High Plains Drifter (1973): Sang Koboi Pengembara Asing Misterius
Universal Pictures |
Sinema western, review High Plain Drifter tentang sang koboi pengembara asing misterius.
Umumnya sejumlah film western yang dibintangi Clint Eastwood selalu menarik dan memiliki banyak keunggulan.
Salah satunya yakni High Plains Drifter, berkisah tentang sang koboi sebagai sosok pengembara asing misterius di sebuah kota yang terisolasi.
Sangat jarang terdengar jika sebuah film western dipadukan dengan genre lain seperti fiksi ilmiah, misteri, atau bahkan horor.
High Plains Drifter jelas menyisipkan aspek supranatural secara cerdik, tanpa harus terekspos dengan nyata.
Film yang terinspirasi dari sineas Sergio Leone dan Don Siegel tersebut sengaja membiarkan hal mengambang dan ambigu.
Narasi film ini ditulis Ernest Tidyman yang sukses melalui Shaft (1971) dan The French Connection (1971), sehingga muncullah sejumlah interprestasi dan perspektif berbeda dari audiens.
High Plains Drifter juga menjadi salah satu film western unggulan dalam era yang ironisnya malah mulai meninggalkan genre yang sempat meledak di periode Golden Age of Hollywood.
Berada di peringkat ke-6 dalam top film western di era 70’an, High Plains Drifter juga dipuji kritikus akan performanya.
Berikut adalah sinopsis sekilas, tanpa membocorkan alur cerita dari film yang dibintangi sekaligus disutradarai oleh Eastwood sendiri:
Adalah seorang Pengembara Asing/The Stranger (Clint Eastwood) tiba di kota penambangan yang terisolasi, yakni Lago.
Sejumlah orang tertentu hendak mengerjai dan bahkan membunuhnya, meski ia selalu berhasil mengatasinya.
Keesokan harinya Sheriff Sam Shaw (Walter Barns) dalam keadaan putus asa, memohon kepada The Stranger untuk mengisi kekosongan posisi sebagai asisten dalam menjaga kota.
Hal itu berkenaan dengan tiga orang penjahat yang dibebaskan dari penjara di luar kota, yakni Stacey Bridges (Geoffrey Lewis) serta dua bersaudara Dan dan Cole Carlin (Dan Vadis dan Anthony James).
Universal Pictures |
The Stranger memanfaatkan segala keuntungan yang didapat, sejak ia bersepakat dengan Sheriff, melalui sejumlah tindakan yang membuat warga menjadi resah dan cemas.
Pada akhirnya saat tiga penjahat tersebut tiba di Lago, maka sebuah kejutan besar tak hanya menanti mereka, namun semua warga Lago.
Seperti biasa, film western-nya Eastwood selalu menarik, seperti dalam adegan awal saat sang koboi pengembara asing tersebut, tiba di sebuah kota kecil tepi danau, semua mata penduduk menatapnya.
Sejak awal kehadirannya, suasana tensi sudah meningkat, terutama saat ia berada di dalam barber shop lalu didatangi oleh tiga orang yang memiliki tindak-tanduk mencurigakan.
Lalu selanjutnya, ia berhadapan dengan seorang wanita yang tampak merendahkannya, dan secara tak terduga dan mengejutkan terjadilah sebuah ‘perkosaan’ di dalam gudang.
High Plains Drifter adalah film western serius dengan tone dan atmosfir yang dibangun secara perlahan.
Bagaimana pun juga, film ini tetap mempertahankan suasana meresahkan, serta elemen suspens yang mempertanyakan motivasi dan tujuan akhir dari karakter utamanya.
Universal Pictures |
Tidak seperti John Wayne yang terkesan stereotip, film ini pula selalu menjadi ciri khas dari peran sang koboi tipikal Eastwood yang anti-hero dan cenderung brutal dan tanpa ampun.
Sejumlah kejutan pun terjadi serta beberapa petunjuk penting mulai diperlihatkan, meski masih berupa kepingan yang sulit diidentifikasi untuk bisa digabungkan menjadi satu-kesatuan utuh.
Dalam babak ke-3 kejutan besar terjadi, dan dalam pertengahan mulai terungkap semuanya. Meski demikian, hasil akhir tetap saja menggantung bagi audiens.
Ketidakjelasan narasi cerita tentang siapa sebenarnya sang koboi pengembara asing misterius (The Stranger), baik motivasi maupun latar belakangnya, tidaklah diketahui.
Penggunaan alur non-linear dalam film ini awalnya sulit dibedakan, karena adanya kesinambungan dengan adegan lain dalam garis waktu kontemporer.
Maka kita pun bertanya-tanya, apakah itu merupakan visi, mimpi ataukah kilas balik?
Universal Pictures |
Oleh karenanya, elemen supranatural dalam High Plains Drifter begitu kental, namun melalui cara yang ambigu, sekaligus halus dan elegan.
Kepiawaian Eastwood dalam mengeksekusi film tersebut, tidak hanya disitu saja. Satir tajam melalui dark humor juga mampu membuat saya tertawa.
Tidak terdapat peran menonjol, kecuali mungkin figur cebol bernama Mordecai yang diperankan Billy Curtis, cukup menarik perhatian.
Gaya sang karakter utamanya yakni The Stranger sekilas identik dengan karakter serupa dalam Dollars Trilogy (The Man with No Name Trilogy).
Setting kota kecil Lago yang terisolasi, banyak terbantu dengan keindahan latar berupa danau besar dengan pegunungan di belakangnya.
Begitu pula dengan scoring seadanya namun efektif dalam menghadirkan aura misterius yang terkadang menggigil.
Saya rasa tidak perlu banyak yang dibahas lagi dalam film ini, sebagai sebuah majas jenius film western dalam misteri yang sulit terungkap di sebuah kota yang memendam masa lalu.
Bagi yang penasaran dengan film High Plains Drifter, jangan pernah mendengarkan bocoran alur ceritanya!
Demikian sinema western, review High Plain Drifter tentang sang koboi pengembara asing misterius.
Score: 4 / 4 stars
High Plains Drifter | 1973 | Western, Drama, Misteri | Pemain: Clint Eastwood, Verna Bloom, Marianna Hill, Billy Curtis, Mitch Ryan, Jack Ging, Stefan Gierasch | Sutradara: Clint Eastwood | Produser: Robert Daley | Penulis: Ernest Tidyman | Musik: Dee Barton | Sinematografi: Bruce Surtees | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 105 Menit
Comments
Post a Comment