The Conversation (1974) : Terobsesi oleh Penyadapan
Paramount Pictures |
”He’d kill us if he got the chance”
Sinema crime thriller review The Conversation, seseorang yang terobsesi oleh penyadapan yang ia lakukan sendiri.
The Conversation adalah tentang Harry Caul, ahli penyadapan meski ia semakin terobsesi sehingga jadi paranoid.
Kalimat dalam dialog di atas, merupakan salah satu dari serangkaian percakapan hasil penyadapan, sehingga dirinya kian terobsesi dalam narasi film The Conversation.
Itulah premis film crime thriller karya Francis Frod Coppola dalam film drama The Conversation.
Film ini dibintangi Gene Hackman sebagai protagonis utama, dalam eskploitasi dunia penyadapan bagaikan kisah pengintaian intelijen atas permintaan klien.
Ide film The Conversation ditulis sendiri Francis Ford Coppola, terinspirasi dari film mahakarya Michaelangelo Antonioni, Blow-Up (1966).
Baca juga: Blow-Up (1966) : Eksploitasi Lensa Kamera
The Conversation sarat akan tema tentang pengintaian dan penyadapan untuk mengintai dan mengamati pihak tertentu.
Baca juga: Blow-Up (1966) : Eksploitasi Lensa Kamera
The Conversation sarat akan tema tentang pengintaian dan penyadapan untuk mengintai dan mengamati pihak tertentu.
Film ini dirilis sebelum Presiden Richard Nixon mengundurkan diri atas Skandal Watergate pada tahun yang sama.
Lucu nya, salah satu tindakan kriminal dalam Skandal Watergate adalah pengintaian dan penyadapan pihak Richard Nixon terhadap lawan politik, menjelang pemilihan presiden.
Lucu nya, salah satu tindakan kriminal dalam Skandal Watergate adalah pengintaian dan penyadapan pihak Richard Nixon terhadap lawan politik, menjelang pemilihan presiden.
Hal itu yang membuat Francis Ford Coppola syok, karena The Conversation seakan dikira mampu membongkar rahasia Skandal Watergate, padahal narasi nya telah sesleai pada tahun 1960'an.
Paramount Pictures |
Film The Conversation mendapatkan tiga nominasi Oscar, termasuk dalam kategori Best Picture, sebelum akhirnya dikalahkan film Coppola lain nya, The Godfather Part II.
Pada tahun 1995, The Conversation dipilih United States National Film Registry sebagai sesuatu yang signifikan secara kultural,historis dan estetis.
The Conversation mengisahkan di taman Union Square pada siang hari yang padat, tampak ada perbincangan diantara Mark (Frederic Forrest) dengan Ann (Cindy Williams).
Tanpa disadari, ada penyadapan terhadap percakapan mereka oleh sekelompok orang yang dipimpin Harry Caul (Gene Hackman) dan Stan (John Gazale).
Harry mulai gelisah, ia curiga dan punya prasangka ada skenario pembunuhan terhadap Mark dan Ann, yang ia dengar dari rekaman percakapan.
Setelah nya, Harry diminta laporan hasil penyadapan oleh sang klien, seorang direktur korporat (Robert Duvall), melalui seorang asisten bernama Martin (Harrison Ford).
Setelah nya, Harry diminta laporan hasil penyadapan oleh sang klien, seorang direktur korporat (Robert Duvall), melalui seorang asisten bernama Martin (Harrison Ford).
Harry menolak dan ia hanya akan menyerahkan hasil rekaman langsung ke tangan sang direktur, namun Martin balik mengecam Harry.
Paramount Pictures |
Perasaan Harry semakin tidak enak, dan malah ia semakin terobsesi, dengan melakukan penyelidikan lebih jauh guna mencegah potensi pembunuhan, meski membahayakan diri nya sendiri.
Film The Conversation pada dasarnya adalah drama crime thriller melalui eksploitasi dua elemen fundamental, yaitu penyadapan pecakapan, serta tekanan psikologi dan paranoia.
Sejak adegan pembuka bersamaan dengan kredit, film ini memperlihatkan cara kelompok Harry dalam mengintai sambil melakukan penyadapan terhadap Mark dan Ann.
Suasana serta mise-en-scéne yang hadir, terasa cukup dinamis terutama dari pergerakan kamera dari berbagai sudut.
Sorotan jauh dan dekat bergiliran, serta ada depth of field terhadap figur Mark dan Ann, seakan melibatkan audien terlibat sebagai salah satu kru penyadapan.
Latar suara marching band di taman, percakapan orang, serta keramaian di sekitar nya, mula nya terdengar jelas.
Latar suara marching band di taman, percakapan orang, serta keramaian di sekitar nya, mula nya terdengar jelas.
Kemudian dilanjutkan dengan rangkaian adegan yang fokus pada percakapan Mark dan Ann yang kadang terdengar samar.
Setleah nya, adegan pun beralih pada aktivitas Harry, seorang introvert dan cenderung anti sosial, gemar memainkan saxophone sambil memutar musik jazz.
Harry memiliki sebuah studio pengolahan rekaman suara hasil penyadapan, dengan lokasi yang jauh dari keramaian, dalam sebuah gudang bekas yang dikelilingi pagar kawat dengan keamanan maksimal.
Bahkan ia pun tidak memasang telepon di unit apartemen yang ia tinggali, dengan lokasi terpisah dari studio.
Setleah nya, adegan pun beralih pada aktivitas Harry, seorang introvert dan cenderung anti sosial, gemar memainkan saxophone sambil memutar musik jazz.
Harry memiliki sebuah studio pengolahan rekaman suara hasil penyadapan, dengan lokasi yang jauh dari keramaian, dalam sebuah gudang bekas yang dikelilingi pagar kawat dengan keamanan maksimal.
Paramount Pictures |
Bahkan ia pun tidak memasang telepon di unit apartemen yang ia tinggali, dengan lokasi terpisah dari studio.
Nurani dirinya tergugah dan ada pergumulan batin untuk terlibat lebih dalam, bahkan nekat menghampiri sang direktur yang ia duga akan berniat jahat terhadap Mark serta Ann.
Situasi bertambah buruk, mengingat Harry adalah seorang jenius, malah berujung konflik dengan Stan yang memandang bahwa pekerjaan itu jangan dibawa perasaan.
Baca juga: The Odessa File (1974) : Misteri Jaringan Neo-Nazi
Puncak amarah Harry muncul, saat saingan bisnis nya memancing masa lalu pekerjaan, terkait sang klien dalam dunia politik, hingga menewaskan tiga orang.
Kehadiran Martin pun punya aura yang tidak enak bagi Harry, berupa ancaman nyata dan berbahaya melalui sikap dingin dan sinis, dibalik kekuasaan korporat besar.
Harry merasa bertanggung jawab untuk mencegah upaya skenario pembunuhan terhadap Mark dan Ann, tanpa bantuan siapapun.
Tindakan Harry yang sudah paranoid level tinggi, sudah melewati batas wajar.
Paramount Pictures |
Puncak intensitas sekaligus kengerian film ini, saat Harry mulai mengintai melakukan penyadapan terhadap pertemuan Mark dengan Ann di sebuah kamar hotel.
Apa yang akan ia alami selanjutnya, merupakan sebuah mimpi buruk yang harus dihadapi.
Mulai dari pertengahan cerita, The Conversation menyajikan berbagai visi dan persepsi Harry yang sangat kuat, terhadap skenario pembunuhan yang ia yakini.
Berbagai suara percakapan Mark dan Ann, selalu hadir di benak nya hingga terbawa dalam mimpi.
Berbagai suara percakapan Mark dan Ann, selalu hadir di benak nya hingga terbawa dalam mimpi.
Boleh dikatakan ada sedikit elemen surealis dalam film ini, kombinasi diantara realita dengan halusinasi.
Gaya penuturan berbagai adegan dalam The Conversation memang terinspirasi dari Blow-Up, namun dibuat lebih dramatis dan memompa adrenalin.
Gaya penuturan berbagai adegan dalam The Conversation memang terinspirasi dari Blow-Up, namun dibuat lebih dramatis dan memompa adrenalin.
Dengan konsep sama, film ini hadir dalam tema pengintaian atau penyadapan yang bertentangan dengan partisipasi, serta persepsi yang bertentangan dengan realita.
Sebuah pelintiran besar yang sangat mengejutkan pun akhirnya tertuju pada konklusi yang brilian.
Dalam adegan akhir film ini, sungguh membuat saya ikut gelisah.
Meski alur kisah dan terkadang penyampaian dialog dilakukan dengan ritme yang lamban, namun mampu ditutup dengan sejumlah adegan mengesankan.
Meski alur kisah dan terkadang penyampaian dialog dilakukan dengan ritme yang lamban, namun mampu ditutup dengan sejumlah adegan mengesankan.
Contoh nya seperti saat Harry mendatangi kantor sang direktur, sangat terasa ada misteri yang mencekam dibalik kemegahan perkantoran yang sepi saat akhir pekan.
Juga dalam adegan saat Harry mengintai kamar hotel, menjadi puncak intensitas yang bikin penasaran.
Paramount Pictures |
Penggunaan efek suara yang hadir memang unik terkait aspek psikologis yang Harry, namun minim scoring di sepanjang cerita, kecuali beberapa adegan mengejutkan dan bahkan membuat syok.
Adapun selingan berupa lantunan piano dengan tempo lambat bernuansa jazz dalam beberapa adegan tertentu itu, mampu larutkan suasana yang intens.
Begitu pual adegan saat Harry bermain band dalam sebuah klub dan memainkan saxophone dalam unit apartemen nya, banyak membantu redakan suasana thriller.
Tipikal akting Gene Hackman dalam peran agresif, kali ini secara brilian sangat kontras sebagai orang yang sensitif dan tertutup.
Sejumlah aktor yang pernah bekerjasama dengan Francis Ford Coppola, seperti John Gazale dan Robert Duvall mendapat porsi kecil dalam film ini, sedangkan Harrison Ford memang cocok membawakan karakter sinis dan misterius.
The Conversation merupakan film Francis Ford Coppola dan Gene Hackman yang terkesan kurang populer dalam jalur mainstream, namun menjadi salah satu crime thriller terbaik.
Aspek paranoia sangat kuat terhadap tema seseorang yang terobsesi oleh aksi penyadapan, menarik hingga terperinci, meski kurang teralistis seperti Blow-Up, namun tidak dramatis seperti Blow Out (1981).
Film The Conversation menyampaikan keresahan moralitas terhadap sesuatu yang dipandang sebagai kejahatan atas nama kekuasaan.
Tipikal akting Gene Hackman dalam peran agresif, kali ini secara brilian sangat kontras sebagai orang yang sensitif dan tertutup.
Sejumlah aktor yang pernah bekerjasama dengan Francis Ford Coppola, seperti John Gazale dan Robert Duvall mendapat porsi kecil dalam film ini, sedangkan Harrison Ford memang cocok membawakan karakter sinis dan misterius.
The Conversation merupakan film Francis Ford Coppola dan Gene Hackman yang terkesan kurang populer dalam jalur mainstream, namun menjadi salah satu crime thriller terbaik.
Aspek paranoia sangat kuat terhadap tema seseorang yang terobsesi oleh aksi penyadapan, menarik hingga terperinci, meski kurang teralistis seperti Blow-Up, namun tidak dramatis seperti Blow Out (1981).
Film The Conversation menyampaikan keresahan moralitas terhadap sesuatu yang dipandang sebagai kejahatan atas nama kekuasaan.
Demikian sinema crime thriller review The Conversation, seseorang yang terobsesi oleh penyadapan yang ia lakukan sendiri.
Score : 4 / 4 stars
The Conversation | 1974 | Drama, Thriller, Misteri, Crime | Pemain: Gene Hackman, John Gazale, Allen Garfield, Cindy Williams, Frederic Forrest, Harrison Ford, Robert Duvall | Sutradara: Francis Ford Coppola | Produser: Francis Ford Coppola | Penulis: Francis Ford Coppola | Musik: David Shire | Sinematografi: Bill Butler | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 113 Menit
Score : 4 / 4 stars
The Conversation | 1974 | Drama, Thriller, Misteri, Crime | Pemain: Gene Hackman, John Gazale, Allen Garfield, Cindy Williams, Frederic Forrest, Harrison Ford, Robert Duvall | Sutradara: Francis Ford Coppola | Produser: Francis Ford Coppola | Penulis: Francis Ford Coppola | Musik: David Shire | Sinematografi: Bill Butler | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 113 Menit
Comments
Post a Comment