Rekomendasi 10 Film Perang tentang Kapal Selam
Sinema perang review dalam daftar rekomendasi sepuluh film perang tentang kapal selam.
Dalam peperangan modern di lautan lepas, pertaruhan nyawa manusia begitu tinggi layaknya di udara.
Dari sekian jenis armada, kapal selam mungkin saja yang paling berisiko tinggi selain harus bertahan di dasar laut dengan tekanan udara tinggi.
Belum lagi menghindari torpedo kapal selam musuh dan bom dari kapal perusak yang hanya mengandalkan radar, serta ancaman dari pesawat tempur saat berada di permukaan laut.
Begitu banyak film perang yang mengangkat tema tentang kapal selam sepanjang sejarahnya, mulai dari era klasik hingga terkini.
Begitu banyak film perang yang mengangkat tema tentang kapal selam sepanjang sejarahnya, mulai dari era klasik hingga terkini.
Film yang paling banyak diproduksi mengambil setting era Perang Dunia II dan Perang Dingin, baik di jamannya itu sendiri maupun reka ulang sejarah.
Mengumpukan hanya 10 film perang yang dirasa terbaik atau yang paling direkomendasikan cukup sulit, mengingat persaingan yang ketat satu sama lain.
Mengumpukan hanya 10 film perang yang dirasa terbaik atau yang paling direkomendasikan cukup sulit, mengingat persaingan yang ketat satu sama lain.
Tanpa panjang lebar, berikut adalah daftar Rekomendasi 10 Film Perang tentang Kapal Selam terbaik sejauh ini.
Metro-Goldwyn-Meyer |
10. Ice Station Zebra (1968)
Kapten kapal selam nuklir USS Tigerfish yakni James Ferraday (Rock Hudson) memimpin sebuah operasi.
Kapten kapal selam nuklir USS Tigerfish yakni James Ferraday (Rock Hudson) memimpin sebuah operasi.
Mereka berupaya menyelamatkan para awak stasiun pengamatan cuaca milik Inggirs "Ice Station Zebra" di Kutub Utara.
Sejumlah penumpangnya yakni Jones (David McGoohan), Vaslov (Ernest Borgnine), serta Kapten Anders (Jim Brown) dan pasukan marinir-nya.
Sejumlah penumpangnya yakni Jones (David McGoohan), Vaslov (Ernest Borgnine), serta Kapten Anders (Jim Brown) dan pasukan marinir-nya.
Namun sesungguhnya, ada misi terselubung dibalik semua itu.
Merupakan adaptasi lepas dari novel karya Alistair MacLean, Ice Station Zebra menghadirkan premis menarik tentang intrik intelijen dan suspens, meski terdapat beberapa kelemahan dalam penyelesaian akhir.
Baca juga: Spionase, Kriminal, Aksi Petualangan: Mengenal Sejumlah Film Adaptasi Alistair MacLean
Bagaimanapun juga, kekuatan film ini terletak pada sound dan visual mengagumkan terhadap setting baik dalam laut maupun diatas dataran es, serta stasiun yang porak-poranda secara impresif dan terperinci.
Merupakan adaptasi lepas dari novel karya Alistair MacLean, Ice Station Zebra menghadirkan premis menarik tentang intrik intelijen dan suspens, meski terdapat beberapa kelemahan dalam penyelesaian akhir.
Baca juga: Spionase, Kriminal, Aksi Petualangan: Mengenal Sejumlah Film Adaptasi Alistair MacLean
Bagaimanapun juga, kekuatan film ini terletak pada sound dan visual mengagumkan terhadap setting baik dalam laut maupun diatas dataran es, serta stasiun yang porak-poranda secara impresif dan terperinci.
Begitu pula dalam adegan aksi terutama di area stasiun Zebra dan sekitarnya, termasuk pergeseran lempengan dataran es, konvoi pesawat tempur MiG, hingga pendaratan pasukan Soviet!
Paramount Pictures |
9. K-19: The Widowmaker (2002)
Kebocoran reaktor nuklir menimpa kapal selam Uni Soviet K-19.
Kebocoran reaktor nuklir menimpa kapal selam Uni Soviet K-19.
Seluruh kru yang dipimpin dua kapten yang selalu bertentangan, Alaxei Vostrikov (Harrison Ford) dan Mikhail Polenin (Liam Neeson), mengalami kepanikan.
Mereka baru saja melakukan uji coba peluncuran rudal dan berpatroli menuju Laut Atlantik mendekati wilayah NATO.
Dalam proses upaya memperbaiki reaktor yang mengorbankan beberapa kru terpapar tingginya radiasi, terjadilah dilema.
Dalam proses upaya memperbaiki reaktor yang mengorbankan beberapa kru terpapar tingginya radiasi, terjadilah dilema.
Mereka ragu apakah menerima bantuan kapal perusak Amerika yang kebetulan berada di lokasi terdekat, atau mengambil resiko kembali pulang.
Diangkat dari persitiwa nyata, K-19: The Widowmaker merupakan bentuk dramatisasi emosional bagaimana seluruh kru kapal mengalami situasi terjepit.
Diangkat dari persitiwa nyata, K-19: The Widowmaker merupakan bentuk dramatisasi emosional bagaimana seluruh kru kapal mengalami situasi terjepit.
Mereka harus segera bertindak, diantara pilihan keselamatan nyawa karena radiasi nuklir atau meminta bantuan pada pihak musuh.
Performa akting prima dan scoring menyentuh, mengeksekusi dengan cermat sejumlah konflik terhadap perbedaan sudut pandang.
GFD, Republic Pictures |
8. Above Us the Waves (1955)
Angkatan Laut Inggris kewalahan menghadapi kapal perang Tirpitz milik Nazi.
Angkatan Laut Inggris kewalahan menghadapi kapal perang Tirpitz milik Nazi.
Inisiasi datang dari Komandan Fraser (John Mills), membentuk "torpedo manusia" yang dinamakan Chariot.
Pasukan Katak Marinir dibentuk untuk menjadi torpedo manusia, melalui pelatihan khusus.
Misi pun dieksekusi dengan mengirimkan tiga kapal selam mini yakni X1, X2 serta X3.
Misi pun dieksekusi dengan mengirimkan tiga kapal selam mini yakni X1, X2 serta X3.
Mereka harus menghadapi berbagai rintangan yakni menghancurkan kapal Tirpitz di Laut Utara yang dikawal ketat dengan sejumlah kapal Nazi lainnya, serta ranjau serta jaring raksasa.
Premis Above Us the Waves berbasis dua peristiwa nyata yakni Operation Title dan Operation Source.
Premis Above Us the Waves berbasis dua peristiwa nyata yakni Operation Title dan Operation Source.
Film ini pada mulanya menyajikan adegan sejumlah pelatihan dengan standar, namun serangkaian aksi mendebarkan sesungguhnya, terjadi saat misi mereka mulai mengalami serangkaian masalah.
Sebuah akhir yang tak disangka!
Universal Pictures |
7. U-571 (2000)
Kru kapal selam Amerika S-33 melakukan sabotase dengan menyamar penyuplai bagi kapal selam Nazi U-571.
Kru kapal selam Amerika S-33 melakukan sabotase dengan menyamar penyuplai bagi kapal selam Nazi U-571.
Tujuan mereka yakni merebut alat komunikasi kode rahasia yakni Enigma.
Namun saat mereka meringkus para kru U-571, kapal selam penyuplai Nazi yang sesungguhnya berhasil menghancurkan kapal S-33.
Dalam keadaan panik, semua kru yang tersisa pun terpaksa masuk ke dalam U-571 guna menghindari perburuan pihak Nazi baik melalui kapal selam U-Boat maupun kapal perusak.
Dalam keadaan panik, semua kru yang tersisa pun terpaksa masuk ke dalam U-571 guna menghindari perburuan pihak Nazi baik melalui kapal selam U-Boat maupun kapal perusak.
Kondisi kritis dan asing bagi mereka di dalam U-571, memaksa Letnan Komandan Andrew Tyler (Matthew McConaughey) harus bertahan menuju ke wilayah Sekutu.
Film U-571 sesungguhnya mengaburkan fakta bahwa sesungguhnya pihak Inggris yang berhasil merebut Enigma sebelum Amerika terlibat Perang Dunia II.
Film U-571 sesungguhnya mengaburkan fakta bahwa sesungguhnya pihak Inggris yang berhasil merebut Enigma sebelum Amerika terlibat Perang Dunia II.
Meski demikian, film ini memiliki keunggulan akan serangkaian adegan intens tiada henti melalui keunggulan sinematografi dan efek sound membahana.
Selain itu, performa McConaughey sebagai seseorang yang belum berpengalaman memimpin kapal dan Harvey Keitel sebagai seorang Chief Komandan, tampil meyakinkan.
Buena Vista Pictures |
Sebuah pertentangan besar dalam kapal selam nuklir Amerika USS Alabama terjadi.
Mereka adalah Kapten Ramsey (Gene Hackman) dan Letnan Komandan Hunter (Denzel Washington).
Sebuah keputusan kritis harus ditindak dalam hitungan waktu terbatas, terkait peluncuran rudal menuju instalasi nuklir yang dikuasai pihak oposisi Rusia.
Masalahnya, komunikasi terputus saat komandi pusat memberikan otoritas peluncuran nuklir, namun belum diketahui terperinci kapan bisa ditindak.
Masalahnya, komunikasi terputus saat komandi pusat memberikan otoritas peluncuran nuklir, namun belum diketahui terperinci kapan bisa ditindak.
Sementara kru memperbaiki kerusakan komunikasi radio akibat konfrontasi dengan kapal selam milik oposisi, Ramsey meyakini adanya peluncuran saat itu juga.
Adapun Hunter berupaya mendapat konfirmasi lengkap sebelum bertindak. Waktu pun berlalu menuju detik ancaman peluncuran nuklir oleh pihak oposisi.
Meski mungkin bisa menebak akhir kisahnya, namun keunggulan Crimson Tide tentu saja terletak pada dialog akan performa dari kedua karakter utamanya.
Meski mungkin bisa menebak akhir kisahnya, namun keunggulan Crimson Tide tentu saja terletak pada dialog akan performa dari kedua karakter utamanya.
Bagaimana mereka begitu intens dalam bersitegang dan menimbulkan kebingungan, hingga terjadi pemberontakan.
Audiens akan terus terpaku mengikuti drama thriller yang menggenjot adrenalin tersebut.
Warner Bros Pictures |
5. Destination Tokyo (1943)
Kapal selam Amerika USS Copperfin yang dipimpin Kapten Cassidy (Cary Grant), mendapat tugas rahasia menuju Kepulauan Aleutian di wilayah Pasifik.
Kapal selam Amerika USS Copperfin yang dipimpin Kapten Cassidy (Cary Grant), mendapat tugas rahasia menuju Kepulauan Aleutian di wilayah Pasifik.
Ia menjemput seorang meteorologis yakni Letnan Raymond (John Ridgely), lalu menuju Teluk Tokyo untuk mengirim pesan kepada Kapal Induk Amerika.
Akan terjadi operasi militer besar-besaran yang akan menyerang pangkalan militer Jepang di lokasi tersebut.
Peristiwa serangan udara Amerika tersebut berdasarkan peristiwa sejarah yang dinamakan Doolittle Raid.
Peristiwa serangan udara Amerika tersebut berdasarkan peristiwa sejarah yang dinamakan Doolittle Raid.
Melalui teknik perfilman di jamannya, adegan saat USS Copperfin diam-diam mengikuti kapal barang Jepang dari bawah laut yang melewati area ranjau, serta jaring raksasa, disajikan dengan menarik dan menegangkan.
Skema cerita yang dipaparkan Destination Tokyo terasa medioker dan mudah diprediksi.
Skema cerita yang dipaparkan Destination Tokyo terasa medioker dan mudah diprediksi.
Untung saja film ini mampu ditutup dengan adegan paling intens akan bagaimana kapal mereka dibombardir oleh kapal perusak Jepang selama hampir 5 jam lamanya.
Juga sejumlah dialog dan interaksi yang dibangun antar kru terasa impresif, diselingi beberapa humor segar.
Banyak yang berpendapat bahwa Destination Tokyo menginspirasikan sejumlah film sejenis hingga saat ini.
Paramount Pictures |
4. The Hunt for Red October (1990)
Seorang kapten kapal selam nuklir "Red October" milik Uni Soviet, yakni Marko Ramius (Sean Connery) membelot menuju Amerika melalui laut Atlantik.
Seorang kapten kapal selam nuklir "Red October" milik Uni Soviet, yakni Marko Ramius (Sean Connery) membelot menuju Amerika melalui laut Atlantik.
Seorang analis CIA bernama Jack Ryan (Alec Baldwin) menyelidiki motifnya, apakah memang membelot atau malah menjadi ancaman.
Sementara pihak Soviet memburu Ramius dan meminta kerjasama dengan Amerika untuk menangkapnya.
Sementara pihak Soviet memburu Ramius dan meminta kerjasama dengan Amerika untuk menangkapnya.
Film yang diadaptasi dari novel karya Tom Clancy tersebut, mengambil setting di tahun 1984 saat berlangsungnya Perang Dingin.
The Hunt for Red October memiliki keunggulan narasi terhadap karakterisasi dan dialog, serta sejumlah efek spesial yang sudah maju saat itu.
Selain itu juga dilengkapi scoring membahana, berupa latar musik nasionalis megah khas Rusia oleh Basil Poledouris.
Baca juga: 6 Film ini Masuk dalam 'Ryanverse' Adaptasi Novel Tom Clancy
Yang menarik yakni konflik rumit yang dialami antara Ramius dengan para kru, inflitrasi KGB di dalam kapal selam nya, serta perburuan pihak Soviet.
Yang menarik yakni konflik rumit yang dialami antara Ramius dengan para kru, inflitrasi KGB di dalam kapal selam nya, serta perburuan pihak Soviet.
Konfrontasi Red October dengan kapal selam Soviet V.K. Konovalov yang dikomandani mantan murid Ramius, serta kasi kejar-kejaran dengan kapal selam Amerika USS Dallas, disajikan dengan intens.
United Artists |
3. Run Silent, Run Deep (1958)
Balas dendam adalah motif Komandan Richardson (Clark Gable) saat memimpin kapal selam USS Nerka.
Balas dendam adalah motif Komandan Richardson (Clark Gable) saat memimpin kapal selam USS Nerka.
Ia memerintahkan kru menuju Bungo Straits, setelah ia gagal mempertahankan kapal sebelumnya yang dihancurkan armada Jepang.
Dengan segala trik alih-alih simulasi perang, Letnan Komandan Bledsoe (Burt Lancaster) menentangnya sejak menaruh kecurigaan terhadapnya.
Meski akhirnya Bledsoe turut membantu dan menenangkan para kru, mereka pun mulai beraksi.
Meski akhirnya Bledsoe turut membantu dan menenangkan para kru, mereka pun mulai beraksi.
USS Nerka menghancurkan konvoi kapal barang Jepang yang dikawal oleh kapal perusak Akikaze yang pernah menghantam kapal selam Richardson sebelumnya, meski tidak semudah yang diprediksi.
Run Silent, Run Deep merupakan salah satu film kapal selam terbaik, terutama dari sisi penyajian alur cerita yang dengan brilian mampu memanipulasi pikiran audiens atas peran figur utamanya.
Run Silent, Run Deep merupakan salah satu film kapal selam terbaik, terutama dari sisi penyajian alur cerita yang dengan brilian mampu memanipulasi pikiran audiens atas peran figur utamanya.
Belum lagi sejumlah kejutan hadir hingga menuju sebuah pelintiran melalui berbagai aksi menegangkan.
Duo performa fantastis Gable dan Lancaster, baik dalam aksi maupun dialog, begitu mengena serta dikenang.
20th Century Fox |
2. The Enemy Below (1957)
Konfrontasi terjadi antara kapal perusak dengan kapal selam di perairan Atlantik..
USS Haynes dipimpin Kapten Murell (Robert Mitchum), sedangkan U-Boat Nazi dipimpin von Stolberg (Curd Jürgens).
Murell adalah mantan perwira di kapal barang angkatan laut yang mengalami cedera trauma akibat insiden tenggelamnya kapal sebelumnya.
Adapun von Stolberg (Curd Jürgens) adalah perwira karismatik yang sudah muak dengan kondisi perang, sekaligus berkurang rasa simpatinya terhadap kekuasaan Nazi.
Selama 1,5 jam, film ini menyuguhkan berbagai adu strategi dan aksi dari kedua pemimpin kapal tersebut.
Selama 1,5 jam, film ini menyuguhkan berbagai adu strategi dan aksi dari kedua pemimpin kapal tersebut.
Mereka satu-sama lain berupaya saling mengalahkan serta mengelabui, namun berjalan dengan alot dan lebih sulit dari yang diperkirakan.
Sepertinya kedua figur tersebut memiliki koneksi magis satu sama lain, melalui mind games untuk membaca pikiran lawan, terkait dari aksi yang mereka lakukan.
The Enemy Below fokus pada karakterisasi utama, selain hubungan manusiawi mereka dengan para kru, seperti bagaimana melakukan aksi taktis menyerang lawan.
The Enemy Below fokus pada karakterisasi utama, selain hubungan manusiawi mereka dengan para kru, seperti bagaimana melakukan aksi taktis menyerang lawan.
Dieksekusi dengan sempurna, film ini mampu menyeimbangkan sudut pandang dari kedua pihak yang saling bermusuhan tersebut.
General Films Distributors, Paramount Pictures, 20th Century Fox, Warner Bros Pictures |
Sebelum memasuki peringkat 1, berikut adalah sejumlah film yang menjadi Honorable Mention, yakni: We Dive at Dawn (1943), Submarine Command (1951), Hell and High Water (1954), serta Up Periscope (1959).
Neue, Constantin Film |
1. Das Boot (1981)
Kapal selam Nazi U-96 yang dipimpin oleh Kapten (Jürgen Prochnow), terlibat konfrontasi dengan sejumlah kapal perusak Inggris saat sedang berpatroli.
Kapal selam Nazi U-96 yang dipimpin oleh Kapten (Jürgen Prochnow), terlibat konfrontasi dengan sejumlah kapal perusak Inggris saat sedang berpatroli.
Dalam kondisi kritis, mereka harus mengambil suplai dan amunisi di Spanyol.
Maka satu-satunya jalan pulang adalah melewati area paling rawan, yakni Selat Gibraltar yang dikuasai armada laut Inggris.
Selama 3,5 jam, film Das Boot menyuguhkan saga utuh dan terasa nyata akan bagaimana keras serta sulitnya kehidupan di kapal selam dalam durasi panjang.
Selama 3,5 jam, film Das Boot menyuguhkan saga utuh dan terasa nyata akan bagaimana keras serta sulitnya kehidupan di kapal selam dalam durasi panjang.
Hal itu jelas disajikan mulai dari siaga tempur, menghindari bom dari kapal perusak dan torpedo kapal selam musuh, terisolir dalam kapal, hingga harus beradaptasi dengan tekanan udara yang menyesakkan.
Narasi Das Boot dikisahkan berdasarkan sudut pandang figur Letnan Werner (Herbert Grönemeyer) yang meliput kehidupan dan pengalaman di dalam U-96.
Narasi Das Boot dikisahkan berdasarkan sudut pandang figur Letnan Werner (Herbert Grönemeyer) yang meliput kehidupan dan pengalaman di dalam U-96.
Disajikan secara realistis tentang drama dan aksi pertempuran sekaligus usaha bertahan dari serangan musuh, boleh dikatakan semua elemen di film ini dieksekusi dengan sangat baik serta emosional.
Objektivitas akan persepsi terhadap pihak Nazi tergambarkan dengan tepat dalam menekankan sisi manusiawi.
Objektivitas akan persepsi terhadap pihak Nazi tergambarkan dengan tepat dalam menekankan sisi manusiawi.
Das Boot yang disutradarai Wolfgang Petersen adalah produksi Jermat Barat, dan mungkin adalah film kapal selam terbaik sepanjang masa!
Itulah sinema perang review dalam daftar rekomendasi sepuluh film perang tentang kapal selam.
Comments
Post a Comment