Masters of the Universe (1987): Memperebutkan ‘Cosmic Key’ dalam Portal Semesta
Cannon Pictures |
Sinema aksi laga fantasi review Masters of the Universe, memperebutkan ‘Cosmic Key’ dalam portal semesta.
Figur He-Man tentu saja ikonik dan memiliki penggemar secara global sejak lini produk figurin dan serial animasinya.
Muncul di era 80’an, He-Man menjadi salah satu favorit kebanyakan anak-anak, remaja dan dewasa yang populer hingga era 90’an.
Kontroversial serial animasi Masters of the Universe: Revelation yang ditangani oleh Kevin Smith seketika muncul terutama dalam media sosial, sejak mayoritas para penggemar kecewa.
Hal tersebut bisa diamati pada skor di situs Rotten Tomatoes atau juga performanya di Netflix.
Tahun 1987 merupakan titik awal karir bagi aktor laga asal Swedia, Dolph Lundgren yang sukses memerankan figur ikonik antagonis Ivan Drago dalam Rocky IV (1985).
Ia terpilih sebagai He-Man dalam adaptasi film format live-action dengan biaya besar saat itu untuk studio sekelas Cannon Pictures.
Namun sayangnya film tersebut gagal di pasaran karena tidak sanggup menyamai biayanya.
Entah bagaimana dengan performa melalui format home video-nya, mengingat kini film Masters of the Universe berstatus kultus klasik.
Isu rencana pembuatan ulang pun sesungguhnya telah lama dilakukan sejak tahun 2004 hingga kepemilikan film berada di tangan Sony Pictures pun hingga kini belum terwujud.
Masters of the Universe mengisahkan kehidupan di Planet Eternia saat Skeletor (Frank Langella) berhasil menguasai Sang Penyihir Grayskull di istananya sendiri, demi meningkatkan kekuasaannya.
He-Man (Dolph Lundgren) beserta Man-At-Arms (Jon Cypher) dan putrinya Teela (Chelsea Field) bergabung melawan Skeletor.
Mereka mengetahui bahwa Gwildor (Billy Barty), sang kreator “Cosmic Key” untuk membuka portal semesta hendak diculik oleh Skeletor,.
Cannon Pictures |
Kini Cosmic Key tersebut telah diambil oleh anak buah andalan Skeletor yakni Evil-Lyn (Meg Foster), sedangkan Gwildor hanya memiliki prototip-nya.
Dalam upaya merebut kembali alat tersebut sekaligus membebaskan Sang Penyihir menuju istana Grayskull, kekuatan mereka mampu diatasi oleh pasukan Skeletor.
Cosmic Key berhasil direbut kembali dan Gwildor pun tergesa-gesa membuka portal semesta yang membawa mereka terdampar menuju Bumi dan petualangan baru pun dimulai.
Sementara itu Julie (Courteney Cox) beserta kekasihnya Kevin (Robert Duncan McNeill), tak sengaja menemukan Cosmic Key yang tergeletak di dekat pemakaman kedua orang tua Julie.
Kevin yang memiliki bakat bermain musik, mengadakan eksperimen nada dengan menekan sejumlah tombol alat tersebut.
Akibatnya terkirimlah sinyal portal yang dapat dilacak oleh Evil-Lyn yang segera mengirimkan empat figur untuk memburu He-Man sekaligus mengambil alat tersebut.
Sebagaimana sejumlah film produksi Cannon Pictures memproduksi film kelas B dalam pandangan audiens secara umum adalah medioker.
Sementara tidak sedikit pula yang akhirnya menyandang status kultus, termasuk adaptasi ikonik sekelas Masters of the Universe.
Premisnya sendiri yang ditulis oleh David Odell memang menarik, saat ide untuk memindahkan cerita peperangan dalam semesta Masters of the Universe tersebut ke lokasi Planet Bumi.
Selain itu, tentu saja berkenaan dengan pertimbangan biaya produksi untuk menghemat biaya.
Figur Gwildor beserta Cosmic Key-nya merupakan karakter kunci di sepanjang cerita.
Tentang bagaimana upaya memperebutkan objek tersebut, diantara pertentangan dua kubu He-Man dengan musuh bebuyutannya yakni Skeletor.
Cannon Pictures |
Sebuah sub plot pun yang mengisahkan bagaimana figur Julie yang kehilangan kedua orang tuanya, serta peran kekasihnya yakni Kevin yang tak sengaja bertemu dengan kelompok He-Man.
Maka Julie dan Kevin pun terlibat dalam konfrontasi dengan pasukan Skeleton, merupakan hal yang istimewa dan terintegrasi dengan alur utamanya.
Performa Courteney Cox muda kala itu mampu menarik atensi sebagai seseorang yang dalam keadaan rapuh dan kehilangan.
Ia terbawa ke dalam petualangan seru akibat ketidaksengajaan Kevin membuka portal. Namun di akhir cerita hal yang klise muncul dalam akhir yang bahagia.
Sang figur sentral He-Man yang diperankan Dolph Lundgren memang sangat pas secara fisik dan penampilan.
Adapun figur Skeletor yang diperankan Frank Langella adalah yang terbaik dan tak terlupakan, seiring dengan efek topeng yang impresif kecuali di bagian hidungnya.
Baca juga: Creed II (2018): Reinkarnasi 'Rocky IV'
Sejumlah efek terhadap figur lain pun tak kalah mengesankannya seperti Saurod, Blade, Beast Man serta Karg.
Sedangkan figur polisi detektif yang diperankan James Tolkan semakin memeriahkan suasana.
Selain itu tema musik dari Bill Conti cukup memperkuat kemegahan atmosfir dan suasana dalam semesta Masters of the Universe terutama dalam kredit pembuka, meski sekilas terdengar seperti tema Superman: The Movie (1978).
Arahan dan gaya aksi laga film ini memang klise dan terasa kurang spektakuler atau megah, terutama dalam duel pertarungan antara He-Man dengan Skeletor.
Sorotan kameranya pun sepertinya kurang dinamis untuk mengarahkan emosi audiens dalam sejumlah adegan tertentu dari berbagai sudut.
Adu tembak senjata laser diantara kedua kubu berlangsung dengan seru, termasuk efektivitas pemanfaatan adegan yang tidak banyak mengambil setting lokasi.
Lokasi di seputar Istana Greyskull, komplek sekolahan, toko musik hingga sepanjang jalanan di sekitarnya, mampu diatur sedemikian rupa dalam pewarnaan maupun pencahayaan yang enak dilihat.
Adegan saat Skeletor memasuki Bumi melalui portal yang terbuka di sepanjang jalan, mungkin menjadi salah satu favorit di film ini.
Film Masters of the Universe boleh dibilang medioker dan klise, namun secara keseluruhan cukup baik dan mampu menghibur dalam merepresentasikan sejumlah figurnya secara utuh.
Film ini bagaikan “Guilty Pleasure” yang direkomendasikan untuk ditonton.
Demikian sinema aksi laga fantasi review Masters of the Universe, memperebutkan ‘Cosmic Key’ dalam portal semesta.
Score: 3 / 4 stars
Masters of the Universe | 1987 | Aksi Laga, Petualangan, Fantasi | Pemain: Dolph Lundgren, Frank Langella, Courteney Cox, James Tolkan, Christina Pickles, Meg Foster | Sutradara: Gary Goddard | Produser: Yoram Globs, Menahem Golan, Edward L. Pressman | Penulis: Berdasarkan karakter Masters of the Universe produksi Mattel. Naskah: David Odell | Musik: Bill Conti | Sinematografi: Hanania Baer | Distributor: The Cannon Group, Inc | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 106 Menit
Comments
Post a Comment