The Amityville Horror (1979): Adaptasi Horor yang Realistis
American International Pictures, MGM |
Sinema horor review The Amityville Horror, sebuah film adaptasi horor yang dieksekusi dengan gaya realistis.
Kejadian horor nyata tentang rumah berhantu di Amityville, merupakan sebuah legenda yang telah banyak diadaptasi dan direferensikan dalam bentuk fiksi.
Hal itu juga berlaku dalam adegan awal The Conjuring 2 (2016), namun tidaklah serealistis seperti dalam film The Amityville Horror yang dirilis tahun 1979 silam.
Peristiwa yang terjadi di tahun 1974 itupun tak lama kemudian dijadikan sebuah novel oleh Jay Anson di tahun 1977.
Peristiwa yang terjadi di tahun 1974 itupun tak lama kemudian dijadikan sebuah novel oleh Jay Anson di tahun 1977.
Kisahnya berdasarkan pengalaman supranatural keluarga Lutz yang pernah mendiami rumah itu, setahun setelah terjadi pembantaian keluarga DeFeo.
Dua tahun kemudian, produser Samuel Z. Arkoff membeli hak cipta novel laris tersebut, sedangkan Anson sendiri menawarkan naskahnya namun ditolak oleh Arkoff.
Dua tahun kemudian, produser Samuel Z. Arkoff membeli hak cipta novel laris tersebut, sedangkan Anson sendiri menawarkan naskahnya namun ditolak oleh Arkoff.
Proyek film yang semula dibuat untuk televisi, dibintangi oleh ‘bapaknya Thanos' (Josh Brolin), yakni James Brolin dan kekasih Superman ‘Louis Lane’, yakni Margot Kidder.
Meski proses syuting tidak dilakukan di dalam rumah angker itu, para kru film hanya diijinkan untuk menyorot bagian eksteriornya saja, sehingga lokasi syuting dilakukan di tempat lain.
Kesuksesan film The Amityville Horror, mengakibatkan dibuatnya beberapa sekuel di tahun-tahun berikutnya, dan filmnya sendiri pernah dibuat ulang di tahun 2005.
November 1974 dini hari, di sebuah rumah area pinggiran Amityville, New York, Ronald DeFeo Jr. dengan brutal membunuh seluruh keluarganya, menggunakan sebuah senapan saat mereka terlelap dalam tidur.
Setahun kemudian, suami-istri George Lutz (James Brolin) dan Kathy Lutz (Margot Kidder) menempati rumah tersebut. Kathy yang telah memiliki ketiga orang anak, menikahi George sebelumnya.
Tidak seperti George, Kathy adalah seorang pemeluk Katholik yang taat, hingga ketika mereka menempati rumah itu, ia mengundang Pastur Delaney (Rod Steiger) untuk memberkati rumah tersebut.
Namun dalam proses pemberkatan, Delaney diserang oleh berbagai fenomena janggal dan mengerikan serta sebuah bisikan misterius berupa seruan “get out!”, hingga akhirnya ia mengalami sakit dan buta, yang bahkan nyaris kehilangan imannya karena rasa frustasi.
Begitu pula dengan bibi Kathy yakni Suster Helena saat mengunjungi mereka tiba-tiba menjadi sakit.
Meski proses syuting tidak dilakukan di dalam rumah angker itu, para kru film hanya diijinkan untuk menyorot bagian eksteriornya saja, sehingga lokasi syuting dilakukan di tempat lain.
Kesuksesan film The Amityville Horror, mengakibatkan dibuatnya beberapa sekuel di tahun-tahun berikutnya, dan filmnya sendiri pernah dibuat ulang di tahun 2005.
November 1974 dini hari, di sebuah rumah area pinggiran Amityville, New York, Ronald DeFeo Jr. dengan brutal membunuh seluruh keluarganya, menggunakan sebuah senapan saat mereka terlelap dalam tidur.
American International Pictures, MGM |
Setahun kemudian, suami-istri George Lutz (James Brolin) dan Kathy Lutz (Margot Kidder) menempati rumah tersebut. Kathy yang telah memiliki ketiga orang anak, menikahi George sebelumnya.
Tidak seperti George, Kathy adalah seorang pemeluk Katholik yang taat, hingga ketika mereka menempati rumah itu, ia mengundang Pastur Delaney (Rod Steiger) untuk memberkati rumah tersebut.
Namun dalam proses pemberkatan, Delaney diserang oleh berbagai fenomena janggal dan mengerikan serta sebuah bisikan misterius berupa seruan “get out!”, hingga akhirnya ia mengalami sakit dan buta, yang bahkan nyaris kehilangan imannya karena rasa frustasi.
Begitu pula dengan bibi Kathy yakni Suster Helena saat mengunjungi mereka tiba-tiba menjadi sakit.
Lalu ada kejadian saat hilangnya uang dari saudara laki-laki Kathy yang hendak menikah, serta seorang babysitter terkunci dalam ruangan oleh kekuatan supranatural, terjadi dalam rumah angker itu.
Sedangkan bisnis George mulai surut, dan ia sendiri selalu terbangun tepat jam 3.15 dini hari dan merasa harus memeriksa rumah perahu yang terletak di belakang rumah utama.
Sedangkan bisnis George mulai surut, dan ia sendiri selalu terbangun tepat jam 3.15 dini hari dan merasa harus memeriksa rumah perahu yang terletak di belakang rumah utama.
Kathy juga mengalami mimpi buruk tentang pembunuhan keluarga DeFeo, sehingga ia mulai menyelidiki latar belakang rumah berdasarkan para penghuni sebelumnya.
Sementara tingkah laku dan sikap George perlahan mulai berubah menjadi semakin aneh dan menakutkan.
Selama hampir dua jam, The Amityville Horror berusaha untuk menceritakan secara fiktif dan dramatis, berdasarkan peristiwa nyata yang dialami oleh keluarga Lutz saat mendiami rumah tersebut.
Tidak seperti film hantu modern yang sarat akan jump scare murahan dan manipulasi CGI, film ini mampu menyajikan suasana horor realistis, atmosfir yang dibangun dengan optimal, melalui efek spesial yang minim namun efektif.
American International Pictures, MGM |
Sementara tingkah laku dan sikap George perlahan mulai berubah menjadi semakin aneh dan menakutkan.
Selama hampir dua jam, The Amityville Horror berusaha untuk menceritakan secara fiktif dan dramatis, berdasarkan peristiwa nyata yang dialami oleh keluarga Lutz saat mendiami rumah tersebut.
Tidak seperti film hantu modern yang sarat akan jump scare murahan dan manipulasi CGI, film ini mampu menyajikan suasana horor realistis, atmosfir yang dibangun dengan optimal, melalui efek spesial yang minim namun efektif.
Tanpa perlu ada penampakan lebay seperti halnya dalam Conjuring, film ini lebih menekankan pada aspek psikologis dan kengerian akan berbagai teror dan fenomena menakutkan.
Hal itu dialami oleh orang-orang di sekitarnya, seperti Delaney, Helena, seorang babysitter hingga seorang paranormal yang merupakan istri dari partner bisnis George.
Mereka diteror oleh sebuah kekuatan jahat, dan parahnya tentu saja Pastur Delaney yang pada saat ia kedua kalinya hendak menuju rumah itu, sekaligus memperingati keluarga Lutz, malah mendapat kecelakaan.
Keluarga Lutz sendiri jelas terpengaruh oleh fenomena supranatural, misalnya anak mereka Amy yang memiliki teman imajinasi bernama Jody.
Mereka diteror oleh sebuah kekuatan jahat, dan parahnya tentu saja Pastur Delaney yang pada saat ia kedua kalinya hendak menuju rumah itu, sekaligus memperingati keluarga Lutz, malah mendapat kecelakaan.
American International Pictures, MGM |
Keluarga Lutz sendiri jelas terpengaruh oleh fenomena supranatural, misalnya anak mereka Amy yang memiliki teman imajinasi bernama Jody.
Ada pula George tampak sedang dalam proses kerasukan seperti halnya yang dialami oleh Ronald DeFeo Jr., seiring dengan berjalannya cerita.
George terlihat semakin aneh dan menakutkan layaknya karakter yang diperankan oleh Jack Nicholson di film The Shining (1980).
The Amityville Horror memperlihatkan sekaligus mengeksploitasi aspek psikologis yang dialami oleh George dengan gaya yang realistis.
George terlihat semakin aneh dan menakutkan layaknya karakter yang diperankan oleh Jack Nicholson di film The Shining (1980).
The Amityville Horror memperlihatkan sekaligus mengeksploitasi aspek psikologis yang dialami oleh George dengan gaya yang realistis.
Kondisi fisiknya yang terlihat aneh, melalui raut muka yang agak pucat dengan kelopak mata yang memerah, terkesan menyeramkan.
Bahkan ia seperti mengisyaratkan adanya kekerasan, saat adegan ia mengasah kapak dan membelah potongan kayu.
Bahkan ia seperti mengisyaratkan adanya kekerasan, saat adegan ia mengasah kapak dan membelah potongan kayu.
Saat Kathy mulai tidak betah dan semakin ketakutan, malah George seakan mencegahnya untuk tetap tinggal di rumah tersebut, hingga mulailah terjadi intrik menarik.
Performa aktor veteran Rod Steiger sebagai Pastur Delaney pun patut diapresiasi, saat ia bersikeras meyakini para superiornya.
Performa aktor veteran Rod Steiger sebagai Pastur Delaney pun patut diapresiasi, saat ia bersikeras meyakini para superiornya.
Dialog emosional berlangsung, saat ia menjelaskan bahwa ada kekuatan jahat di rumah itu, namun mereka mempercayainya, sehingga ia menjadi frustasi hingga mengalami kebutaan.
Sedangkan performa James Brolin cukup meyakinkan, sebagai seorang yang memang terkesan sinis perlahan peringainya berubah dan lebih mudah marah.
Sedangkan performa James Brolin cukup meyakinkan, sebagai seorang yang memang terkesan sinis perlahan peringainya berubah dan lebih mudah marah.
Adapun performa Margot Kidder sebagai Kathy boleh dibilang standar.
Sejumlah arahan yang dilakukan sineas Stuart Rosenberg sangatlah efektif dalam menyajikan sebuah film horor sesungguhnya.
American International Pictures, MGM |
Sejumlah arahan yang dilakukan sineas Stuart Rosenberg sangatlah efektif dalam menyajikan sebuah film horor sesungguhnya.
Ia mampu memunculkan aura chilling serta kengerian natural yang cenderung realistis, bukan ketakutan belaka akan perwujudan visual fantasi seperti penampakan.
Film ini lebih mengutamakan permainan konflik antar figur yang tampaknya "diadu-domba" oleh kekuatan supranatural jahat yang terjadi di rumah tersebut.
Tema musik dan scoring yang khas sekaligus membuat bulu kuduk merinding tersebut, diaransemen oleh nama besar Lalo Schifrin, sehingga dinominasikan dalam penghargaan Oscar.
Sekilas, aransemennya mirip dengan yang ada di film Rosemary’s Baby (1968) dalam kredit pembuka sekaligus penutup, yang disertai dengan latar visual rumah Amityville pada saat matahari terbenam dengan langit merah.
Film The Amityville Horror ini merupakan salah satu film horor klasik dan tentu saja yang terbaik diantara semua adaptasinya.
Gaya penuturan horor era 70’an ini setara dengan horor klasik lainnya, seperti The Exorcist (1973) atau The Omen (1976) dengan narasi horor yang realistis, sehingga patut dinikmati sebagai adaptasi dramatis yang solid.
Film ini lebih mengutamakan permainan konflik antar figur yang tampaknya "diadu-domba" oleh kekuatan supranatural jahat yang terjadi di rumah tersebut.
Tema musik dan scoring yang khas sekaligus membuat bulu kuduk merinding tersebut, diaransemen oleh nama besar Lalo Schifrin, sehingga dinominasikan dalam penghargaan Oscar.
Sekilas, aransemennya mirip dengan yang ada di film Rosemary’s Baby (1968) dalam kredit pembuka sekaligus penutup, yang disertai dengan latar visual rumah Amityville pada saat matahari terbenam dengan langit merah.
Film The Amityville Horror ini merupakan salah satu film horor klasik dan tentu saja yang terbaik diantara semua adaptasinya.
Gaya penuturan horor era 70’an ini setara dengan horor klasik lainnya, seperti The Exorcist (1973) atau The Omen (1976) dengan narasi horor yang realistis, sehingga patut dinikmati sebagai adaptasi dramatis yang solid.
Demikian sinema horor review The Amityville Horror, sebuah film adaptasi horor yang dieksekusi dengan gaya realistis.
Score: 3 / 4 stars
The Amityville Horror | 1979 | Drama, Horor, Supranatural | Pemain: James Brolin, Margot Kidder, Rod Steiger, Murray Hamilton | Sutradara: Stuart Rosenberg | Produser: Samuel Z. Arkoff, Elliot Geisinger, Ronald Saland | Penulis: Berdasarkan novel The Amityville Horror karya Jay Anson. Naskah: Sandor Stern | Musik: Lalo Schifrin | Sinematografi: Fred J. Koenekamp | Distributor: American International Pictures | Negara: Amerika Serikat, Italia | Durasi: 118 Menit
Score: 3 / 4 stars
The Amityville Horror | 1979 | Drama, Horor, Supranatural | Pemain: James Brolin, Margot Kidder, Rod Steiger, Murray Hamilton | Sutradara: Stuart Rosenberg | Produser: Samuel Z. Arkoff, Elliot Geisinger, Ronald Saland | Penulis: Berdasarkan novel The Amityville Horror karya Jay Anson. Naskah: Sandor Stern | Musik: Lalo Schifrin | Sinematografi: Fred J. Koenekamp | Distributor: American International Pictures | Negara: Amerika Serikat, Italia | Durasi: 118 Menit
Nontony dmn? W sk film2 classic
ReplyDeletecoba tonton di Google Play, Hulu, Vudu, atau Amazon Prome
Delete