Lintas Generasi Karakter dalam Film Sekuel
All characters are owned by each of respectively studio/distributor |
“Puluhan tahun kemudian … sebuah sekuel”
Simak opini sinema tentang lintas generasi karakter figur dalam film sekuel yang marak terjadi belakangan ini.
Simak opini sinema tentang lintas generasi karakter figur dalam film sekuel yang marak terjadi belakangan ini.
Sekuel dari waralaba populer belakangan ini kembali diwujudkan setelah vakum selama belasan bahkan puluhan tahun.
Selain karakter figur lama, juga hadir karakter figur baru yang hadir sebagai generasi baru sang penerus dalam lintas generasi.
Setelah Star Wars dan Terminator, selanjutnya Ghostbusters, Top Gun, hingga Indiana Jones memberikan tongkat estafet antar generasi.
Mulai dari era 1960’an hingga 1990’an, banyak sekali film yang melahirkan ikon dan menjadi bagian dari budaya populer,.
Mulai dari era 1960’an hingga 1990’an, banyak sekali film yang melahirkan ikon dan menjadi bagian dari budaya populer,.
Para figur itu memiliki pengaruh penting terhadap generasi selanjutnya, sekaligus merubah peta perfilman Hollywood terhadap dunia.
Biasanya rentang waktu perilisan film orisinal dengan sebuah sekuel yang satu dengan yang lain, cukup berdekatan.
Sebuah waralaba muncul, jika kesuksesan film dibuatkan satu atau beberapa sekuel, lalu ada prekuel, serta adaptasi ke dalam format lain, hingga pembuatan ulang.
Biasanya rentang waktu perilisan film orisinal dengan sebuah sekuel yang satu dengan yang lain, cukup berdekatan.
Sebuah waralaba muncul, jika kesuksesan film dibuatkan satu atau beberapa sekuel, lalu ada prekuel, serta adaptasi ke dalam format lain, hingga pembuatan ulang.
Khusus untuk sekuel atau prekuel, umumnya dibuat tak lama setelah rilis film perdana, kebanyakan tak kurang dari sepuluh tahun.
Aktor-aktris utama maupun pendukung biasanya kembali dalam karakter figur yang sama, lain halnya dengan sineas yang belum tentu diisi orang yang sama.
Pada sejumlah waralaba tertentu, bahkan perilisan sekuel terjadi dalam rentang waktu lebih dari sepuluh tahun lamanya.
Dekade Kebangkitan Sekuel
Era tahun 2000’an adalah sebuah dekade yang menurut saya mengalami kejenuhan, menandai lampu merah bagi Hollywood.
Aktor-aktris utama maupun pendukung biasanya kembali dalam karakter figur yang sama, lain halnya dengan sineas yang belum tentu diisi orang yang sama.
Pada sejumlah waralaba tertentu, bahkan perilisan sekuel terjadi dalam rentang waktu lebih dari sepuluh tahun lamanya.
Dekade Kebangkitan Sekuel
Era tahun 2000’an adalah sebuah dekade yang menurut saya mengalami kejenuhan, menandai lampu merah bagi Hollywood.
Dekade tersebut banyak sekali perilisan film daur ulang terhadap banyak waralaba, yang seharusnya tidak perlu dilakukan, serta tidak ada yang minta!
Hal itu diperburuk dengan adanya adaptasi dari sejumlah film negara lain baik dari manga serta video games, dengan hasil yang cenderung mengecewakan.
Dalam dekade ini mulai era 2010'an, secara perlahan Hollywood melakukan tren perilisan sekuel dalam rentang waktu yang lama.
Hal itu diperburuk dengan adanya adaptasi dari sejumlah film negara lain baik dari manga serta video games, dengan hasil yang cenderung mengecewakan.
Dalam dekade ini mulai era 2010'an, secara perlahan Hollywood melakukan tren perilisan sekuel dalam rentang waktu yang lama.
Meski ada beberapa film dianggap sebagai sekuel tak langsung atau penyegaran kembali, namun bukan remake atau pembuatan ulang dalam versi baru.
Misalnya di tahun 2015, sineas George Miller kembali menangani waralaba Mad Max, melalui Mad Max: Fury Road setelah 30 tahun perilisan Mad Max : Beyond Thunderdome (1985).
Meski memakai karakter figur sama yakni Max Rockatansky, namun Mad Max: Fury Road secara teknis disebut reboot atau pembuatan ulang.
Mel Gibson tidak mungkin kembali karena faktor usia, maka peran Max diisi Tom Hardy, melalui dimensi baru dalam generasi terkini.
Walau demikian, saya menilai sekaligus menganggap adanya kontinuitas petualangan Max Rockatansky.
Warner Bros Pictures |
Hal itu menjadi dasar atas narasi tersendiri untuk setiap film dalam trilogi Mad Max itu.
Pengecualan adalah kontinuitas setting waktu yang terjadi antara Mad Max (1979) dengan The Road Warrior (1981).
Maka pantas kah saya beranggapan bahwa Mad Max: Fury Road adalah sebuah sekuel?
Khusus dalam beberapa tahun belakangan, kita dikejutkan sejumlah sekuel waralaba film klasik, dalam rentang waktu hingga puluhan tahun lamanya.
Sekuel terbaru Jurassic Park, Marry Poppins, Blade Runner, Halloween serta Shaft telah dirilis.
Sementara sekuel lain segera menyusul seperti The Shining, Rambo, Terminator, Ghostbusters, hingga Top Gun dan Indiana Jones.
Sementara sekuel lain segera menyusul seperti The Shining, Rambo, Terminator, Ghostbusters, hingga Top Gun dan Indiana Jones.
Dari sekian banyak waralaba itu, beberapa diantaranya terintegrasi dengan eksistensi karakter figur utama, diperankan oleh aktor-aktris yang sama.
Jika sebuah sekuel terwujud dalam rentang waktu hingga puluhan tahun, maka jelas ada lintas generasi karakter figur dalam film sekuel demi menghidupkan waralaba itu sendiri.
Hal tersebut saya rasa sangat menarik dan jauh lebih baik dibandingkan pembuatan ulang yang seringkali terpeleset jatuh.
Jika sebuah sekuel terwujud dalam rentang waktu hingga puluhan tahun, maka jelas ada lintas generasi karakter figur dalam film sekuel demi menghidupkan waralaba itu sendiri.
Hal tersebut saya rasa sangat menarik dan jauh lebih baik dibandingkan pembuatan ulang yang seringkali terpeleset jatuh.
Aspek nostalgia akibat kerinduan penggemar, sehingga bakal menjadi sensasi tertentu juga menjadi salah satu faktor utama muncul sekuel tersebut.
Sekuel Baru Melahirkan Karakter Generasi Baru
Sylvester Stallone meneruskan tradisi melalui Rambo: Last Blood dalam rentang 11 tahun dengan sekuel sebelumnya.
Sekuel Baru Melahirkan Karakter Generasi Baru
20th Century Fox |
Film itu bahkan berjarak 20 tahun sejak dirilis Rambo III (1988), namun tipe film Rambo merupakan aksi solo tanpa ada turunan karakter figur baru.
Pengecualian terdapat dalam waralaba Rocky selama 16 tahun terhadap Rocky V (1990) sejak dirilis nya Rocky Balboa (2006).
Pengecualian terdapat dalam waralaba Rocky selama 16 tahun terhadap Rocky V (1990) sejak dirilis nya Rocky Balboa (2006).
Lalu terdapat sempalan atau spinoff dari sisi sang putra Apollo Creed yakni Aonis dalam film Creed (2015) hingga kini terdapat dua sekuel.
Figur Rocky Balboa kembali hadir sebagai mentor dan pelatih sekaligus "paman" bagi Adonis. Film Creed mampu mewujudkan integrasi semesta dari waralaba Rocky.
Adapun sekuel Indiana Jones yang akan rilis di tahun 2023, kabarnya merupakan lanjutan dari Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull (2008).
Adapun sekuel Indiana Jones yang akan rilis di tahun 2023, kabarnya merupakan lanjutan dari Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull (2008).
Kedua film itu memiliki rentang 19 tahun sejak dirilisnya Indiana Jones and the Last Crusade (1989).
Rentang waktu 20 tahun Independence Day: Resurgence (2016), merupakan kelanjutan langsung dari Independence Day (1996).
Rentang waktu 20 tahun Independence Day: Resurgence (2016), merupakan kelanjutan langsung dari Independence Day (1996).
Meski dalam sekuel minus Will Smith sebagai Steve Hiller, namun menghadirkan karakter putranya bernama Dylan yang diperankan Jessie Usher.
Usher juga berperan dalam film Shaft (2019) merupakan kelanjutan dari Shaft (2000), sebagai putra John Shaft II yang diperankan Samuel L. Jackson dalam rentang 19 tahun.
Usher juga berperan dalam film Shaft (2019) merupakan kelanjutan dari Shaft (2000), sebagai putra John Shaft II yang diperankan Samuel L. Jackson dalam rentang 19 tahun.
John "JJ" Shaft itu adalah cucu dari John Shaft yang diperankan Richard Roundtree di tahun 1971, dalam rentang 27 tahun.
13 Sekuel dalam Rentang Waktu Lebih dari 20 Tahun
Dari total yang dikumpulkan sejauh ini, terdapat setidaknya 13 sekuel dari waralaba film populer dengan rentang lebih dari 20 tahun.
13 Sekuel dalam Rentang Waktu Lebih dari 20 Tahun
Dari total yang dikumpulkan sejauh ini, terdapat setidaknya 13 sekuel dari waralaba film populer dengan rentang lebih dari 20 tahun.
13 film ini mampu mewujudkan lintas generasi karakter figur yang lama dengan yang baru, dengan penjabaran sebagai berikut:
Rentang waktu 23 tahun: Carrie (1976) dengan karakter utama Carrie White dilanjutkan Rachel Lang dan cameo Carrie White dalam The Rage: Carrie 2 (1999).
Gordon Gekko yang didampingi Bud fox dalam Wall Street (1987) yang ia lanjutkan dalam Wall Street: Money Never Sleeps (2010) yang didampingi Jacob Moore, namun muncul cameo Bud Fox.
Rentang waktu 25 tahun: Fast Eddie Felson bersolo-ria dalam The Hustler (1961), namun melanjutkan aksinya untuk menjadi mentor Vincent Lauria dalam The Color of Money (1986).
Rentang waktu 28 tahun: Aksi Kevin Flynn sukses dalam Tron (1982), ia menghilang untuk masuk ke dalam dunia siber, lalu ditemukan putranya, Sam Flynn dalam Tron: Legacy (2010).
Sarah dan John Connor, serta T-800 mampu menghentikan perang nuklir dalam Terminator 2: Judgment Day (1991), namun Sarah serta T-800 kembali harus menyelamatkan seorang gadis dari Terminator antagonis dalam Teminator: Dark Fate (2019).
Rentang waktu 23 tahun: Carrie (1976) dengan karakter utama Carrie White dilanjutkan Rachel Lang dan cameo Carrie White dalam The Rage: Carrie 2 (1999).
20th Century Fox |
Gordon Gekko yang didampingi Bud fox dalam Wall Street (1987) yang ia lanjutkan dalam Wall Street: Money Never Sleeps (2010) yang didampingi Jacob Moore, namun muncul cameo Bud Fox.
Buena Vista Distribution |
Rentang waktu 25 tahun: Fast Eddie Felson bersolo-ria dalam The Hustler (1961), namun melanjutkan aksinya untuk menjadi mentor Vincent Lauria dalam The Color of Money (1986).
Walt Disney Studios Motion Pictures |
Rentang waktu 28 tahun: Aksi Kevin Flynn sukses dalam Tron (1982), ia menghilang untuk masuk ke dalam dunia siber, lalu ditemukan putranya, Sam Flynn dalam Tron: Legacy (2010).
Sarah dan John Connor, serta T-800 mampu menghentikan perang nuklir dalam Terminator 2: Judgment Day (1991), namun Sarah serta T-800 kembali harus menyelamatkan seorang gadis dari Terminator antagonis dalam Teminator: Dark Fate (2019).
Kemana John Connor?
Rentang waktu 29 tahun: Petualangan Bill & Ted berakhir dalam Bill & Ted’s Bogus Journey (1991), namun saat mereka masing-masing kini telah berkeluarga.
Orion Pictures |
Rentang waktu 29 tahun: Petualangan Bill & Ted berakhir dalam Bill & Ted’s Bogus Journey (1991), namun saat mereka masing-masing kini telah berkeluarga.
Kedua putri mereka juga masing-masing memiliki masalah, lalu datang bencana dari masa depan, sehingga Bill dan Ted harus menciptakan musik dalam Bill & Ted’s Face the Music (2020).
Rivalitas Johnny Lawrence dengan Daniel LaRusso dalam serial Cobra Kai, berawal sejak 34 tahun yang lalu dalam The Karate Kid (1984).
Rivalitas Johnny Lawrence dengan Daniel LaRusso dalam serial Cobra Kai, berawal sejak 34 tahun yang lalu dalam The Karate Kid (1984).
Kilas balik berupa petualangan LaRusso dari The Karate Kid Part III (1989) dalam Cobra Kai, seharusnya terhitung rentang selama 29 tahun.
Menariknya, Cobra Kai diperumit oleh masing-masing sejumlah anak didik Johnny dan Daniel yang kerap berseteru.
Rentang waktu 31 tahun: Akhir petualangan kuartet Peter, Ray, Egon dan Winston dalam Ghostbusters II (1989), akhirnya dilanjutkan sekumpulan anak remaja generasi penerus keluarga, dalam sekuel resmi pada 2021.
Meski ditinggal oleh mendiang Harold Ramis sebagai Egon, film Ghostbusters: Afterlife menandakan kembalinya semua aktor orisinal termasuk Sigourney Weaver dan Annie Potts.
Rentang waktu 32 tahun: Akhir petualangan trio Luke-Leia-Han dalam Star Wars: Return of the Jedi (1983), kembali bernostalgia dengan sejumlah karakter figur pendukung.
Bersama dengan pendatang baru seperti Rey, Finn dan Poe, mereka melawan Kylo Ren dalam Star Wars: The Force Awakens (2015). Sangat disayangkan kontroversial The Last Jedi (2017) menghancurkan segalanya.
Rentang waktu 34 tahun: Aksi pilot pesawat F-14 Tomcat, Peter “Maverick” Mitchell yang berpartner dengan Nick “Goose” Bradshaw, kerap berseteru dan bersaing dengan Thomas “Iceman” Kazanski dalam Top Gun (1986).
Kini Mitchell mendidik putra Bradshaw bernama Bradley, serta karakter Kazanski masih eksis dalam Top Gun: Maverick (2022) yang meledak sebagai film terlaris di tahun itu.
Rentang waktu 35 tahun: Aksi Rick Deckard untuk menangkap para android pembangkang telah selesai dalam Blade Runner (1982), namun sebuah misteri terungkap Agen K, yang menyelidiki keberadaan Deckard yang menghilang dalam Blade Runner 2049 (2017).
Rentang waktu 39 tahun: Aksi Jack Torrance dalam film The Shining (1980), menuntun sebuah trauma mendalam bagi putra belianya, yakni Danny Torrance yang tinggal sementara bersama ayah dan ibunya di Overlook Hotel.
Kini Danny Torrance yang telah dewasa, kembali pada petualangan menyeramkan dalam Doctor Sleep (2019), juga menghadirkan karakter ibunya, Wendy serta Dick Hallorran.
Rentang waktu 40 tahun: Setelah Laurie Strode trauma terhadap teror Michael Myers di dalam Halloween (1978), kembali harus menghadapi iblis pembunuh yang sama dan memastikan Myers tetap dipenjara dengan penjagaan maksimal.
Meski Myers berhasil lolos, Strode telah menyiapkan segalanya untuk melindungi dirinya, putrinya, serta cucunya seorang gadis remaja, juga dalam Halloween (2018) yang sukses hingga dibuatkan dua sekuel.
Nostalgia Sekaligus Pengenalan Kembali Waralaba Film
Sebuah sekuel yang dibuat dalam jangka waktu yang lama, merupakan salah satu cara yang lebih baik dalam mempopulerkan kembali waralaba itu sendiri.
Columbia Pictures |
Rentang waktu 31 tahun: Akhir petualangan kuartet Peter, Ray, Egon dan Winston dalam Ghostbusters II (1989), akhirnya dilanjutkan sekumpulan anak remaja generasi penerus keluarga, dalam sekuel resmi pada 2021.
Meski ditinggal oleh mendiang Harold Ramis sebagai Egon, film Ghostbusters: Afterlife menandakan kembalinya semua aktor orisinal termasuk Sigourney Weaver dan Annie Potts.
Walt Disney Studios Motion Pictures |
Rentang waktu 32 tahun: Akhir petualangan trio Luke-Leia-Han dalam Star Wars: Return of the Jedi (1983), kembali bernostalgia dengan sejumlah karakter figur pendukung.
Bersama dengan pendatang baru seperti Rey, Finn dan Poe, mereka melawan Kylo Ren dalam Star Wars: The Force Awakens (2015). Sangat disayangkan kontroversial The Last Jedi (2017) menghancurkan segalanya.
Paramount Pictures |
Rentang waktu 34 tahun: Aksi pilot pesawat F-14 Tomcat, Peter “Maverick” Mitchell yang berpartner dengan Nick “Goose” Bradshaw, kerap berseteru dan bersaing dengan Thomas “Iceman” Kazanski dalam Top Gun (1986).
Kini Mitchell mendidik putra Bradshaw bernama Bradley, serta karakter Kazanski masih eksis dalam Top Gun: Maverick (2022) yang meledak sebagai film terlaris di tahun itu.
Warner Bros Pictures |
Rentang waktu 35 tahun: Aksi Rick Deckard untuk menangkap para android pembangkang telah selesai dalam Blade Runner (1982), namun sebuah misteri terungkap Agen K, yang menyelidiki keberadaan Deckard yang menghilang dalam Blade Runner 2049 (2017).
Universal Pictures |
Rentang waktu 39 tahun: Aksi Jack Torrance dalam film The Shining (1980), menuntun sebuah trauma mendalam bagi putra belianya, yakni Danny Torrance yang tinggal sementara bersama ayah dan ibunya di Overlook Hotel.
Kini Danny Torrance yang telah dewasa, kembali pada petualangan menyeramkan dalam Doctor Sleep (2019), juga menghadirkan karakter ibunya, Wendy serta Dick Hallorran.
Universal |
Rentang waktu 40 tahun: Setelah Laurie Strode trauma terhadap teror Michael Myers di dalam Halloween (1978), kembali harus menghadapi iblis pembunuh yang sama dan memastikan Myers tetap dipenjara dengan penjagaan maksimal.
Meski Myers berhasil lolos, Strode telah menyiapkan segalanya untuk melindungi dirinya, putrinya, serta cucunya seorang gadis remaja, juga dalam Halloween (2018) yang sukses hingga dibuatkan dua sekuel.
Nostalgia Sekaligus Pengenalan Kembali Waralaba Film
Sebuah sekuel yang dibuat dalam jangka waktu yang lama, merupakan salah satu cara yang lebih baik dalam mempopulerkan kembali waralaba itu sendiri.
Dalam sejarahnya, sebuah waralaba film terutama horor seringkali mengalami kejenuhan atau kejatuhan, akibat penurunan kualitas sejumlah sekuel.
Alih-alih membuat ulang sebuah film melalui remake atau reboot kepada generasi baru, sebuah sekuel tentu bisa tetap setia dalam mempertahankan orisinalitas waralaba.
Alih-alih membuat ulang sebuah film melalui remake atau reboot kepada generasi baru, sebuah sekuel tentu bisa tetap setia dalam mempertahankan orisinalitas waralaba.
Hal itu berlaku tanpa harus merusak esensi yang substansial, meski tetap saja berisiko dalam pendapatan box office.
Bagi generasi sebelumnya, tentu rasa nostalgia dan sensasi, menimbulkan rasa penasaran, meski narasi nya klise sekalipun, seperti Halloween (2018) namun terbukti sukses.
Sekuel tetaplah sekuel, sejatinya memiliki akar dan jiwa yang lebih kuat dibandingkan pembuatan ulang.
Bagi generasi sebelumnya, tentu rasa nostalgia dan sensasi, menimbulkan rasa penasaran, meski narasi nya klise sekalipun, seperti Halloween (2018) namun terbukti sukses.
Sekuel tetaplah sekuel, sejatinya memiliki akar dan jiwa yang lebih kuat dibandingkan pembuatan ulang.
Itulah opini sinema tentang lintas generasi karakter figur dalam film sekuel yang marak terjadi belakangan ini.
Sumber literatur : Tracing 100 Years of Movie Remakes
Sumber literatur : Tracing 100 Years of Movie Remakes
Comments
Post a Comment