The Goonies (1985) : Berburu Harta Karun Bajak Laut
Warner Bros Pictures |
Dan ‘Thanos’ pun pada masa mudanya pernah menjadi bagian dari geng "The Goonies", berburu harta karun bajak laut bermata satu.
Nama Josh Brolin menjadi populer setelah membintangi sejumlah film superhero sebagai Thanos dalam tiga film The Avengers, serta sebagai Cable dalam Deadpool 2. Beberapa waktu sebelumnya ia menapaki karir menjelang dekade ini melalui film-film seperti W. dan Milk di tahun 2008, juga Jonah Hex (2010) maupun Oldboy (2013).
Padahal, aktor berusia 50 tahun tersebut mulai aktif dalam debut film The Goonies di tahun ’85, namun perjalanan karirnya tidaklah semulus itu. Putra dari aktor James Brolin tersebut malah banting setir menuju serial televisi dan kembalinya ke film layar lebar butuh perjuangan panjang.
Sudah tidak aneh jika seorang Steven Spielberg mengkreasi cerita The Goonies yang gaya penuturannya mirip dengan Indiana Jones dan serial televisi Amazing Stories (1985-1987) sebagai basis premis yang digabung dengan elemen legenda bajak laut dalam setting dunia modern.
Juga hadirnya sejumlah karakter protagonis remaja dalam The Goonies, mirip dengan film adaptasi Stephen King, yakni Stand By Me (1986). Spielberg sendiri tidak menyutradarai The Goonies, malah poisisinya dialihkan kepada sineas yang populer lewat The Omen (1976) dan Superman : The Movie (1978) yakni Richard Donner.
Film The Goonies memang tidak terlalu populer secara global dibanding sejumlah film besar lainnya, meski masuk jajaran Top 10 film terlaris di tahun 1985, sehingga film ini berstatus cult dan bahkan di tahun 2017 masuk dalam United States National Film Registry oleh Library of Congress, sebagai yang “signifikan secara kultural, historikal atau estetis”.
Baca juga: Shazam! (2019) : Sihir Magis Pahlawan Super
Terancam digusur dengan proyek lapangan golf oleh pengusaha ambisius, sekelompok remaja yang menamakan diri mereka “The Goonies” yang berada di kawasan pemukiman Goon Docks di Astoria, Oregon, berkumpul pada akhir pekan untuk kali terakhir sebelum mereka masing-masing pindah lokasi.
“The Goonies” terdiri dari Chunk (Jeff Cohen), Mouth (Corey Feldman) dan Data (Ke Huy Quan), berkumpul di rumah Mikey (Sean Astin) dan kakaknya Brandon (Josh Brolin). Saat berada di loteng rumah, mereka menemukan sebuah peta harta karun yang disembunyikan oleh bajak laut legendaris bernama One-Eyed Willy.
Mikey yang terobsesi dengan harta karun tersebut, optimis jika menemukannya maka akan menyelamatkan rumah mereka dari penggusuran proyek golf tersebut, mengajak kawan-kawannya untuk beraksi menemukan harta karun tersebut.
Mereka menuju ke sebuah rumah tua di pinggir pantai. Brandon yang menghampiri mereka, tak sengaja bertemu dengan kedua temannya yakni Andy (Kerri Green) dan temannya Stef (Martha Plimpton) menghampirinya.
Dan petualangan mereka baru dimulai, ketika harus berhadapan dengan sekelompok kriminal yang dipimpin oleh Mama Fratelli (Anne Ramsey) beserta kedua putranya, Jake (Robert Davi) dan Francis (Joe Pantoliano).
Warner Bros Pictures |
Tidak dipungkiri lagi, bahwa film The Goonies memiliki banyak keunggulan dari berbagai elemen penting sebagai sebuah film yang patut ditonton dan sangat menghibur.
Premis, karakterisasi, dialog, adegan aksi, komedi, serta setting, berbagai efek dan elemen sinematografi berbicara banyak secara teknis maupun estetis, meski saya heran akan penilaian kritik yang tidak memiliki nilai fantastis terhadap film ini.
Petualangan seru tujuh remaja dalam mencari sesuatu yang rasanya tidak mungkin, serta konfrontasi mereka dengan para penjahat, menjadi sebuah hiburan yang sangat menarik mulai dari awal hingga akhir cerita, tanpa ada rasa kebosanan dalam satu adegan pun.
Film yang dimulai dengan pengenalan karakter para penjahat itupun, disajikan cukup seru dengan gaya aksi petualangan komedi ala 80’an.
Kemudian cerita beralih kepada pengenalan satu-persatu karakter “The Goonies” yang terlihat akrab, kompak serta tentunya mengundang tawa keras, hingga berbagai aksi yang mereka lakukan dalam adegan demi adegan sepanjang jalan cerita.
The Goonies pada intinya ingin menonjolkan unsur fun dalam menelusuri petualangan mendebarkan ala Indiana Jones atau bahkan seperti Pirates of the Carribean.
Warner Bros Pictures |
Narasi tersebut diperkaya melalui kekompakkan dan rasa solidaritas antara kakak-beradik Brandon dan Mikey, serta sahabat karib Mikey yakni Chunk, Mouth dan Data, kehamonisan keluarga mereka masing-masing (jangan lupa keluarga antagonis Fratelli), ditambah dengan bumbu romansa antara Brandon dan Andy.
Usaha “The Goonies” menemukan harta karun bajak laut, memang terinspirasi dari hadirnya sejumlah jebakan ala film Indiana Jones, seperti batu berbentuk bola yang menggelinding atau berseluncur dalam terowongan air, yang mengingatkan akan adegan kereta tambang yang melaju kencang dalam Indiana Jones and the Temple of Doom (1984).
Komedi segar, baik dari dialog dan aksi yang diperlihatkan sungguh mengundang tawa kencang.
Seperti saat Chunk menjatuhkan dan memperbaiki patung kecil, karakter Mouth mematikan televisi dan saat ia menterjemahkan beberapa hal kepada Rosalita, adegan di Astoria Country Club, atau ketika Chunk diinterogasi keluarga Fratelli serta adegan di "Sumur Harapan".
Kepiawaian Chris Columbus dalam mewujudkan berbagai dialog humor dan aksi slapstick, dirasa sangat pas seiring dengan situasi dalam setiap adegannya.
Yang membuat suasana menghanyutkan akan keindahan landskap adalah pemukiman Goon Docks di saat musim gugur atau hujan. Terletak di perbukitan dengan sedikit kabut, berdekatan dengan pantai di bawahnya, terkesan memiliki hawa sejuk dan dingin disertai hembusan angin kecil.
Sekuen menarik hadir, mulai saat kuartet Mikey, Mouth, Chunk dan Data yang mengenakan jas hujan dengan masing-masing berlainan warna, saat mereka mendaki bukit, meninggalkan sepedanya masing-masing, mengamati kedua batu karang tinggi dan sebuah bangunan kecil tua beserta mercu suar yang terletak di hamparan tinggi pinggir laut, serta menghampiri bangunan tua tersebut.
Berbagai setting penelusuran harta karun di bawah tanah pun yang dilalui terowongan hingga berbagai gua, air terjun, sungai bawah tanah, lengkap dengan jebakan-jebakan yang ada, dibuat dengan visual dan efek halus layaknya petualangan Indiana Jones atau Alan Quatermain.
Warner Bros Pictures |
Berbagai setting penelusuran harta karun di bawah tanah pun yang dilalui terowongan hingga berbagai gua, air terjun, sungai bawah tanah, lengkap dengan jebakan-jebakan yang ada, dibuat dengan visual dan efek halus layaknya petualangan Indiana Jones atau Alan Quatermain.
Dan puncak kekaguman saya yakni menyaksikan sebuah mock-up kapal laut peninggalan bajak laut One-Eyed Willy berukuran 1:1, baik eksterior maupun interior yang dibuat dengan otentik dan detail, bagaikan menelusuri sebuah wahana kapal bajak laut Disneyland.
Baca juga: The Adventures of Tintin (2011): Perwujudan Fantastis Sang Ikon Komik Legendaris
Keunikan berbagai karakter eksentrik dari pihak protagonis dan antagonis inilah yang membuat film The Goonies tidak mudah dilewatkan begitu saja. Masing-masing aktor/aktris menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan begitu dikenang.
Baca juga: The Adventures of Tintin (2011): Perwujudan Fantastis Sang Ikon Komik Legendaris
Keunikan berbagai karakter eksentrik dari pihak protagonis dan antagonis inilah yang membuat film The Goonies tidak mudah dilewatkan begitu saja. Masing-masing aktor/aktris menjalankan tugasnya dengan sangat baik dan begitu dikenang.
Karakter utama Mikey yang diperankan oleh “Samwise’s Lord of the Rings” Sean Astin, mampu memperoleh simpati audiens sebagai seorang bocah optimis penuh harapan akan semangat pantang menyerah dalam pencarian mitos, untuk sesuatu yang ia bisa berikan kepada orang tuanya, sekaligus menyelamatkan keluarga dan habitatnya.
Karakter Mouth yang diperankan aktor berbakat kala itu, Corey Feldman, tidak perlu diragukan lagi sebagai seorang bocah jahil yang gemar mengerjai seseorang, dan bicara gombal.
Adapun karakter Data yang diperankan Jonathan Ke Huy Quan sebagai bocah cerdas kreatif dengan berbagai peralatan yang selalu dibawanya kemana-mana, mengingat aktor tersebut juga pernah bermain sebagai Short Round dalam Indiana Jones and the Temple of Doom.
Sedangkan James Brolin beserta jajaran cast lainnya, tidak terasa istimewa dalam perannya masing-masing.
Namun aktor cilik Jeff Cohen sebagai Chunk-lah yang paling menarik perhatian sebagai seorang bocah kocak, baik dalam penampilan, aksi serta gaya yang komedi yang spontan, terlihat saat adegan ia dikerjai oleh Mouth tentang gerakan “Truffle Shuffle”, berbagai kecerobohannya, serta keluguan dan kegemaran makan nya.
Baca juga: Hook (1991) : Dongeng Alternatif Peter Pan
Adapun beberapa karakter antagonis yang dipimpin oleh Mama Fratelli –dengan muka yang selewat mirip karakter Annie Wilkes dalam Misery (1990)- pun tak kalah uniknya, dengan gaya dan penamilan super tomboy sang ibu dalam memimpin kriminal terhadap kedua anaknya.
Tak lupa penampilan aktor watak Robert Davi sebagai Jake yang cenderung konyol, kontras berbagai karakter serius yang ia mainkan selama ini.
The Goonies adalah sebuah film yang sangat direkomendasikan dan cocok untuk ditonton sekeluarga, mengingat keseruan petualangan berdasarkan semangat dan antusiasme para anak remaja akan penggapaian mimpi, melalui perburuan harta karun bajak laut, guna mempertahankan eksistensi lingkungan mereka sebagaimana mestinya.
Score : 4 / 4 stars
The Goonies | 1985 | Petualangan, Komedi, Remaja | Pemain: Sean Astin, Josh Brolin, Jeff Cohen, Corey Feldman, Kerri Green, Martha Plimpton, Jonathan Ke Huy Quan | Sutradara: Richard Donner | Produser: Richard Donner, Harvey Bernhard | Penulis: Steven Spielberg. Naskah: Chris Columbus | Musik: Dave Grusin | Sinematografi: Nick McLean | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 114 Menit
Karakter Mouth yang diperankan aktor berbakat kala itu, Corey Feldman, tidak perlu diragukan lagi sebagai seorang bocah jahil yang gemar mengerjai seseorang, dan bicara gombal.
Warner Bros Pictures |
Adapun karakter Data yang diperankan Jonathan Ke Huy Quan sebagai bocah cerdas kreatif dengan berbagai peralatan yang selalu dibawanya kemana-mana, mengingat aktor tersebut juga pernah bermain sebagai Short Round dalam Indiana Jones and the Temple of Doom.
Sedangkan James Brolin beserta jajaran cast lainnya, tidak terasa istimewa dalam perannya masing-masing.
Namun aktor cilik Jeff Cohen sebagai Chunk-lah yang paling menarik perhatian sebagai seorang bocah kocak, baik dalam penampilan, aksi serta gaya yang komedi yang spontan, terlihat saat adegan ia dikerjai oleh Mouth tentang gerakan “Truffle Shuffle”, berbagai kecerobohannya, serta keluguan dan kegemaran makan nya.
Baca juga: Hook (1991) : Dongeng Alternatif Peter Pan
Adapun beberapa karakter antagonis yang dipimpin oleh Mama Fratelli –dengan muka yang selewat mirip karakter Annie Wilkes dalam Misery (1990)- pun tak kalah uniknya, dengan gaya dan penamilan super tomboy sang ibu dalam memimpin kriminal terhadap kedua anaknya.
Tak lupa penampilan aktor watak Robert Davi sebagai Jake yang cenderung konyol, kontras berbagai karakter serius yang ia mainkan selama ini.
The Goonies adalah sebuah film yang sangat direkomendasikan dan cocok untuk ditonton sekeluarga, mengingat keseruan petualangan berdasarkan semangat dan antusiasme para anak remaja akan penggapaian mimpi, melalui perburuan harta karun bajak laut, guna mempertahankan eksistensi lingkungan mereka sebagaimana mestinya.
Score : 4 / 4 stars
The Goonies | 1985 | Petualangan, Komedi, Remaja | Pemain: Sean Astin, Josh Brolin, Jeff Cohen, Corey Feldman, Kerri Green, Martha Plimpton, Jonathan Ke Huy Quan | Sutradara: Richard Donner | Produser: Richard Donner, Harvey Bernhard | Penulis: Steven Spielberg. Naskah: Chris Columbus | Musik: Dave Grusin | Sinematografi: Nick McLean | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 114 Menit
Comments
Post a Comment