Midway (1976) : Film Pertempuran Laut Pasifik yang Efektif

midway film pertempuran laut pasifik efektif
Universal Pictures

Sinema perang review Midway, sebuah film versi klasik tentang pertempuran di Laut Pasifik yang efektif. 

Battle of Midway merupakan peristiwa sejarah pada masa Perang Dunia II, yakni pertempuran terbuka yang melibatkan angkatan laut serta udara antara Amerika dengan Jepang.

Lokasi pertempuran tersebut berlangsung di wilayah perairan dekat kepulauan Midway, Hawaii.

Peristiwa itu merupakan peperangan terbesar di Laut Pasifik, sejak Jepang menyerang armada militer Amerika di Pearl Harbour.

Film Midway diperankan oleh jajaran cast veteran, mulai dari Henry Fonda, Charlton Heston, Glenn Ford hingga Robert Wagner.

Sedangkan peran untuk pihak Jepang diisi sejumlah aktor Jepang seperti Toshiro Mifune dan blasteran Amerika-Jepang, salah satunya yakni Noriyuki “Pat” Morita.

Pat Morita populer dalam peran nya sebagai Mr. Miyagi dalam trilogi The Karate Kid.

Meski kurang disambut baik oleh kritik, film Midway mampu menembus sepuluh besar dalam jajaran box office di tahun 1976.

Cerita film dibuka dalam aksi penyerangan yang disebut Doolittle Raid di bulan April 1942, saat Amerika memborbardir beberapa kota di Jepang, 

Kemudian secara singkat narasi film tersebut sempat menyebutkan peperangan Battle of the Coral Sea pada bulan Mei.

Maka di bulan berikutnya, intelijen Amerika di Pearl Harbour menangkap pesan rahasia terhadap rencana Jepang menyergap kepulauan Midway.

Pihak Amerika berada di bawah komando Laksamana Chester W. Nimitz (Henry Fonda) dibantu Laksamana Raymond A. Spruance (Glenn Ford) dan Laksamana Jack Fletcher (Robert Webber).

Mereka melakukan aksi spekulatif mengatur jebakan untuk Jepang, dengan mengarahkan sisa seluruh kapal induk dan armada pesawat tempur untuk peperangan tersebut.

Ada juga Kapten Matthew Garth (Charlton Heston) yang akan ditugaskan di salah satu kapal induk tersebut.

Ia terkejut saat bertemu dengan putranya, yakni Letnan Thomas (Edward Albert), seorang pilot pesawat tempur berada di pertempuran yang sama.

Thomas meminta tolong kepada ayahnya, untuk menyelesaikan persoalan dengan pihak FBI.

Tunangan Thomas yakni Haruko Sakura (Christina Kokubo), merupakan blasteran Jepang-Amerika yang dituduh menjadi mata-mata Jepang.

Sementara dari pihak Jepang, Laksamana Isoroku Yamamoto (Toshiro Mifune) dibantu oleh beberapa Laksamana lainnya.

Mereka memimpin operasi untuk menyerang Pangkalan Laut Amerika, dengan mengarahkan kekuatan armada penuh.

Berbagai strategi manipulatif dan adu taktik cerdas dilakukan oleh kedua belah pihak, baik Amerika maupun Jepang.

Mereka saling serang melalui udara terhadap masing-masing kapal induk dan kapal perang mereka.

review film midway
Universal Pictures
 
Narasi film Midway fokus terhadap rentetan peristiwa sejarah mengenai serangan armada laut dan udara Jepang terhadap kepulauan Midway.

Figur nyata Jepang saat itu adalah Laksamana Isoroku Yamamoto, Laksamana Chũichi Nagumo, serta Laksamana Nobutake Kondõ. 

Mereka beradu strategi dengan pihak Amerika melalui figur nyata Laksamana Chester W. Nimitz, Raymond A. Spruance, serta Jack Fletcher.

Sedangkan figur Kapten Matthew Garth beserta kisah dramanya adalah fiktif. 

Skenario dan karakterisasi film ini terasa datar, melalui serangkaian adegan serta dialog yang kurang menonjolkan sisi emosional dan hubungan antar figur itu sendiri.

Hanya saja performa Hal Holbrook yang biasa memerankan figur dingin, kini pembawaannya lebih santai serta nyentrik sebagai figur nyata Wakil Laksamana William F. “Bull” Halsey Jr.

Selain itu, hubungan ayah-anak yakni Matthew dan Thomas sedikit rumit, lumayan menambah kerumitan di tengah persiapan perang.

Di sepanjang jalan cerita, secara bergiliran memperlihatkan bagaimana masing-masing pihak Amerika dan Jepang mengatur strategi untuk meraih kemenangan.

Hanya saja transisi nya bergerak terlalu cepat, sehingga saya kesulitan menangkap maksud dari sekian dialog dilontarkan secara terperinci.

Serangkaian adegan laga yang sangat spektakuler dan megah tersebut, menjadi salah satu elemen terbaik film ini.

Midway unggul dalam sajian adegan dogfight di udara, hingga aksi pemboman pesawat terhadap kapal induk dan kapal perang di lautan terbuka.

Pertempuran antar pilot pesawat tempur diperlihatkan secara impresif dan realistis, lengkap dengan cipratan darah saat salah seorang pilot tertembak atau bahkan terbakar.

Begitu pula berbagai manuver pesawat, terutama saat menukik menuju target yang dituju, yakni kapal induk, melalui tembakan dan peluncuran bom.

ulasan sinopsis film midway
Universal Pictures

Begitu pula adegan yang tertangkap dalam satu frame, terlihat jelas bagaimana pertempuran pesawat secara masif antara Amerika dan Jepang.

Hal itu terlihat melalui pergerakan atau arah laju pesawat saling melakukan manuver, menukik, menyilang, serta menghindar satu sama lain selagi saling tembak-menembak.

Kemeriahan itu ditambah dengan berbagai kepulan asap hitam di udara saat pesawat induk melepaskan beberapa tembakan kepada pesawat yang dituju.

Banyak tembakan dan ledakan yang terjadi dalam beberapa pertempuran di sepanjang kisah film ini.

Masing-masing pihak Amerika dan Jepang saling memperdaya lawan, melalui pemisahan kelompok dari tiga hingga empat kapal induk yang dikawal oleh kapal perang mereka.

Berbagai keputusan krusial pun harus diambil oleh seorang Laksamana, saat dalam keadaan kritis.

Malah dalam film Midway ini, saya cenderung tertarik pada pihak Jepang yang dianggap kondisinya tidak menentu dibandingkan pihak Amerika yang cenderung stabil.

Elemen sound terhadap objek pesawat tempur sangat terasa dan terdengar jelas. 

Film ini mampu memberikan rasa yang kuat akan perbedaan deru mesin pesawat Mitshubishi Zero-nya Jepang dengan Wildcat-nya Amerika. 

Tentu saja berbagai tembakan dari senjata berat kapal induk begitu menggelegar, disertai banyak ledakan dari bom yang dijatuhkan pesawat.

Efek ledakan begitu terasa, meski terlihat sepertinya menggunakan adegan yang sama, saat kapal induk yang berlainan meledak.

Secara keseluruhan, aksi laga dan sinematografi film Midway ini mampu berbicara layaknya petempuran Laut Pasifik.

Midwa versi ini boleh dikatakan selevel dengan Tora!Tora!Tora! (1970) dan jauh lebih daripada film Pearl Harbour (2001).

Dengan menggunakan teknologi seperti efek praktis dengan segala keterbatasan yang ada, film Midway ini layak mendapatkan apresiasi.

FIlm ini mampu menggambarkan peristiwa sejarah Perang Pasifik di lautan yang cukup epik, terasa sangat melelahkan bagi para figur nya.

Itulah sinema perang review Midway, sebuah film versi klasik tentang pertempuran di Laut Pasifik yang efektif. 

Score : 3 / 4 stars

Midway | 1976 | Pemain: Charlton Heston, Henry Fonda, James Coburn, Glenn Ford, Hal Holbrook, Toshiro Mifune, Robert Mitchum, Cliff Robertson, Robert Wagner, Robert Webber, Ed Nelson, James Shigeta, Noriyuki “Pat” Morita, Christina Kokubo, Edward Albert | Sutradara: Jack Smight | Produser: Walter Mirisch | Penulis: Donald S. Sanford | Musik: John Williams | Sinematografi: Harry Stradling Jr. | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 131 Menit

Comments