Boogie Nights (1997) : Potret Kecil Industri Film Porno Amerika
New Line Cinema |
Film porno sudah menjadi bagian dari industri perfilman di sejumlah negara maju termasuk di Amerika Serikat.
Film Boogie Nights yang menyajikan potret kecil industri film porno Amerika, cukup berani dalam menghadapi berbagai tantangan.
Film Boogie Nights yang menyajikan potret kecil industri film porno Amerika, cukup berani dalam menghadapi berbagai tantangan.
Tantangan yang dihadapi yakni kekhawatiran akan dampak sebuah kontroversi, terkait seks, pornografi, serta narkoba.
Narasi besar Boogie Nights yakni pemahaman akan nilai kekeluargaan dalam tradisi industri film porno, terhadap komerisalisme dan glamoritas.
Narasi besar Boogie Nights yakni pemahaman akan nilai kekeluargaan dalam tradisi industri film porno, terhadap komerisalisme dan glamoritas.
Dampak moral dari masing-masing karakter figur terhadap persaingan hiburan dalam Boogie Nights sangat terasa terhadap tren home video film porno.
Boogie Nights merupakan pengembangan fiktif dari film dokumenter The Dirk Diggler Story karya Paul Thomas Anderson sendiri.
Film itu terinspirasi dari sejumlah film dokumenter para aktor porno Amerika.
Alhasil, Boogie Nights meraih kesuksesan medioker, serta disambut pujian kritik, meraih sejumlah nominasi Oscar dalam kategori penting.
Alhasil, Boogie Nights meraih kesuksesan medioker, serta disambut pujian kritik, meraih sejumlah nominasi Oscar dalam kategori penting.
Burt Reynolds sebagai aktor pendukung, memenangi Golden Globe Awards sebagai Best Supporting Actor-Motion Picture.
Melalui Boogie Nights, nama Paul Thomas Anderson mulai populer, sekaligus meluncurkan karir Julianne Moore, Don Cheadle, John C. Reilly, dan William H. Macy.
New Line Cinema |
Melalui Boogie Nights, nama Paul Thomas Anderson mulai populer, sekaligus meluncurkan karir Julianne Moore, Don Cheadle, John C. Reilly, dan William H. Macy.
Sebagai aktor veteran legendaris, karir Burt Reynolds kembali berada di puncak dalam salah satu penampilan terbaik,
Film ini juga menjadi poin penting untuk karir Mark Wahlberg yang sebelumnya dikenal sebagai rapper Marky Mark and the Funky Bunch hingga menjadi aktor profesional.
Boogie Nights mengisahkan tahun 1977 saat Eddie Adams (Mark Wahlberg) putus sekolah, bekerja di sebuah klub malam.
Ia bertemu dengan Jack Horner (Burt Reynolds), sineas film porno yang sedang mencari aktor muda potensial.
Setelah sukses dalam sebuah audisi, Adams diterima menjadi bagian dari "Keluarga Horner" yang terdiri dari sejumlah aktor/aktris.
Setelah sukses dalam sebuah audisi, Adams diterima menjadi bagian dari "Keluarga Horner" yang terdiri dari sejumlah aktor/aktris.
Mereka diantaranya Amber “Maggie” Waves (Julianne Moore), Brandy “Rollergirl” (Heather Graham), Reed Rothchild (John C. Reilly), dan Buck (Don Cheadle).
Adams memakai nama panggung “Dirk Diggler”, karir nya melonjak tajam dan laris menjadi bintang porno karena rupa fisiknya.
Adams memakai nama panggung “Dirk Diggler”, karir nya melonjak tajam dan laris menjadi bintang porno karena rupa fisiknya.
Kelebihan Dirk Diggler dari bintang porno lain adalah memiliki penis dengan ukuran yang disukai para wanita.
Tahun 1980 menandakan tragedi terhadap saat salah satu kru Horner, yakni “Little” Bill (William H. Macy) cemburu karena perselingkuhan istrinya.
New Line Cinema |
Tahun 1980 menandakan tragedi terhadap saat salah satu kru Horner, yakni “Little” Bill (William H. Macy) cemburu karena perselingkuhan istrinya.
Bill lalu menembak mati istrinya dan langsung bunuh diri!
Sedangkan Adams mulai hidup bak selebritis, bersama Reed mulai kecanduan narkoba, dan ia seringkali kesulitan ereksi ketika saat syuting.
Sedangkan Adams mulai hidup bak selebritis, bersama Reed mulai kecanduan narkoba, dan ia seringkali kesulitan ereksi ketika saat syuting.
Perilaku nya semakin parah dan buruk, hingga mengarah kepada kekerasan.
Adams bertengkar hebat dengan Horner lalu dipecat, ia dan Reed pun memulai karir dalam musik rock and roll.
Adams bertengkar hebat dengan Horner lalu dipecat, ia dan Reed pun memulai karir dalam musik rock and roll.
Karena kesulitan finansial dan kecanduan kokain, mereka harus melakukan segala cara termasuk hendak menipu seorang bandar narkoba.
Sementara Horner pun mulai mengalami berbagai masalah eksternal, yakni kehadiran format home video yang menurutnya malah menurunkan kualitas film.
Sementara Horner pun mulai mengalami berbagai masalah eksternal, yakni kehadiran format home video yang menurutnya malah menurunkan kualitas film.
Adapun seorang investor nya yang dipenjara karena terlibat pornografi anak.
Sementara Buck (Don Cheadle) yang menikahi rekan mainnya yakni Jessie, pensiun dan merencanakan akan membuka toko peralatan audio.
Sementara Buck (Don Cheadle) yang menikahi rekan mainnya yakni Jessie, pensiun dan merencanakan akan membuka toko peralatan audio.
Buck kecewa saat ia ditolak akan pinjaman uang, karena profesi sebelumnya.
Sedangkan Maggie harus berhadapan dengan hak asuh anak terhadap sang mantan suami, terkait profesi, perbuatan krimiinal di masa lalu, serta penggunaan narkoba.
Boogie Nights disajikan melalui gaya yang tidak biasa, sebagai eskploitasi terhadap kultur Amerika di era 1970’an hingga 1980'an.
Sedangkan Maggie harus berhadapan dengan hak asuh anak terhadap sang mantan suami, terkait profesi, perbuatan krimiinal di masa lalu, serta penggunaan narkoba.
New Line Cinema |
Boogie Nights disajikan melalui gaya yang tidak biasa, sebagai eskploitasi terhadap kultur Amerika di era 1970’an hingga 1980'an.
Alur cerita Boogie Nights dalam durasi 2,5 jam sangat bisa dinikmati, karena banyak hal mengejutkan.
Tema Boogie Nights yang menyangkut industri film porno, secara eksplisit menyajikan sejumlah adegan vulgar, terkadang muncul humor satir.
Keunggulan film ini hadir melalui karakterisasi yang begitu kuat dan solid, serta adegan yang diimplementasikan melalui kombinasi teknik tertentu.
Ada pula soundtrack yang enak didengar dan pas sesuai dengan suasana dalam adegan, menjadi bumbu penyedap yang pas.
Elemen drama dalam Boogie Nights terasa riil melalui kesenangan, kebahagiaan, tragedi, intensitas, hingga kekerasan yang muncul seketika tanpa bisa dikira audiens.
Elemen drama dalam Boogie Nights terasa riil melalui kesenangan, kebahagiaan, tragedi, intensitas, hingga kekerasan yang muncul seketika tanpa bisa dikira audiens.
Eddie Adams sebaagi figur sentral film ini dalam petualangan dan transformasi, tampil mulai dari seorang remaja reguler naïf, dengan latar belakang keluarga yang kurang harmonis.
New Line Cinema |
Perjalanan Adams alias Dirk Diggler bahkan lebih kelam pasca putus hubungan dengan "figur ayah" Jack Horner, karena egoisme tinggi dan pikiran yang tidak jernih.
Setengah jalan cerita film ditandai menjelang malam pergantian tahun 1980, nuansa dan atmosfir terasa menyenangkan, dalam kejayaan bisnis Jack Honer.
Premis Boogie Nights juga menegaskan bahwa narkoba merusak segalanya, berawal dari pengaruh Maggie terhadap Adams, hingga pada kejatuhan besar dan tragedi.
Premis Boogie Nights juga menegaskan bahwa narkoba merusak segalanya, berawal dari pengaruh Maggie terhadap Adams, hingga pada kejatuhan besar dan tragedi.
Pengaruh buruk datang Todd Parker (Thomas Jane) terhadap Adams semakin buruk terhadap situasi, terutama dari sisi emosi Adams.
Adams cemburu dan memiliki pikiran negatif, saat Horner merekrut seorang aktor muda.
Horner sendiri mengalami kejatuhan dalam dilema akan perubahan tren industri film porno melalui home video dan gaya hidup glamor para aktor/aktris.
Dalam paruh kedua cerita itulah, terasa atmosfir yang lebih kelam dalam berbagai kepahitan, perpisahan, ketegangan, serta kekerasan dominan menjelang akhir cerita.
Momen kejatuhan dialami sejumlah figur secara dramatis dan penuh kejutan diantara intensitas serta sejumlah hal konyol.
Horner sendiri mengalami kejatuhan dalam dilema akan perubahan tren industri film porno melalui home video dan gaya hidup glamor para aktor/aktris.
Dalam paruh kedua cerita itulah, terasa atmosfir yang lebih kelam dalam berbagai kepahitan, perpisahan, ketegangan, serta kekerasan dominan menjelang akhir cerita.
New Line Cinema |
Momen kejatuhan dialami sejumlah figur secara dramatis dan penuh kejutan diantara intensitas serta sejumlah hal konyol.
Adegan saat trio Adams-Reed-Todd hendak menjual kokain palsu kepada Rahad Jackson (Alfred Molina), adalah salah satu yang terbaik.
Adegan itu pula menuju sebuah solusi cerita, menuju satu titik lokasi di jalan raya.
Adegan itu pula menuju sebuah solusi cerita, menuju satu titik lokasi di jalan raya.
Lokasi tersebut sebagai penghubung dengan adegan Horner dan Brandy dalam sebuah audisi, serta kejadian mengejutkan yang menimpa Buck.
Meski demikian, terasa ada sebuah kelemahan yang mengakhiri cerita Boogie Nights dengan paksaan meski berakhir dengan manis.
Meski demikian, terasa ada sebuah kelemahan yang mengakhiri cerita Boogie Nights dengan paksaan meski berakhir dengan manis.
Rumitnya karakterisasi unik dalam Boogie Nights disajikan cukup terperinci dan mengesankan.
Selain itu ada dua figur tambahan yang mencuri perhatian, yakni Scotty (Philip Seymour Hoffman), seorang kru Horner yang terobsesi dengan Adams.
Lalu sda pula Maurice (Luis Guzmán) seorang pemilik klub yang sangat ingin terlibat dalam film yang dibuat Jack Horner.
Performa total masing-masing aktor/aktris, terutama Burt Reynolds, Mark Wahlberg, dan Julianne Moore adalah yang terbaik.
Performa total masing-masing aktor/aktris, terutama Burt Reynolds, Mark Wahlberg, dan Julianne Moore adalah yang terbaik.
Mereka mampu diimbangi oleh sejumlah aktris pendukung seperti Heather Graham yang tampil vulgar, serta dialog impresif Don Cheadle.
Tak lupa performa Thomas Jane dan Alfred Molina dalam peran antagonis yang dinilai cukup sinting.
Kehandalan Anderson dalam menggiring suasana sudah terasa sejak adegan awal di sebuah klub, saat kamera berputar dan melaju kencang bagaikan laju seorang Rollergirl.
New Line Cinema |
Kehandalan Anderson dalam menggiring suasana sudah terasa sejak adegan awal di sebuah klub, saat kamera berputar dan melaju kencang bagaikan laju seorang Rollergirl.
Pada saat itulah, gerak kamera mulai memperkenalkan berbagai figur yang terlibat dan sedang berinteraksi satu sama lain.
Hal itu juga terulang dalam gaya yang sama dalam adegan akhir film.
Adapun teknik pengambilan gambar dalam sejumlah adegan saat Adams dan Maggie melakukan adegan panas dalam proses syuting, penuh dengan trik dan estetis.
Hal itu juga terulang dalam gaya yang sama dalam adegan akhir film.
Adapun teknik pengambilan gambar dalam sejumlah adegan saat Adams dan Maggie melakukan adegan panas dalam proses syuting, penuh dengan trik dan estetis.
Selain itu juga adegan saat Horner membacakan berita dalam sebuah majalah akan popularitas Adams, begtiu impresif.
Adegan kekerasan yang disajikan cukup eksplisit sebagai bagian dari sejumlah kejutan yang tak disangka.
Sementara yang mengundang tawa lepas yakni saat beberapa kali “Little” Bill memergoki istrinya sedang disetubuhi pria lain.
Boogie Nights cukup komplit dalam menyajikan potret kecil industri film porno Amerika, dengan menunjuk nilai kekeluargaan yang tercermin dalam aktivitas kehidupan mereka.
Boogie Nights boleh dikatakan sebagai komedi satir akan eksistensi industri porno di Amerika.
Adegan kekerasan yang disajikan cukup eksplisit sebagai bagian dari sejumlah kejutan yang tak disangka.
Sementara yang mengundang tawa lepas yakni saat beberapa kali “Little” Bill memergoki istrinya sedang disetubuhi pria lain.
Boogie Nights cukup komplit dalam menyajikan potret kecil industri film porno Amerika, dengan menunjuk nilai kekeluargaan yang tercermin dalam aktivitas kehidupan mereka.
Boogie Nights boleh dikatakan sebagai komedi satir akan eksistensi industri porno di Amerika.
Pengaruh narkoba dan pergantian tren selera pasar terhadap kemajuan teknologi, merubah konsumsi dalam hiburan secara umum.
Demikian sinema drama erotis review Boogie Nights, film yang mengisahkan potret kecil industri film porno di Amerika.
Boogie Nights | 1997 | Drama, Satir, Erotis | Pemain: Mark Wahlberg, Julianne Moore, Burt Reynolds, Don Cheadle, John C. Reilly, William H. Macy, Heather Graham | Sutradara: Paul Thomas Anderson | Produser: Lloyd Levin, John Lyons, Paul Thomas Anderson, JoAnne Sellar | Penulis: Paul Thomas Anderson | Musik: Michael Penn | Sinematografi: Robert Elswit | Distributor: New Line Cinema | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 155 Menit
Comments
Post a Comment