Endless Love (1981) : Romansa yang Menabrak Batas
Sinema drama review Endless Love, tentang romansa yang menabrak batas.
Endless Love adalah film drama percintaan alias romansa, tapi menabrak batas dari sepasang kekasih remaja.
Endless Love merupakan adaptasi novel karya Scott Spencer, ditangani sutradara yang sama untuk adaptasi romansa remaja Romeo and Juliet (1968), yaitu Franco Zeffirelli.
Pemeran utama film ini yaitu Brooke Shields, merupakan aktris remaja yang sedang naik daun sekaligus kontroversial dalam film Pretty Baby (1978) dan The Blue Lagoon (1980).
Sementara, seorang aktor tak dikenal saat itu, Tom Cruise berada dalam debut layar lebar melalui peran kecil di film ini.
Film Endless Love mengisahkan tentang sepasang kekasih remaja, Jade (Brooke Shields) dan David (Martin Hewitt).
Ibu Jade yaitu Ann (Shirley Knight), menganggap David menjadi bagian dari keluarga, namun tidak demikian dengan sang ayah yakni Hugh (Don Murray) serta sang kakak, Keith (James Spader).
Suatu saat, Hugh melarang David bertemu dengan Jade selama tiga puluh hari, setelah diketahui Jade mengkonsumsi obat tidur gegara David sering berada di kamar Jade hingga pagi hari.
David cemburu terhadap Jade yang didekati seorang pria, menjadi marah dan tertekan, sehingga ia sengaja membuat kebakaran di rumah keluarga Jade, seolah sebagai musibah.
Saat kejadian, David sengaja berada tak jauh dari lokasi, menyelamatkan mereka sekeluarga sehingga bisa kembali bertemu dengan Jade.
Setelah diketahui, bahwa David sengaja menyulut api, kebencian Hugh dan Ketih terhadap nya semakin menjadi, alhasil David ditahan kepolisian dan dirawat dalam institusi kejiwaan selama dua tahun.
Jade sekeluarga pindah ke Kota New York, namun David selalu mengirimkan surat kepada Jade yang semakin tertekan, apalagi kedua orangtua nya memutuskan untuk bercerai.
David akhir nya dibebaskan bersyarat, ia pun nekat menuju Kota New York untuk bertemu dengan Jade, namun ia harus menghadapi Hugh dan Keith.
Film Endless Love sepertinya menjanjikan, sebagai romansa remaja yang dilanda hasrat percintaan besar dalam ikatan kuat diantara mereka.
Namun pengembangan narasi film ini melalui alur cerita, terasa ambigu dan mengganggu terutama untuk figur David.
Alur kisah nya terkesan sengaja untuk memenuhi kuota terhadap durasi film yang berlangsung selama hampir dua jam.
Baca juga: Alice, Sweet Alice (1978): Bukan Film Slasher Biasa
Yang membuat saya kesal adalah adegan saat David sengaja menyulutkan di dalam rumah keluarga Jade api agar terjadi kebakaran, seolah seperti musibah tak disengaja.
Baca juga: Alice, Sweet Alice (1978): Bukan Film Slasher Biasa
Yang membuat saya kesal adalah adegan saat David sengaja menyulutkan di dalam rumah keluarga Jade api agar terjadi kebakaran, seolah seperti musibah tak disengaja.
Tindakan konyol David tersebut malah dapat membahayakan Jade sekeluarga, sebuah resiko idiot yang tak masuk akal.
Selain itu, dalam adegan di Kota New York, David terlibat sekaligus berhadapan dengan sebuah insiden, sehingga mengarah kepada konklusi cerita yang tidak enak diikuti.
Karakter figur David tak lain adalah sebagai pengecut dan malah lebih pantas sebagai antagonis, karena saya antipati terhadap nya. Ia seorang keras kepala dan sepertinya memang mengidap kelainan jiwa, karena hubungan dengan Jade tidak direstui Hugh dan Keith.
David adalah seorang egois dan tidak cerdik, serta tidak mampu melakukan diplomasi untuk berdamai dengan Hugh dan Keith. Meski David masih remaja, namun terkesan tidak memiliki nalar dan hati nurani akibat dari sejumlah tindakan bodoh nya itu.
Figur Ann tampak dituliskan seakan penonton simpati terhadapnya, namun melalui cara agak absurd terutama di tiga perempat cerita.
Meski demikian, pesona dan performa Brooke Shields sebagai Jade dalam Endless Love mengesankan, sebagai gadis remaja polos dalam transisi dan pembelajaran, dan mampu memahami posisinya untuk semua masalah yang dihadapi.
Jade memiliki dilema besar, sebagai sosok yang berupaya tegar namun rapuh dalam hubungan naik turun dengan David.
Film Endless Love sepertinya berupaya mengatur alur cerita berliku dengan tambahan rumit nya lingkungan keluarga, serta eksploitasi hubungan psikologis diantara Jade dengan David, atas romansa yang menabrak batas.
Akhir cerita film ini malah tidak memberikan pesan jelas dan signifikan dalam kisah asmara Jade dan David tanpa batas, melalui sebuah penyelesaian yang mudah.
Untung saja, film ini bisa mengandalkan sebuah tema musik dan lagu "Endless Love" yang dinyanyikan duet Lionel Ritchie dan Diana Ross dalam kredit penutup.
Itulah sinema drama review Endless Love, tentang romansa yang menabrak batas.
Score : 1.5 / 4 stars
Endless Love | 1981 | Drama, Romansa | Pemain: Brooke Shields, Martin Hewitt, Shirley Knight, Don Murray, Richard Kiley, Beatrice Straight, James Spader | Sutradara: Franco Zeffirelli | Produser: Keith Barish, Dyson Lovell | Penulis: Berdasarkan novel Endless Love karya Scott Spencer. Naskah: Judith Rascoe | Musik: Jonathan Tunick | Sinematografi: David Watkin | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 116 Menit
Comments
Post a Comment