Paranoia Trilogy : The Parallax View (1974)
Pembunuhan terhadap para politikus sedang terjadi dan mungkin akan terus terjadi, lalu siapa sebenarnya dibalik semua pembunuhan tersebut?
Itulah premis dari film The Parallax Vew, bagian kedua dari rangkaian Paranoia Trilogy garapan Alan J. Pakula, yang mengekspos paranoia seseorang terhadap sebuah konspirasi akan kekuatan yang besar dan tidak terlihat.
Kali ini saya akan membahas sebuah film yang melibatkan hubungan antara jurnalis dan politikus dalam kasus pembunuhan. Sepertinya film tersebut terinspirasi dari misteri pembunuhan Presiden John F. Kennedy, dengan pertanyaan siapa pelaku sesungghunya.
Banyak beredar teori konspirasi mengenai kasus tersebut, dengan menuding bahwa sesungguhnya harus ada yang menjadi tumbal alias menjadi kambing hitam, terlebih peran media dalam berbagai prasangka yang cenderung subjektif.
Dari sejumlah teori konspirasi tadi, timbul dugaan bahwa mungkin saja beberapa oknum penting dan berkuasa serta memiliki otoritas, memang terlibat untuk bisa menyingkirkan lawan politiknya itu dengan segala cara.
Hal tersebut tercermin dalam film The Parallax View, bagaimana sebuah kekuatan besar tidak dapat diganggu, bahkan disentuh oleh siapapun juga termasuk otoritas hukum. Sungguh bakal menjadi sesuatu yang sangat besar dan heboh.
Salah satu pemikiran sederhana yang diimplementasikan ke dalam sebuah cerita melalui novel yang berjudul sama karya Loren Singer tersebut, bermula dari pembunuhan brutal seorang senator kandidat Presiden bernama Charles Carroll di sebuah restoran di kota Seattle.
Insiden tersebut terjadi, saat Carroll dengan beberapa orang penting lainnya sedang mengadakan jamuan makan, yang diliput oleh sejumlah jurnalis yang terseleksi untuk meliput acaranya.
Malangnya, jurnalis Joe Frady (Warren Beatty) saat itu tidak memiliki akses untuk meliput. Sedangkan keberuntungan didapat oleh kolega sekaligus mantan kekasihnya, Lee Carter (Paula Prentiss) yang bisa langsung meliputnya.
Tiga tahun berselang, Carter yang paranoid mendatangi Frady dengan mengatakan bahwa dirinya dalam bahaya. Ia meyakini bahwa enam koleganya yang meliput saat pembunuhan Carroll, tewas satu-persatu dengan cara yang tidak wajar. Namun Frady berusaha menenangkan Carter, dengan mengatakan bahwa kematian mereka memang natural sesuai pemberitaan media.
Tak lama kemudian, Carter ditemukan tewas karena overdosis. Frady yang tergugah, akhirnya menyelidiki kematian Carter, hingga mengakibatkan dirinya pun ikut terancam bahaya, terlebih setelah ia mendapatkan petunjuk atas dugaan keterlibatan Parallax Corporation yang menjadi dalang pembunuhan tersebut.
Tidak seperti film Klute (1971), film The Parallax View sarat akan nuansa politik yang melibatkan pemerintahan serta organisasi terselubung. Karakter sentralnya, yakni seorang jurnalis yang berusaha untuk menyelidikinya, meski terkesan klise untuk kategori thriller politik.
Baca juga: Paranoia Trilogy : Klute (1971)
Namun demikian, elemen paranoia kembali ditekankan secara nyata melalui sejumlah petualangan dari apa yang dialami oleh karakter Frady, setelah sebelumnya tidak mempercayai hal tersebut.
Penyajian cerita dan dialognya pun hampir sama dengan film Klute, hanya terasa lebih ‘meriah’ saja untuk berbagai adegan aksi yang ditampilkan. Terutama dalam adegan pembuka pembunuhan terhadap Carroll sedang mengadakan jamuan makan siang hari di Menara Space Needle.
Lalu adegan spektakuler terjadi setelah sekelompok orang yang menyamar sebagai pegawai, menembak mati Carroll dengan brutal, disusul dengan adegan salah satu orang berusaha melarikan diri hingga berada di atas atap menara yang curam, lengkap dengan landskap kota Seattle di tepi laut.
Tak lama kemudian, tampak salah seorang pelaku yang tidak terdeteksi, berada di dalam booth telepon umum, sembari tersenyum melaporkan bahwa pembunuhan sukses dilakukan.
Kejadian itu berlangsung saat senja, dengan latar belakang sudut kota Seattle dan dari kejauhan, sementara kamera menyorot mendekatinya, terdapat Menara Space Needle. Sungguh sebuah sekuen yang menimbulkan teror nyata di tengah hiruk-pikuknya kota besar.
Juga ada beberapa adegan aksi tak terduga, seperti sebuah ledakan, air bah yang mengalir deras dari sebuah bendungan, serta perkelahian di sebuah bar.
Diantara semua degan itu, yang paling mengesankan adalah aksi terakhir ketika Frady mengintai seseorang dari Parallax Corporation, hingga memasuki ke dalam tingkap ruang auditorium, saat terdapat latihan marching band untuk sebuah acara menyambut seorang Senator bernama George Hammond.
Baca juga: The Odessa File (1974) : Misteri Jaringan Neo-Nazi
Mungkin adegan paling dikenang yang ikonik di film ini yakni, sebelum dan bersamaan dengan kredit pembuka, terdapat pengumuman dari komite kongres. Mereka para komite duduk sejajar di hadapan meja panjang, dan salah seorang dari mereka mengumumkan hasil penyelidikan dan jajak pendapat selama persidangan pembunuhan Senator Carroll.
Hasil pengumuman menyimpulkan bahwa tidak ada konspirasi dari pembunuhan tersebut dan murni dilakukan oleh satu orang saja, dengan motif tidak senang terhadap Senator. Di belakang mereka, tampak ada sebuah logo besar U.S. Supreme Court.
Selain itu, penggunaan sejumlah montase berupa serangkaian foto yang awalnya berurutan hingga diacak yang diiringi oleh latar musik tenang hingga secara halus berubah iramanya yang agak liar dan berontak, terdapat dalam adegan perekrutan anggota untuk dicuci otaknya.
Mulai dari tema cinta, keluarga, iman/kepercayaan, patriotisme, hingga kesedihan, kemarahan, putus asa, kebencian dan peperangan.
Elemen thriller dan suspens yang begitu intens di film ini juga terjaga dengan rapih dan bisa dinikmati di setiap adegan, tanpa adanya kebosanan, karena dialog yang dihadirkan pun tidak bertele-tele.
Permainan teknik sorotan dan pergerakkan kamera pun diekseskusi secara elegan, seperti adegan pembunuhan di Menara Space Needle, adegan di bandara dan di dalam pesawat saat Frady hendak memberi isyarat bahaya kepada pramugari, adegan di sebuah yacht, serta adegan akhir di auditorium.
Film The Parallax View sepertinya fokus kepada seorang Warren Beatty sebagai Joe Frady, sebagai seorang jurnalis yang awalnya tidak percaya soal konspirasi, menjadi seseorang yang paranoid.
Baca juga: The Conversation (1974) : Terobsesi oleh Penyadapan
Namun performanya kurang mengeksplorasi transisi karakternya itu sendiri, malah terkesan seperti seorang detektif yang telah terlatih dalam menghadapi berbagai peristiwa mengejutkan. Untungnya hal tersebut bisa ditutupi oleh alur cerita yang mudah diikuti, sensasi akan ketegangan serta berbagai aksi yang tak terduga.
Karakter lainnya yakni Jack Younger yang diperankan Walter McGinn, sebagai karyawan Parallax Corporation yang misterius dan terkesan dingin. Sikapnya memang menimbulkan kecurigaan dan banyak pertanyaan mengenai dirinya.
The Parallax View adalah salah satu pembuktian Pakula, akan adanya kejahatan politik dan konspirasi tingkat tinggi, sehingga menimbulkan apa yang disebut bisnis kotor tak tersentuh.
Paranoia yang diekspos dalam karakter di film ini memang tidak sekuat film The Conversation (1974) misalnya, namun berbagai elemen yang terlibat didalamnya mampu dipersatukan secara solid dan gamblang.
Score : 3.5 / 4 stars
The Parallax View | 1974 | Drama, Thriller, Suspens, Politik | Pemain: Warren Beatty, Hume Cronyn, William Daniels, Paula Prentiss | Sutradara: Alan J. Pakula | Produser: Alan J. Pakula | Penulis: Berdasarkan novel The Parallax View karya Loren Singer. Skenario : David Giler, Lorenzo Semple Jr. | Sinematografi: Gordon Willis | Musik: Michael Small | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 102 Menit
Comments
Post a Comment