Showgirls (1995) : Satir Realistis Penari Erotis
MGM/UA Distribution Co. |
Sinema drama review Showgirls, film satir yang disajjikan realistis tentang seorang penari erotis.
Showgirls sejatinya merupakan satir realtistis tentang penari erotis yang menjadi titik balik karir sineas Paul Verhoeven.
Sineas asal Belanda tersebut sukses di Amerika Serikat melalui RoboCop (1987), Total Recall (1990), Basic Instinct (1992), serta Starship Troopers (1996).
Showgirls awalnya mendapat tanggapan negatif sekaligus performa buruk di tangga box office.
Showgirls awalnya mendapat tanggapan negatif sekaligus performa buruk di tangga box office.
Ironisnya, naksah film ini ditulis Joe Eszterhas yang sebelumnya sukses melalui film Flashdance (1983), Jagged Edge (1985), serta Basic Instinct.
Baca juga: RoboCop (1987): Satir Kapitalisme yang Ikonik
Waktu berlalu saat Showgirls menjadi salah satu film dengan penjualan video terlaris sepanjang masa, kritik yang dievaluasi ulang, sehingga mendapatkan status cult classic.
Dibalik kontroversi tentang hal vulgar eksplisit dan adegan brutal disajikan cukup ekstrim, tentu saja ada sebuah satir besar terhadap kehidupan para penari erotis Las Vegas.
Baca juga: RoboCop (1987): Satir Kapitalisme yang Ikonik
Waktu berlalu saat Showgirls menjadi salah satu film dengan penjualan video terlaris sepanjang masa, kritik yang dievaluasi ulang, sehingga mendapatkan status cult classic.
Dibalik kontroversi tentang hal vulgar eksplisit dan adegan brutal disajikan cukup ekstrim, tentu saja ada sebuah satir besar terhadap kehidupan para penari erotis Las Vegas.
Meski demikian, gaya penyajian Showgirls juga menghibur dan cenderung ringan ala 90’s flick movies.
Showgirls mengisahkan tentang Nomi Malone (Elizabeth Berkley), seorang gadis pengembara yang berhasrat menjadi seorang penari profesional.
Malangnya, ia ditimpa musibah saat tertipu seorang pria begitu tiba di Las Vegas. Kemudian ia bertemu Molly (Gina Ravera) seorang desainer kostum di sebuah klub malam.
Molly menawari Nomi tinggal bersama untuk sementara, hingga Nomi mendapatkan pekerjaan.
Nomi pun akhirnya menjadi penari erotis di sebuah klub kecil Cheetah’s Topless Club.
Nomi lalu diajak Molly melihat aktivitasnya di belakang panggung dalam pertunjukan Goddess di Stardust Casino, sebuah klub malam besar dan megah di Las Vegas.
MGM/UA Distribution Co. |
Nomi lalu diajak Molly melihat aktivitasnya di belakang panggung dalam pertunjukan Goddess di Stardust Casino, sebuah klub malam besar dan megah di Las Vegas.
Molly mengenalkan Nomi kepada seorang bintang pertunjukan, yakni Cristal (Gina Gershon) dan kekasihnya sebagai seorang direktur hiburan klub, Zack (Kyle McLachlan).
Nomi pun bertemu dengan James (Glenn Plummer), seorang bouncer yang tertarik dengan nya dan ingin mengasah bakat Nomi.
Cristal dan Zack di suatu malam mengunjungi Cheetah’s dan menawari Nomi untuk melakukan pertunjukan pribadi dengan bayaran tinggi.
Meski Nomi enggan dan risih, namun dipaksa oleh sang pemilik klub bernama Al (Robert Davi).
Hingga suatu hari, Nomi akhinrya berhasil menjadi "penari profesional" di Stardust Casino melalui audisi ketat.
Hingga suatu hari, Nomi akhinrya berhasil menjadi "penari profesional" di Stardust Casino melalui audisi ketat.
Sejak saat itu dalam lingkaran elit berstatus "bintang", terjadi sejumlah persaingan dan konflik diantara Nomi dengan Cristal.
Saat pertama kali saya tonton Showgirls, kesan yang saya dapatkan begitu aneh, canggung, norak, serta kejam.
Saat pertama kali saya tonton Showgirls, kesan yang saya dapatkan begitu aneh, canggung, norak, serta kejam.
Tapi lucunya, alur cerita film ini cukup seru diikuti, terkadang ada rasa geli bercampur tragis terhadap penyajian Showgirls.
Baru-baru ini saya tonton ulang, dan akhirnya semakin paham bahwa Paul Verhoeven sungguh seorang sineas brilian yang berani menyentuh tabu.
Baru-baru ini saya tonton ulang, dan akhirnya semakin paham bahwa Paul Verhoeven sungguh seorang sineas brilian yang berani menyentuh tabu.
Showgirls membuka realita akan sisi gelap hiburan malam dengan begitu gamblang apa adanya.
Audiens diajak tidak hanya mengikuti petualangan Nomi, namun turut menyajikan sebuah pertunjukan "nyata"dalam hiburan dewasa Las Vegas.
MGM/UA Distribution Co. |
Audiens diajak tidak hanya mengikuti petualangan Nomi, namun turut menyajikan sebuah pertunjukan "nyata"dalam hiburan dewasa Las Vegas.
Hal tersebut berkat koreografi dan tata panggung yang lengkap dengan paduan antara busana dan efek spesial menggelegar.
Terkesan bahwa Showgirls hanya mengumbar hal vulgar semata, namun ada hal lebih besar daripada nya.
Terkesan bahwa Showgirls hanya mengumbar hal vulgar semata, namun ada hal lebih besar daripada nya.
Premis Showgirls sendiri mengangkat tema keluguan Nomi sebagai penari profesional di Las Vegas.
Alih-alih mengadu nasib dengan sebuah ekspektasi, malah terjebak ke dalam ilusi glamor dan gemerlap hiburan malam, melalui status bintang atau diva.
Narasi Showgirls ingin menyampaikan potret nyata yang terjadi dalam bisnis hiburan dewasa dalam persaingan ketat dan keras, memberikan yang terbaik bagi konsumen.
Showgirls juga memberikan eksploitasi dua sudut pandang, yakni pemilik dan pengelola klub, serta para penari erotis yang dianggap sebagai diva fantasi kaum pria.
Maka sebagian kritik menuduh Showgirls mengumbar seksisme dan misoginis adalah sebuah kesalahpahaman akan pesan terhadap satir yang ditulis Paul Verhoeven dan Joe Eszterhas.
Figur Nomi sendiri yang memiliki latar belakang misterius, memiliki poin penting dalam perjalanan menuju seorang diva penari erotis.
MGM/UA Distribution Co. |
Namun persepsi Nomi mampu dipatahkan Cristal yang berada dalam sebuah topeng teater dalam glamoritas sebagai pembalut dunia prostitusi.
Menjelang akhir cerita film ini, akhirnya jelas ada sebuah kesimpulan dan maksud yang ingin disampaikan Cristal kepada Nomi.
Hubungan semu diantara antara Cristal dan Zack, beigtu pula Nomi dan Zack, menegaskan hal nyata dalam dunia hiburan malam.
Melalui Showgirls pelajaran yang didapatkan Nomi adalah sebuah kekalahan besar atas status dan kekuasaan dibalik dunia malam.
Ada pula hal mengejutkan lainnya, saat Molly dipertemukan Nomi dengan musisi idola yakni Andrew Carver.
Ada pula figur James yang sepertinya menjadi pengharapan Nomi malah berakhir di jalur yang berbeda.
Figur Al dan Henrietta yang mengelola Cheetah’s malah mempelakukan Nomi berbeda dibandingkan dengan klub besar.
Performa Elizabeth Berkley dan Gina Gershon masing-masing sebagai Nomi dan Cristal adalah yang terbaik di film ini.
Perubahan super radikal Elizabeth Berkley sungguh mengejutkan, pasalnya ia adalah bintang serial komedi remaja Saved by the Bell.
Performa Elizabeth Berkley dan Gina Gershon masing-masing sebagai Nomi dan Cristal adalah yang terbaik di film ini.
MGM/UA Distribution Co. |
Perubahan super radikal Elizabeth Berkley sungguh mengejutkan, pasalnya ia adalah bintang serial komedi remaja Saved by the Bell.
Sejumlah adegan canggung layaknya film semi porno juga hadir dalam Showgirls seperti adegan seks di kolam antara Nomi dan Zack.
Film Showgirls jelas merupakan satir realistis tentang lika-liku kehidupan penari erotis, terhadap impian dan glamoritas yang terjebak dalam dunia malam semu.
Seperti RoboCop dan Starship Troopers, film ini sarat akan hal vulgar, brutal, dan tragis, sambil sesekali diselingi humor gelap dalam satir tajam, melalui kemasan artistik.
Demikian sinema drama review Showgirls, film satir yang disajjikan realistis tentang seorang penari erotis.
Score : 3.5 / 4 stars
Showgirls | 1995 | Drama, Erotis | Pemain: Elizabeth Berkley, Kyle McLachlan, Gina Gershon, Glenn Plummer, Robert Davi, Alan Rachins, Gina Ravera | Sutradara: Paul Verhoeven | Produser: Allan Marshall, Charles Evans | Penulis: Joe Eszterhas | Musik: David A. Stewart | Sinematografi: Jost Vacano | Distributor: MGM/UA Distribution Co. | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 131 Menit
Score : 3.5 / 4 stars
Showgirls | 1995 | Drama, Erotis | Pemain: Elizabeth Berkley, Kyle McLachlan, Gina Gershon, Glenn Plummer, Robert Davi, Alan Rachins, Gina Ravera | Sutradara: Paul Verhoeven | Produser: Allan Marshall, Charles Evans | Penulis: Joe Eszterhas | Musik: David A. Stewart | Sinematografi: Jost Vacano | Distributor: MGM/UA Distribution Co. | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 131 Menit
Comments
Post a Comment