Sleepy Hollow (1999): Misteri Sang Penunggang Kuda Tanpa Kepala
Paramount Pictures |
Heads will roll.
Sinema horor fantasi review Sleepy Hollow, misteri pembunuhan dari sang penunggang kuda tanpa kepala.
Sulit untuk menyaingi kepiawaian Tim Burton dalam perfilman modern, mewujudkan narasi horor adaptasi klasik bergaya Gothic.
Di era 90’an, selain Bram Stocker’s Dracula (1992), Francis Ford Coppola menjadi produser eksekutif dalam film Sleepy Hollow yang memang pantas disutradarai oleh Burton.
Merupakan kolaborasi ketiganya dengan Johnny Depp setelah Edward Scissorhands (1990) dan Ed Wood (1994), Burton mampu membawa film Sleepy Hollow disambut baik kritikus.
Film ini juga serta menjadi yang pertama bagi Depp dalam meraih sukses besar, sebelum Pirates of the Carribean: The Curse of the Black Pearl (2003).
Selain mendapatkan penghargaan Oscar untuk Art Direction, film ini didukung oleh sejumlah bintang veteran seperti Christopher Lee, Martin Landau, Ian McDiarmid, serta Christopher Walken.
Paramount Pictures |
Sleepy Hollow mengisahkan tahun 1799 di kota New York, adalah seorang polisi detektif bernama Ichabod Crane (Johnny Depp) ahli penyelidikan pembunuhan.
Ia mendapatkan tugas untuk menyelidiki kasus pembunuhan misterius yang menimpa sebuah desa dinamakan Sleepy Hollow.
Terdapat tiga orang korban pembunuhan dengan kondisi tanpa kepala yakni seorang ayah dan putranya, Peter dan Dirk Van Garrett, serta seorang janda bernama Emily Winship.
Ichabod hendak menemui seorang Kepala Desa sekaligus pengusaha, yakni Baltus Van Tassell (Michael Gambon).
Namun ia disambut tak sengaja oleh Katrina Van Tassell (Christina Ricci), putri dari Van Tassell.
Ichabod lalu diperkenalkan kepada seorang dokter Lancaster (Ian McDiarmid), pendeta Steenwyck (Jeffrey Jones), notaris Hardenbrook (Michael Gough), serta hakim Philipse (Richard Griffitts).
Paramount Pictures |
Mereka menjelaskan bahwa pelaku pembunuhnya adalah sosok misterius dan menakutkan, yakni seorang penunggang kuda tanpa kepala yang meneror penduduk di malam hari.
Ichabod yang skeptis dengan hal supranatural, mulai melakukan investigasi sejak bertambah lagi korban pembunuhan.
Dibantu oleh seorang anak yang kehilangan orang tuanya yakni Young Masbath, ia mengalami sejumlah peristiwa mengejutkan, hingga berdeduksi akan adanya konspirasi.
Merupakan salah satu film Burton yang paling bernuansa suram, Sleepy Hollow mampu menekankan suasana horor Gothic secara solid dan meyakinkan.
Adegan dibuka dengan pernikahan misterius secara diam-diam, yang berujung pada aksi pembunuhan berupa pemenggalan kepala oleh sosok penunggang kuda supranatural.
Maka selanjutnya, ada petunjuk tersembunyi yang dibuat penasaran saat adegan selanjutnya beralih kepada karakter Ichabod Crane di kota New York.
Mungkin Burton adalah orang yang paling tepat menangani narasi cerita Sleepy Hollow, dalam penyajian visual yang lekat dengan kesuraman dan bernuansa gelap.
Senada dengan film Bram Stocker’s Dracula, dalam kredit pembuka pun sangat terasa akan aura merinding.
Paramount Pictures |
Disajikan melallui latar berupa landskap hutan, tepi sungai maupun jalan setapak yang memperlihatkan perjalanan Ichabod menuju Sleepy Hollow, menggunakan kereta kuda.
Kepiawaian Burton dalam menentukan sudut pandang saat Ichabod turun dari kereta dan tiba di desa Sleepy Hollow pun, sungguh mengesankan.
Diselimuti kabut tebal sore hari, tampak cahaya remang-remang yang berasal dari dalam rumah dan sekitarnya mulai menerangi desa tersebut.
Baca juga: The Nightmare Before Christmas (1993): Mimpi Buruk di Malam Natal
Tampak suasana desa dengan berbagai kepulan asap dari cerobong atap, serta aktivitas penduduk desa yang segera berakhir.
Satu-persatu mereka memasuki rumahnya, menutup jendela, sembari ia melewati jalanan desa menuju kediaman keluarga Van Tassell.
Kemudian tampak sebuah rumah besar dengan pekarangan luas lengkap dengan pemakaman dan kebun bunga serta ladang.
Lalu suasana pun berganti menjadi lebih hangat dan berwarna, saat terdapat pesta perayaan Halloween yang dihadiri banyak tamu, lalu Ichabod pun tak sengaja disambut oleh Katrina.
Kendati demikian, pewarnaan gelap yang cenderung mengarah pada satu warna, kerap mendominasi di sepanjang cerita.
Paramount Pictures |
Wajar, karena ciri khas penyutradaraan Burton yang akrab dengan nuansa suram yang cenderung gelap, baik secara visual maupun penyampaian humor ataupun gaya komedinya.
Alur ceritanya terjalin dengan rapih dan terjaga, mengakibatkan saya larut dalam petualangan Ichabod dalam aksi penyelidikan sekaligus konfrontasinya dengan sosok penunggang kuda tanpa kepala itu.
Banyak sekali adegan untuk dinikmati serta dikenang, berkat sinergi antar-elemen set desain dari desainer produksi dengan sinematografi handal dari seorang Emmanuel Lubezki.
Diantara sekian banyak adegan, yang terfavorit beberapa diantarnya yakni saat Lady Van Tussell sedang memetik bunga dan kejar-kejaran di kereta.
Selain itu juga saat Ichabod menatap arah kedatangan sang penunggang kuda yang akan mengeksekusi Samuel Philipse.
Adegan kematian juga tak kalah brutal seperti saat sang penunggang kuda membelah tubuh korbannya.
Sedangkan yang bergaya komedi pun terjadi, saat kepala korban yang memutar karena lehernya ditebas, sungguh meriah meski muncratan darah sangat diminimalisir!
Romantisme yang terjalin antara Ichabod dengan Katrina pun begitu kuat aura emosionalnya, dan sebuah kejutan menarik tersimpan hingga akhir cerita.
Performa Johnny Depp yang brilian sudah tak perlu diragukan lagi, terutama perubahan gaya bicara dengan nada yang lebih ringan seperti dalam film Ed Wood.
Karakternya memiliki kerapuhan dan sifat penakut yang mudah membuatnya pingsan, serta mudah merasa jijik dan grogi.
Paramount Pictures |
Adanya "red herring" berupa kilas balik masa kecil Ichabod tentang ibunya, dihubungkan dengan karakter Katrina, sehingga chemistry Depp dengan Ricci pun berlangsung dinamis.
Penampilan Miranda Richardson juga meyakinkan, sedangkan Christopher Lee meski hanya kebagian peran kecil begitu dikenang. mengingat ia lekat dengan produksi Hammer Horror klasik bergaya Gothic.
Sedangkan sejumlah peran pendukung pun tak kalah meriahnya, membantu menguatkan premis melalui karakter yang bisa dicurigai sebagai salah satu terduga pelaku antagonis.
Sementara scoring yang diaransemen Danny Elfman juga terdengar begitu merinding dan meyakinkan, meski tidak ikonik dan terkesan generik.
Film Sleepy Hollow adalah salah satu adaptasi dari literatur klasik yang mampu digarap secara gemilang dari berbagai aspek krusial.
Film ini begitu mengesankan saya yang tidak pernah bosan untuk menonton berulang-kali.
Demikian sinema horor fantasi review Sleepy Hollow, misteri pembunuhan dari sang penunggang kuda tanpa kepala.
Score: 4 / 4 stars
Sleepy Hollow | 1999 | Horor, Misteri | Pemain: Johnny Depp, Christina Ricci, Miranda Richardson, Michael Gambon, Casper Van Dien, Jeffrey Jones | Sutradara: Tim Burton | Produser: Scott Rudin, Adam Schroeder. Larry Franco | Penulis: Berdasarkan cerita pendek The Legend of Sleepy Hollow karya Washington Irving. Naskah: Kevin Yagher, Andrew Kevin Walker | Musik: Danny Elfman | Sinematografi: Emmanuel Lubezki | Distributor: Paramount Pictures (Amerika Serikat), Pathé (Internasional) | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 106 Menit
Comments
Post a Comment