerita.
Terlebih karakterisasi Michael Myers yang disajikan begitu sederhana, sebagai sosok yang murni jahat.
Film Halloween 2018 ini mengabaikan semua sekuel yang dirilis sejak tahun 1981 hingga 2002.
Lupakan pula Halloween versi Rob Zombie yang terlalu buruk itu.
Baca juga: 11 Film 'Halloween' yang Perlu Anda Ketahui
Baca juga: 11 Film 'Halloween' yang Perlu Anda Ketahui
Kisah film Halloween 2018 ini terjadi dalam rentang 40 tahun saat Michael Myers tertangkap dan direhabilitasi di Smith’s Grove Sanitarium.
Sambil dikawal oleh Dr. Ranbir Sartain (Haluk Bilginer), dua orang jurnalis yang tertarik dengan kisah Michael Myers, mencoba berkomunikasi dengannya namun gagal.
Mereka lalu menemui Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) di Haddonfiled, untuk mengetahui lebih lanjut motivasi Myers pada peristiwa pembantaian 40 tahun lalu.
Laurie yang mengalami trauma dan paranoid berkepanjangan, memiliki hubungan kurang harmonis dengan putrinya yakni Karen (Judy Greer) serta cucunya, Allyson (Andi Matichak).
Laurie telah mempersiapkan diri untuk bisa membunuh Michael Myers, saat mengetahui sosok tersebut bersama sejumlah pasien lainnya ditransfer menuju penjara ke tempat lain.
Namun Myers berhasil melarikan diri dari sebuah bus yang menewaskan para polisi penjaga, maka pembantaian pun mulai terjadi lagi pada malam "Halloween" di Haddonfield.
Kesan pertama saya ketika selesai nonton film Halloween 2018, terasa banyak kemiripan akan pengulangan formula cerita dari versi 1978.
Namun gaya penyajian nya elegan, sekaligus membangkitkan nostalgia.
Halloween 2018 dibuka dalam ritme yang cukup lambat dan terkesan santai pada awal cerita, melalui adegan dua jurnalis bertemu dengan Dr. Ranbir.
Alur pun berjalan berdasarkan trailer filmnya, saat kedua jurnalis itu berusaha berkomunikasi dengan Michael Myers dengan menunjukan topeng ikonik nya.
Meski demikian, alur dalam adegan selanjutnya memang sulit ditebak, hingga membuat jantung cukup berdebar.
Memang dalam trailer tersebut, memperlihatkan berbagai adegan film hingga sekitar setengah jalan ceritanya saja.
Kemudian hadir kredit pembuka yang mirip dengan Halloween 1978, menggunakan jenis huruf, warna, sefrta tema musik yang sama dengan tambahan gaya modern.
Pada sebelah kiri layar diperlihatkan transformasi buah labu dari bentuk kempes hingga bulat berisi.
Beberapa pengulangan akan kemiripan sekuen dengan Halloween 1978, yakni saat Allyson beserta kedua temannya sedang berjalan menyusuri komplek pemukiman di Haddonfield.
Setting lokasi nya dilengkapi dedaunan kering yang berguguran di jalanan.
Kemiripan adegan juga tampak saat figur ayah dan anak sedang berada di dalam mobil pada malam hari yang gelap.
Mereka terkejut melihat beberapa pasien Smith’s Grove Sanitarium yang melarikan diri, namun kali ini terlihat dari jarak dekat.
Sedangkan Halloween 1978 dua figur di dalam mobil yakni Dr. Loomis dan seorang perawat.
Selain itu juga ada adegan dua anak kecil mengenakan kostum tak sengaja berpas-pasan dan menabrak tubuh Michael Myers.
Adapun Allyson yang sedang berada di kelas duduk di bangku paling belakang memandang keluar jendela, tampak dari seberang jalan, Laurie sedang mengawasinya.
Hal itu sama persis dalam Halloween 1978 ketika Laurie diawasi Michael Myers.
Tak lupa pula Myers pun mengunjungi kuburan kakaknya, Judith Myers, hanya bedanya batu nisan makamnya tidak diambil dan diletakkan di atas ranjang!
Teman Allyson yakni Vicky, bertugas menjadi babysitter seorang bocah yang ketakutan melihat sosok boogeyman.
Adegan itu mengingatkan peristiwa yang sama terhadap Laurie dalam Halloween 1978.
Lalu, adegan penggunaan seprai putih untuk menutupi seluruh tubuh, apakah kembali digunakan Michael Myers?
Premis Halloween 2018 sebenarnya hanya menegaskan nostalgia, serta mengulangi formula yang mirip.
Alur kisahnya sendiri klise saat Michael Myers melarikan diri, membantai sejumlah orang, dan berakhir untuk berhadapan dengan Laurie Strode.
Untuk menutupinya, terdapat sebuah pelintiran menjelang akhir cerita yang cukup impresif, disertai berbagai adegan pembunuhan yang bervariatif.
Saya akui, gaya penyutradaraan David Gordon Green di film ini, mampu melakukan transfer sekaligus meneruskan visi John Carpenter dengan cermat.
Halloween 2018 sanggup menyajikan aura misterius serta kekuatan supranatural dari berbagai aksi horor.
Sekuel ini punya gaya dan rasa yang sama kuat dengan Halloween 1978.
Berbagai aksi pembunuhan Michael Myers di Haddonfield kali ini berada di balik kemeriahan malam "Halloween", saat banyak orang berkeliaran di jalanan.
Adegan itu tampak saat Michael Myers dengan santai, berjalan diantara banyak orang dengan latar gemerlap berbagai lampu hias di lingkungan pemukiman.
Tetap saja, atmosfir kengerian serta mendebarkan yang dilakukan Michael Myers, selalu membuat saya merinding.
Berbagai gerak aksi nya tidak bisa diprediksi, bagaikan bayangan yang kadang tak terlihat, melalui pemanfaatan permainan cahaya dalam kegelapan malam.
Pergantian fokus sorotan kamera antara Myers dengan korban dalam salah satu adegan pun, turut memainkan emosi dan menggenjot adrenalin.
Terdapat pula sejumlah adegan yang beberapa diantaranya begitu intens, sehinga saya sudah bersiap-siap melompat dari kursi.
Antisipasi terhadap jump scare yang tipikal dengan Halloween 1978, disajikan sederhana namun efektif, baik menggunakan scoring atau tanpa nya.
Selain tema musik yang sama, dua macam scoring yang sama pula kembali digunakan dalam beberapa adegan tertentu.
Hal itu semakin menguatkan atmosfir mencekam dan tentu saja masih relevan penggunaan alat musik synthesizer-nya.
Kembalinya Jamie Lee Curtis sebagai Laurie Strode, mengingatkan saya akan perubahan radikal Sarah Connor dalam Terminator 2 :Judgment Day (1991).
Walaupun sesungguhnya aksi Laurie Strode pernah terjadi dalam film Halloween H20: 20 Years Later (1998).
Nick Castle kembali berperan sebagai Michael Myers dalam satu adegan dengan Jamie Lee Curtis, serta mengisi suara nafas dibalik topengnya.
Ada pula Tony Moran kembali berperan sebagai Myers saat tidak mengenakan topeng.
Sedangkan untuk adegan saat Michael Myers mengenakan topeng, diperankan James Jude Courtney.
Baca juga: Halloween Ends: Akhir Saga Epik Trilogi H40 Laurie Strode versus Michael Myers
Baca juga: Halloween Ends: Akhir Saga Epik Trilogi H40 Laurie Strode versus Michael Myers
Sayangnya aktor veteran Donald Pleasence telah lama tiada, sehingga figur Dr. Loomis yang karismatik itu digantikan Dr. Ranbir Sartain yang diperankan Haluk Bilginer.
Ranbir adlaah salah satu murid Dr. Loomis, namun karakternya tenggelam dan kalah dengan figur polisi Frank Hawkins yang diperankan Will Patton.
Momen paling berkesan dalam Halloween 2018 yakni saat Michael Myers kembali mengenakan topeng ikonik nya, setelah pembunuhan pertama di pom bensin.
Halloween 2018 ini mampu meneruskan tradisi sebuah sekuel dalam rentang waktu 40 tahun lamanya.
Film ini menjadi sebuah revitalisasi sekuel yang mampu mempertahankan orisinalitas berkat kembalinya John Carpenter untuk kualitas yang sama.
Penyelesaian akhir Halloween 2018 juga cukup memuaskan, meski tetap saja ada potensi sekuel berikutnya. Tapi, ah biarkan saja, sudah terlalu banyak filmnya!
Demikian sinema horor review Halloween rilisan tahun 2018, revitalisasi film sekuel orisinal 40 tahun setelahnya.
Score : 3.5 / 4 stars
Halloween | 2018 | Horor, Thriller, Slasher | Pemain: Jamie Lee Curtis, Judy Greer, Andi Matichak, Will Patton, Virginia Gardner, Nick Castle | Sutradara: David Gordon Green | Produser: Malek Akkad, Jason Blum, Bill Block | Penulis: Berdasarkan karakter ciptaan John Carpenter dan Debra Hill. Naskah: Jeff Fradley, Danny McBride, David Gordon Green | Musik: John Carpenter, Cody Carpenter, Daniel Davis | Sinematografi: Michael Simmonds | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 105 Menit
Comments
Post a Comment