The Sting (1973) : Aksi Brilian Para Penipu Ulung

Universal Pictures

Sinema drama review The Sting tentang aksi brilian para penipu ulung dengan bumbu komedi.

Film bertemakan caper atau heist sering menampilkan aksi brilian para penipu ulung, namun seperti nya sulit untuk menolak film The Sting apalagi ditambah dengan elemen komedi.

Premis The Sting ditulis David S. Ward, terinspirasi aksi dua artis penipu duo bersaudara, Fred dan Charley Gondorff.

Aksi dua penipu ulung nyata yang menjadi inspirasi The Sting, terdapat dalam buku The Big Con: The Story of the Confidence Man.

Sineas George Roy Hill sebelum nya pernah mengarahkan duet Paul Newman dan Robert Redford dalam film Butch Cassidy and the Sundance Kid (1969).

Ia kembali menangani peran mereka dalam The Sting, yang didukung aktor watak asal Inggris, Robert Shaw sebagai lawan mereka.

Baca juga: A Little Romance (1979) : Petualangan Romansa Belia

The Sting mendapatkan sukses besar termasuk meraih sejumlah penghargaan Oscar dalam kategori Best Picture dan Best Director. 

Selain itu, The Sting masuk dalam Library of Congress oleh U.S. National Film Registry.

Definisi “The Sting” sendiri adalah penyelesaian permainan oleh para penipu ulung terhadap target mereka.

Adapun korban target penipuan, terlambat menyadari bahwa dirinya mampu dikelabui, sementara para penipu tersebut hilang tanpa jejak.

The Sting mengisahkan dalam era Depresi tahun 1936, saat seorang penipu jalanan Johnny Hooker (Robert Redford) melakukan sebuah aksi terhadap seorang kurir yang membawa sejumlah uang.

Ternyata kurir tersebut bekerja untuk bos kriminal kejam yaitu Doyle Lonnegan (Robert Shaw) yang murka, lalu membunuh nya sekaligus memburu Johnny.

Universal Pictures

Atas saran dari rekan senior yaitu Luther, Johnny melarikan diri menuju Chicago untuk bertemu sekaligus belajar kepada seorang penipu ulung Henry Gondorff (Paul Newman).

Sementara seorang polisi korup bernama Snyder (Charles Durning) mengancam Johnny untuk meminta bagi hasil dari aksi penipuan.

Henry sendiri sedang diburu FBI meski awal nya enggan, lalu akhir nya bersedia membantu Johnny dalam menyusun rencana serta membuat jebakan terhadap Doyle melalui "rumah judi".

Dalam pembuka film, muncul logo Universal Pictures dengan gaya retro era Depresi, lalu beralih kepada pembukaan kredit dengan latar visual berupa ilustrasi klasik, diiringi musik berjudul "The Entertainer" milik komposer Joplin.

Kredit pembuka itu sudah memberikan rasa akan kualitas film petualangan dengan bumbu komedi, melibatkan gangster di era Depresi, dalam hal ini yaitu figur Doyle.

Dalam adegan pertama, setelah menyaksikan aksi Johnny dan rekan senior nya itu, sudah membuat saya tertawa lepas.

Narasi The Sting pada dasar nya terbagi dalam tujuh segmen cerita yang diselingi sekilas melalui visual berupa ilustrasi dan musik piano "The Players". 

Sedangkan enam segmen lainnya yaitu: 

Universal Pictures

 
The Set-up mengisahkan Henry dan Johnny bekerjasama dalam persiapan matang dan terperinci, bagaimana mereka mendekati Doyle, melalui sejumlah trik cerdik dan licin.

The Hook memperlihatkan aksi mereka terhadap Doyle, gtemrasuk adegan dikenang terjadi, melalui aksi curang dalam permainan judi kartu di dalam kereta.

The Tale mulai masuk ke dalam petualangan Henry dan Johnny, melalui jebakan drama "rumah judi" untuk menjebak Doyle, disertai kembalinya Snyder, juga terlibat nya agen FBI yaitu Polk (Dana Elcar), sehingga masalah semakin rumit.

The Wire memperkenalkan teman Johnny kepada Doyle yang bekerja untuk Chicago Western Union Office guna menghancurkan Henry. Sedangkan Snyder didatangi Polk, agar bekerjasama untuk menangkap Henry dan Johnny bersamaan.

Segmen The Shut-out serta The Sting merupakan puncak cerita, bagaimana Doyle memasang semua uang yang berupa hutang kepada Henry, dalam sebuah pacuan kuda.

Jebakan sudah disiapkan Henry dan Johnny, namun Johnny melakukan konspirasi dengan Doyle untuk menjatuhkan Henry.

Adapun Snyder dan Polk mampu memanfaatkan Johnny untuk menangkap Henry.

Dalam durasi lebih dari dua jam, sajian The Sting dengan bumbu komedi ringan, asalkan fokus terhadap dialog nya, begitu asyik untuk diikuti alur kisah nya.

Universal Pictures

 
Hal itu berkat eksekusi sempurna dari semua aspek yang mampu diwujudkan dengan solid dan terjalin utuh.

Performa para aktor dalam The Sting, seperti pesona karismatik Paul Newman, Robert Redford, serta Robert Shaw terjalin melalui chemistry kuat dan dinamis, seimbang satu sma lain.

George Roy Hill dengan jeli dalam menangkap semua momen yang ada, melalui gaya artistik sekaligus efisien antar transisi adegan, seperti penggunaan teknik wipe, diiringi alunan piano "ragtime" ala Joplin. 

Baca juga: The Taking of Pelham One Two Three (1974) : Tidak Sekadar Bajak Kereta 

Hal tersebut dilakukan mungkin berkenaan dengan penyegaran, sekaligus menjaga suasana guna menghindari kejenuhan.

Setting yang diperlihatkan pun sangat mengagumkan untuk film produksi era 1970’an, mulai dari bangunan, kendaraan, hingga busana, terpadu dalam teknik pengambilan sudut kamera yang menarik secara visual terhadap berbagai gerakan.

Painting matte latar kota Chicago era 1930’an dengan kombinasi sejumlah objek, menghasilkan mise-en-scéne indah di mata, baik saat matahari terbit maupun terbenam.

The Sting mungkin merupakan drama komedi heist atau caper terbaik tentang aksi brilian para penipu ulung yang pernah ada.

Melalui sebuah narasi yang sulit ditebak bagaimana seharus nya cerita berakhir, banyak kejutan hadir.

Sebuah “Pelintiran dalam Pelinitiran” sulit dihindari, menjadikan The Sting sebagai salah satu film yang sangat pantas.

Itulah sinema drama review The Sting tentang aksi brilian para penipu ulung dengan bumbu komedi.

Score : 4 / 4 stars

The Sting | 1973 | Drama, Crime, Komedi | Pemain: Paul Newman, Robert Redford, Robert Shaw, Charles Durning, Dana Elcar | Sutradara: George Roy Hill | Produser: Tony Bill, Michael Phillips, Julia Phillips | Penulis: David S. Ward | Musik:  Marvin Hamlisch | Sinematografi: Robert Surtees | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 129 Menit