Jaws (1975): Teror Hiu Putih Sang Pemangsa Korban
Universal Pictures |
“You’re gonna need a bigger boat!”
Sinema petualangan review Jaws, tentang teror hiu putih sang pemangsa korban.
Dari semua film yang identik dengan tema hiu ganas, Jaws tetaplah yang terbaik dan yang pertama.
Sejak menjadi pelopor film modern, Jaws sekaligus menjadi model terhadap munculnya istilah “blockbuster summer movie”.
Film yang menginspirasikan banyak film sejenis hingga era digital (yang penuh dengan teknologi CGI) itu, dinobatkan sebagai salah satu yang terbaik secara umum.
Jaws melambungkan nama Steven Spielberg dan komposer John Williams, karena memang ikonik dan sangat mempengaruhi budaya populer secara global.
Menjadi film komersil pertama yang meledak secara finansial dalam rekor box office -sebelum dipecahkan oleh Star Wars (1977)- sekaligus membawa piala Oscar dalam kategori teknis, Jaws juga masuk dalam daftar National Film Registry.
Film perdana yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Peter Benchley tersebut begitu superior, namun tiga sekuelnya dinilai semakin buruk mulai dari Jaws 2 (1978), Jaws 3-D (1983) hingga Jaws: The Revenge (1987).
Film Jaws mengisahkan di saat musim panas dalam sebuah kota kecil pinggir pantai yakni Amity, ditemukan sesosok jenazah wanita yang tewas di pinggir pantai.
Kepala Polisi Martin Brody (Roy Scheider) menduga korban tewas mungkin diserang oleh ikan hiu dan ingin menutup pantai bagi publik demi keamanan.
Namun ia ditentang oleh Sang Walikota (Murray Hamilton) yang ingin mendatangkan turis dalam perayaan “4th of July”.
Dalam sebuah pertemuan antara Sang Walikota dengan para pengusaha yang ditengahi Brody, tiba-tiba muncul Quint (Robert Shaw) menawarkan bantuan menangkap hiu, dengan sejumlah uang yang banyak.
Seekor hiu kembali memangsa seorang korban lagi yakni bocah lelaki.
Maka warga pun berlomba untuk menangkap hiu guna mendapatkan sejumlah uang dari Sang Walikota dan mereka berhasil menangkap seekor hiu berjenis Tigershark.
Universal Pictures |
Di saat yang bersamaan datanglah seorang oseanografer yakni Matt Hooper (Richard Dreyfuss) yang menganalisa tubuh jenazah dan menduga kuat adanya serangan seekor Hiu Putih (Great White).
Dugaan Hooper terbukti saat membedah tubuh Tigershark, meski di tanggal 4 Juli serangan hiu kembali terjadi.
Maka Brody memaksa Sang Walikota menyetujui pencairan sejumlah uang yang diminta Quint, agar ia dan Hooper berburu Hiu Putih ganas tersebut.
Jaws memiliki premis sederhana dengan tema bagaimana menghadapi seekor Hiu Putih ganas yang menteror pinggiran pantai kota Amity tersebut.
Film ini mampu mengangkat hal yang eksploitatif menuju level tertinggi.
Duet produser Zanuck-Brown dalam upaya menterjemahkan naskah yang ditulis sendiri oleh Benchley berkolabroasi dengan Gottlieb, merekrut Spielberg yang membuktikan kapasitasnya sebagai seorang sutradara muda yang brilian.
Baca juga: Marathon Man (1976): Aksi Berbahaya Pelari Maraton
Film Jaws bukan hanya tentang aksi laga penuh trik efek spesial dalam menghadapi seekor hiu besar yang ganas tanpa ampun.
Namun juga bercerita tentang karakterisasi dramatis yang kuat dan mendalam, termasuk berbagai intrik menarik yang terjadi diantara mereka.
Figur Martin Brody sebagai karakter sentral, adalah seorang kepala polisi di sebuah kota kecil (atau tepatnya, desa) Amity yang tenang di pinggir pantai.
Sosok Brody adalah seorang “family man” dengan seorang istri dan dua orang putra yang sellau ia lindungi.
Figur Matt Hooper merupakan tipikal seorang ahli berusia muda yang idealis dan terobsesi dengan hiu, namun pula berhubungan dengan masa lalunya yang ia ceritakan melalui sebuah dialog di dalam kapal.
Universal Pictures |
Adapun figur menyebalkan Sang Walikota adalah seorang hipokrat dalam memandang hal yang prestisius menyangkut karir dan egoismenya, terhadap keberlangsungan ekonomi di kota Amity.
Tapi diantara semuanya, figur Quint-lah yang paling sensasional. Aktor watak asal Inggris, Robert Shaw sungguh memainkan karakternya dengan sempurna.
Quint adalah seorang nelayan -atau tepatnya pemburu- ikan yang berpengalaman, memiliki bakat alami, sikapnya cenderung kasar dan dtakuti oleh istrinya Brody!
Baca juga: The Sting (1973): Aksi Brilian Para Penipu Ulung
Ia dua kali menyanyikan lagu "Spanish Lady", terkait masa lalunya yang ia ungkapkan melalui sebuah dialog di dalam kapal.
Adegan dialog dirinya dengan Brody dan Hooper dalam suasana malam, adalah salah satu yang terbaik dan dikenang dalam film ini.
Setting kota fiktif Amity sesungguhnya adalah Martha’s Vineyard di Massachusetts, dengan menyajikan visual indah dan mengutamakan akan atmosfir serta suasana yang tenang dan mengasyikan.
Sejumlah adegan perburuan hiu dengan menggunakan kapal “Orca” milik Quint, memperlihatkan bagaimana film Jaws memperlihatkan aksi mereka.
Hal itu diwujudkan dari berbagai sudut dan pergerakan yang selalu enak dilihat oleh audiens, sehingga feel-nya begitu kuat dan terasa utuh.
Dengan terperinci, kita diajak oleh trio Brody-Quint-Hooper dalam petualangan mereka, untuk beradu kecerdasan dalam pergulatan mereka dengan seekor hiu ganas yang tidak bisa diremehkan tersebut.
Universal Pictures |
Maka sejumlah adegan perburuan dalam film Jaws, terasa dekat akan elemen thriller mendebarkan ala film Moby Dick (1956) maupun Orca: The Killer Whale (1977).
Beberapa adegan jump scare berkualitas pun turut meramaikan film ini yang tidak akan saya sebutkan, karena bakal mengejutkan bagi yang belum pernah menontonnya.
Oh ya, beberapa adegan cukup mengerikan pun hadir, seperti penampakan potongan tubuh korban atau saat korban berdarah-darah dimakan oleh hiu.
Penggunaan efek praktis yang begitu mengaggumkan, terutama terhadap perlakuan "Bruce" sang hiu animatronik tersebut sangatlah impresif, yang digabungkan dengan dokumen syuting terhadap hiu putih nyata, sulit mengelabui audiens.
Melalui film ini pula komposer John Williams berhasil mengkreasikan tema musik dan scoring yang ikonik sejak kredit pembuka.
Sudah tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa film Jaws jelas memilik pengaruh besar bagi film monster horor sejenis dalam generasi berikutnya.
Saya rasa anda keterlaluan jika mengaku suka dengan film horor atau yang bertemakan tentang monster, tapi belum pernah menonton Jaws.
Demikian sinema petualangan review Jaws, tentang teror hiu putih sang pemangsa korban.
Score: 4 / 4 stars
Jaws | 1975 | Petualangan, Thriller, Monster | Pemain: Roy Scheider, Robert Shaw, Richard Dreyfuss, Lorraine Gary, Murray Hamilton | Sutradara: Steven Spielberg | Produser: Richard D. Zanuck, David Brown | Penulis: Berdasarkan novel Jaws karya Peter Benchley. Naskah: Peter Benchley, Carl Gottlieb | Musik: John Williams | Sinematografi: Bill Butler | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 124 Menit
Comments
Post a Comment