School of Rock (2003) : Bukan Sekadar Pelajaran Musik Rock
Paramount Pictures |
Sinema drama komedi review School of Rock, film yang mengisahkan bukan hanya sekadar pelajaran musik rock.
School of Rock bukan mengisahkan sekadar pelajaran musik rock, namun bagaimana mengenali diri sendiri, melalui ekspresi dan kebebasan.
Selain itu, narasi School of Rock mengangkat isu tentang hubungan sosial terhadap dunia luar.
Film musikal bertemakan rock khususnya beraliran hard rock dan heavy metal yang berkualitas, jarang kita temui.
Genre rock jika diimplementasikan ke dalam film fiktif, biasanya tentang dunia dewasa meski bernuanasa komedi.
Namun lain halnya, jika sejumlah anak pra-remaja diperkenalkan musik rock oleh seorang musisi rock itu sendiri.
School of Rock adalah sebuah maha karya terpenting dalam genre film musikal, dalam membangkitkan kembali pengaruh besar musik rock sejati kepada generasi baru.
Hadirnya Jack Black memiliki pengaruh besar dalam menghidupkan narasi film hingga menjadi sebuah hiburan dengan nilai besar.
Jack Black adalah seorang musisi hard rock berbakat yang populer bersama grup Tenacious D.
School of Rock mengecap sukses, Jack Black pun mendapatkan berbagai nominasi dalam ajang bergengsi.
School of Rock mengecap sukses, Jack Black pun mendapatkan berbagai nominasi dalam ajang bergengsi.
Ia mendapatkan nominasi sebagai Aktor Terbaik dalam Golden Globe Awards, serta memenangi MTV Awards dalam kategori Best Comedic Performance.
School of Rock juga diadaptasi ke dalam pertunjukkan teater di Broadway dan televisi melalui Nickelodeon.
School of Rock mengisahkan Dewey Finn (Jack Black) seorang gitaris rock, menyamar sebagai guru pengganti bernama Ned.
Paramount Pictures |
School of Rock juga diadaptasi ke dalam pertunjukkan teater di Broadway dan televisi melalui Nickelodeon.
School of Rock mengisahkan Dewey Finn (Jack Black) seorang gitaris rock, menyamar sebagai guru pengganti bernama Ned.
Ned Schneebly (Mike White) adalah teman satu apartemen Finn, tidak mengetahui bahwa dirinya dikelabui Dewey karena terdesak masalah keuangan.
Finn pun diterima oleh Kepala Sekolah bernama Rosalie Mullins (Joan Cusack).
Meski di hari pertama Finn tidak melakukan apapun di dalam kelas, ia lalu memanfaatkan semua murid kelas untuk membentuk sebuah rock band.
Meski di hari pertama Finn tidak melakukan apapun di dalam kelas, ia lalu memanfaatkan semua murid kelas untuk membentuk sebuah rock band.
Hal itu ia lakukan tatkala mengamati mereka bermain musik klasik di dalam kelas lain.
Alih-alih sebagai proyek sekola untuk mengikuti kompetisi Battle of the Bands, Finn mengisi posisi vokal sekaligus gitaris.
Ia memimpin Zack/Gitaris (Joey Gaydos), Freddy/Drummer (Kevin Clark), Katie/Bassist (Rebecca Brown), serta Lawrence/Keyboardist (Robert Tsai).
Alih-alih sebagai proyek sekola untuk mengikuti kompetisi Battle of the Bands, Finn mengisi posisi vokal sekaligus gitaris.
Ia memimpin Zack/Gitaris (Joey Gaydos), Freddy/Drummer (Kevin Clark), Katie/Bassist (Rebecca Brown), serta Lawrence/Keyboardist (Robert Tsai).
Tiga murid lainnya direkrut sebagai vokalis latar, lalu sisanya adalah kru termasuk Summer (Miranda Cosgrove) sebagai manajer band.
Saat Finn mengetahui kelemahan Mullins dari bisikan seorang guru, ia pun merealisasikan niat tersedniri.
Saat Finn mengetahui kelemahan Mullins dari bisikan seorang guru, ia pun merealisasikan niat tersedniri.
Finn memanfaatkan Mullins, dengan meminta ijin mengajak seluruh murid kelasnya mengikuti kegiatan musik klasik diluar sekolah.
Namun bencana datang menghampiri Finn menjelang "Parent’s Night", saat Ned mengetahui kecurangan Finn.
Namun bencana datang menghampiri Finn menjelang "Parent’s Night", saat Ned mengetahui kecurangan Finn.
Atas inisiasi kekasih Ned yang menyebalkan, Patty (Sarah Silverman), polisi hendak menangkap Finn atas tindakan penipuan.
Lalu bagaimana rencana Finn semula? Akankah terealisasi?
School of Rock dijejali nuansa musik hard rock, mulai dalam momen konyol Finn yang manggung bersama band, hingga ia dipecat.
Kemudian cerita beralih kepada perseteruan Finn dengan Patty, hingga petualangan Finn dimulai saat menyamar sebagai Ned di sekolah.
Adegan saat Finn pertama kali masuk ke dalam kelas pun, sangat terasa canggung sekaligus kontras diantara dua dunia yang kemudian menyatu.
Sebagai seorang musisi rock bergaya urakan, Finn akhinrya mengubah penampilan layaknya seorang guru.
Lalu bagaimana rencana Finn semula? Akankah terealisasi?
Paramount Pictures |
School of Rock dijejali nuansa musik hard rock, mulai dalam momen konyol Finn yang manggung bersama band, hingga ia dipecat.
Kemudian cerita beralih kepada perseteruan Finn dengan Patty, hingga petualangan Finn dimulai saat menyamar sebagai Ned di sekolah.
Adegan saat Finn pertama kali masuk ke dalam kelas pun, sangat terasa canggung sekaligus kontras diantara dua dunia yang kemudian menyatu.
Sebagai seorang musisi rock bergaya urakan, Finn akhinrya mengubah penampilan layaknya seorang guru.
Ia pun mulai bersikap tidak biasa kepada Mullins yang kaku, serta para muridnya yang relatif masih polos.
Banyak hal konyol dan meriah, sekaligus geli hadir pada hari pertama Finn mengajar.
Banyak hal konyol dan meriah, sekaligus geli hadir pada hari pertama Finn mengajar.
Pertanyaan pertamanya kepada Mullins “Where’s the lunch?"
Finn pun tak segan meminta makanan kepada salah satu muridnya, serta berdiam diri sambil terus menatapi detik jam menuju bubar!
Salah satu adegan yang menyita saya yakni saat Finn yang tertekan, dengan emosional berbicara kepada seluruh murid kelas akan realita hidup.
Salah satu adegan yang menyita saya yakni saat Finn yang tertekan, dengan emosional berbicara kepada seluruh murid kelas akan realita hidup.
Ia pun mendapatkan titik terang melalui ide nakal dengan memanfaatkan mereka, kembali meraih impian egois melalui kompetisi rock band.
Figur Finn pada akhirnya berbalik menjadi sosok penyemangat para muridnya tentang hasrat dan menikmati, sekaligus memainkan musik rock.
Figur Finn pada akhirnya berbalik menjadi sosok penyemangat para muridnya tentang hasrat dan menikmati, sekaligus memainkan musik rock.
Mereka melakukan latihan, mulai dari pembentukan band, pelajaran serta filosofi rock dan bisnis pertunjukan rock.
Ironis, bahwa Finn mulai terikat secara emosional dengan murid kelas nya, bagaimana ia melihat bakat dan potensi dari sejumlah murid terhadap musik, terutama rock.
Paramount Pictures |
Ironis, bahwa Finn mulai terikat secara emosional dengan murid kelas nya, bagaimana ia melihat bakat dan potensi dari sejumlah murid terhadap musik, terutama rock.
Adapun kepercayaan diri mereka mulai terbentuk, terutama pada figur Lawrence, Tomica,, dan Zack.
Finn akhirnya menyadari bahwa anak-anak itu istimewa!
Figur Patty digambarkan begitu dominan atas Ned, terkesan menyebalkan dan antagonis, mengakibatkan hubungan Finn dengan Ned mengalami pasang-surut.
Koneksi Finn dengan Mullins pun dari awal hingga menjelang akhir masih terkesan canggung dan ambigu.
Finn akhirnya menyadari bahwa anak-anak itu istimewa!
Figur Patty digambarkan begitu dominan atas Ned, terkesan menyebalkan dan antagonis, mengakibatkan hubungan Finn dengan Ned mengalami pasang-surut.
Koneksi Finn dengan Mullins pun dari awal hingga menjelang akhir masih terkesan canggung dan ambigu.
Melalui Finn pula, Mullins menemukan kembali impian hidupnya yang terkubur dalam saat dirinya menjadi kepala sekolah.
Performa penuh energi Jack Black, melalui totalitas dalam akting dan hasrat tinggi terhadap musik menjadi nyawa penting dalam School of Rock.
Performa penuh energi Jack Black, melalui totalitas dalam akting dan hasrat tinggi terhadap musik menjadi nyawa penting dalam School of Rock.
Banyak humor dan komedi segar di sepanjang cerita, melalui dialog dan aksi, baik dalam latihan maupun di atas panggung.
Begitu pula dengan para jajaran aktor pendukung lain terutama Joan Cusack sebagai Mullins, melalui transisi kembali kepada jati dirinya.
Kredit tersendiri patut ditujukan kepada sejumlah aktor/aktris cilik, terutama Miranda Cosgrove sebagai Summer.
Banyak sekali referensi rock yang dibawakan Finn, saat ia menyebutkan nama Led Zeppelin, namun tak satupun ada respon dari semua murid kelasnya.
Lalu ada adegan ikonik saat Finn memainkan gitar di dalam kelas melalui lagu "Highway to Hell" dari AC/DC, "Iron Man" dari Black Sabbath, serta "Smoke on the Water" dari Deep Purple.
Adegan ketika Finn meminjamkan sejumlah album kepada muridnya, menjadi referensi nyata seperti album dari Blondie, Rush, Jimmy Hendrix, Yes, hingga Pink Floyd.
Adegan puncak yakni saat Finn memberikna referensi berupa potongan lirik lagu "For Those About to Rock (We Salute You)" dari AC/DC menjelang kompetisi, begitu epik.
Salah satu adegan paling dikenang yang emosional, yakni Finn dan anggota band berhasil masuk kompetisi.
Banyak sekali referensi rock yang dibawakan Finn, saat ia menyebutkan nama Led Zeppelin, namun tak satupun ada respon dari semua murid kelasnya.
Paramount Pictures |
Lalu ada adegan ikonik saat Finn memainkan gitar di dalam kelas melalui lagu "Highway to Hell" dari AC/DC, "Iron Man" dari Black Sabbath, serta "Smoke on the Water" dari Deep Purple.
Adegan ketika Finn meminjamkan sejumlah album kepada muridnya, menjadi referensi nyata seperti album dari Blondie, Rush, Jimmy Hendrix, Yes, hingga Pink Floyd.
Adegan puncak yakni saat Finn memberikna referensi berupa potongan lirik lagu "For Those About to Rock (We Salute You)" dari AC/DC menjelang kompetisi, begitu epik.
Salah satu adegan paling dikenang yang emosional, yakni Finn dan anggota band berhasil masuk kompetisi.
Suasana uforia itu berlanjut di dalam mobil van milik Finn saat kembali menuju sekolah, ia memutar lagu "Immigrant Song" dari Led Zeppelin sambil bernyanyi.
Banyak sejumlah kejutan pun dalam School of Rock, terutama saat menjelang akhir cerita.
Sementara adegan saat Mullins didekati salah satu anggota rock band, menghadirkan kegelian dan suasana canggung, sekaligus mengundang tawa.
School of Rock bukan sekadar pelajaran musik rock, namun juga ada harapan kepada generasi baru akan pelestarian warisan berupa budaya populer.
Demikian sinema drama komedi review School of Rock, film yang mengisahkan bukan hanya sekadar pelajaran musik rock.
Score : 4 / 4 stars
School of Rock | 2003 | Drama, Komedi, Musikal | Pemain: Jack Black, Joan Cusack, Mike White, Sarah Silverman, Miranda Cosgrove, Joey Gaydos, Kevin Clark, Rebecca Brown, Robert Tsai | Sutradara: Richard Linklater | Produser: Scott Rudin | Penulis: Mike White | Musik: Craig Wedren | Sinematografi: Rogier Stoffers | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 109 Menit
Score : 4 / 4 stars
School of Rock | 2003 | Drama, Komedi, Musikal | Pemain: Jack Black, Joan Cusack, Mike White, Sarah Silverman, Miranda Cosgrove, Joey Gaydos, Kevin Clark, Rebecca Brown, Robert Tsai | Sutradara: Richard Linklater | Produser: Scott Rudin | Penulis: Mike White | Musik: Craig Wedren | Sinematografi: Rogier Stoffers | Distributor: Paramount Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 109 Menit
Comments
Post a Comment