WarGames (1983) : Awal Popularitas Film Hacker Remaja
MGM/UA Entertainment Company |
Sinema drama fiksi ilmiah review WarGames yang menjadi awal popularitas film hacker remaja.
Era 80’an adalah era yang memperkenalkan secara luas penggunaan perangkat komputer individu terutama di negara-negara maju.
Hal tersebut jelas menginspirasikan karya fiktif, seperti cerita dalam film biasanya berhubungan dengan peretasan alias hacking jaringan sistem operasi komputer itu sendiri.
Menurut situs tech.co, film Tron (1982) adalah yang pertama khusus bertemakan hal tersebut, sekaligus laris menjadi sebuah terobosan dalam kemajuan teknologi berupa jaringan digital.
Setahun kemudian, film WarGames dirilis yang menjadi awal popularitas film hacker remaja.
Institusi pertahanan dan pengawasan di bawah militer Amerika dan Kanada yakni NORAD (North American Aerospace Defense Command) pun, dilibatkan dalam cerita fiksi ini.
Tentu saja WarGames yang mendapat tiga nominasi Oscar itu, dirilis saat Perang Dingin masih bergejolak antara Amerika dengan Uni Soviet.
Dikisahkan dalam sebuah latihan kejutan, seorang petugas NORAD tidak yakin untuk membuka kunci dalam rangka meluncurkan hulu ledak nuklir.
Atas dasar beberapa kasus yang sama, seorang Kepala Insinyur NORAD yakni McKittrick (Dabney Coleman) mengusulkan satu unit mesin intelijen.
Mesin tersebut dinamakan WOPR (War Operation Plan Response), untuk menggantikan faktor human error yang mempekerjakan manusia.
Fungsi dari WOPR sendiri diklaim lebih canggih dan otomatis terhadap program simulasi perang dan taktik, serta memiliki akses jaringan di seluruh dunia.
Fungsi dari WOPR sendiri diklaim lebih canggih dan otomatis terhadap program simulasi perang dan taktik, serta memiliki akses jaringan di seluruh dunia.
Selain itu, WOPR juga dapat merespon sekaligus mempelajarinya sendiri.
Sementara di tempat lain, seorang siswa bernama David (Matthew Broderick), memiliki kemampuan meretas sistem melalui perangkat komputer dari dalam kamarnya.
MGM/UA Entertainment Company |
Sementara di tempat lain, seorang siswa bernama David (Matthew Broderick), memiliki kemampuan meretas sistem melalui perangkat komputer dari dalam kamarnya.
David turut membantu nilai pelajaran temannya, yakni Jennifer (Ally Sheedy).
Ia yang menginginkan sebuah permainan komputer, mulai melacak ke dalam jaringan perusahaan penjual game tersebut.
Peretasan dilakukan saat ia mulai memainkan simulasi Perang Dunia III, terkoneksi dengan WOPR.
Maka timbul kewaspadaan pihak NORAD akan ancaman Soviet, disinyalir akan menyerang Amerika.
David yang terlacak, kini menjadi target buruan FBI atas dugaan spionase, sementara mesin WOPR yang tidak bisa membedakan antara permainan dan realitas, terus memainkan game hingga tuntas.
David yang terlacak, kini menjadi target buruan FBI atas dugaan spionase, sementara mesin WOPR yang tidak bisa membedakan antara permainan dan realitas, terus memainkan game hingga tuntas.
Kepanikan sesungguhnya yakni tidak ada yang tahu, apakah WOPR secara otomatis akhirnya melepaskan atau membatalkan hulu ledak nuklir tersebut.
Film WarGames pada dasarnya terbagi dalam dua sisi cerita, yang pertama yakni seorang hacker remaja bernama David dengan segala kenakalannya meretas sistem jaringan komputer.
Film WarGames pada dasarnya terbagi dalam dua sisi cerita, yang pertama yakni seorang hacker remaja bernama David dengan segala kenakalannya meretas sistem jaringan komputer.
Sedangkan yang kedua adalah sebuah dilema yang dihadapi NORAD, antara operator yang dikendalikan manusia atau auto-pilot dengan menggunakan mesin intelijen.
Figur David yang diperankan Matthew Broderick, menggambarkan bagaimana dimulainya kejahatan siber atau seorang hacker terutama saat perangkat komputer mulai digunakan untuk individu.
Figur David yang diperankan Matthew Broderick, menggambarkan bagaimana dimulainya kejahatan siber atau seorang hacker terutama saat perangkat komputer mulai digunakan untuk individu.
Meski dirasa sebagai suatu kecurangan dan kejahilan yang bersifat ‘fun’ dalam film, namun hal tersebut menegaskan akan perbuatan yang melanggar hukum.
Sementara pertentangan yang vokal terutama dari figur Jenderal Beringer terhadap McKittrick, jelas lebih yakin untuk tetap mengandalkan operator manusia.
Sementara pertentangan yang vokal terutama dari figur Jenderal Beringer terhadap McKittrick, jelas lebih yakin untuk tetap mengandalkan operator manusia.
Sebagaimana dalam mengeksekusi sekaligus menjaga fasilitas senjata nuklir, dinilai sangat rentan dan beresiko tinggi.
Mesin yang dinamakan IMSAI 8080 yang merupakan cikal-bakal kecerdasan buatan, tentu saja tidak bisa mengungguli manusia yang memiliki kesadaran serta nalar.
Arahan John Badham dalam merangkai keseluruhan cerita per adegan dirasa pas dan mampu menyeimbangkan atmosfir antara dua sisi cerita,
MGM/UA Entertainment Company |
Mesin yang dinamakan IMSAI 8080 yang merupakan cikal-bakal kecerdasan buatan, tentu saja tidak bisa mengungguli manusia yang memiliki kesadaran serta nalar.
Arahan John Badham dalam merangkai keseluruhan cerita per adegan dirasa pas dan mampu menyeimbangkan atmosfir antara dua sisi cerita,
Sisi serius berada di pihak NORAD, sednagkan sisi hiburan yakni di pihak David, melalui suasana berbeda, yang akhirnya dipertemukan dengan gaya dan transisi yang enak diikuti.
Konklusi menuju akhir cerita pun sulit ditebak hingga akhir adegan, karena prosesnya tidak sesederhana itu, terkait tindak-tanduk WOPR terhadap kontrol senjata nuklir.
Set desain untuk replika ruang kontrol NORAD pun diwujudkan secara detail dan mirip dengan aslinya.
Konklusi menuju akhir cerita pun sulit ditebak hingga akhir adegan, karena prosesnya tidak sesederhana itu, terkait tindak-tanduk WOPR terhadap kontrol senjata nuklir.
Set desain untuk replika ruang kontrol NORAD pun diwujudkan secara detail dan mirip dengan aslinya.
Mesin itu diperlihatkan lengkap dengan banyak layar besar beserta grafik sesuai teknologi era 80’an.
Begitu pula dengan area eksteriornya yang luas dan megah tersebut.
Petualangan David memang seru saat melarikan diri pun dari markas NORAD, menuju kawasan indah pegunungan di Denver.
Petualangan David memang seru saat melarikan diri pun dari markas NORAD, menuju kawasan indah pegunungan di Denver.
Ia berupaya mencari keberadaan Stephen Falken, disajikan melalui aksi laga petualangan dirinya bersama dengan Jennifer.
WarGames memiliki keunggulan dalam menuturkan sebuah cerita yang boleh dikatakan cukup kompleks.
WarGames memiliki keunggulan dalam menuturkan sebuah cerita yang boleh dikatakan cukup kompleks.
Film ini mencampur-adukan genre fiksi ilmiah, crime, thriller sekaligus komedi terhadap petualangan dari dua sisi antara David dengan NORAD.
Nilai yang dipetik dari WarGames yakni peringatan akan masa depan yang cenderung mengandalkan perangkat mesin intelijen, memiliki resiko tinggi terhadap keamanan.
Nilai yang dipetik dari WarGames yakni peringatan akan masa depan yang cenderung mengandalkan perangkat mesin intelijen, memiliki resiko tinggi terhadap keamanan.
Demikian sinema drama fiksi ilmiah review WarGames yang menjadi awal popularitas film hacker remaja.
Score : 3.5 / 4 stars
Wargames | 1983 | Drama, Petualangan, Fiksi Ilmiah | Pemain: Matthew Broderick, Dabney Coleman, John Wood, Ally Sheedy, Barry Corbin | Sutradara: John Badham | Produser: Leonard Goldberg, Rich Hashimoto, Harold K. Schneider, Bruce McNall | Penulis: Lawrence Lasker, Walter F. Parkes | Musik: Arthur B. Rubinstein | Sinematografi: William A. Fraker | Distributor: MGM/UA Entertainment Company | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 114 Menit
Score : 3.5 / 4 stars
Wargames | 1983 | Drama, Petualangan, Fiksi Ilmiah | Pemain: Matthew Broderick, Dabney Coleman, John Wood, Ally Sheedy, Barry Corbin | Sutradara: John Badham | Produser: Leonard Goldberg, Rich Hashimoto, Harold K. Schneider, Bruce McNall | Penulis: Lawrence Lasker, Walter F. Parkes | Musik: Arthur B. Rubinstein | Sinematografi: William A. Fraker | Distributor: MGM/UA Entertainment Company | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 114 Menit
Comments
Post a Comment