Venom: Let There Be Carnage, Sekuel Praktis yang Tepat Sasaran
Sony Pictures Releasing |
Sinema superhero, review Venom: Let There Be Carnage yakni sekuel praktis tepat sasaran, mampu memuaskan audiens secara utuh.
Film ini merupakan kelanjutan dari Venom (2018) dan keduanya memiliki pola yang sama.
Para kritikus di Rotten Tomatoes menilai medioker untuk dua film ini, sedangkan audiens memberikan nilai positif.
Terbukti kedua filmnya mampu mencetak box office, terlebih sekuelnya dalam masa pandemi COVID-19, hingga kini meraih lebih dari US$ 442 juta.
Venom: Let There Be Carnage mengisahkan jurnalis Eddie Brock (Tom Hardy) diminta langsung oleh Cletus Kasady (Woody Harrelson) untuk mewawancarinya.
Rupanya Kasady yang akan dihukum mati, memberikan pesan terselubung kepada kekasihnya, Frances Barrison (Naomie Harris) melalui tulisan Brock di media.
Sony Pictures Releasing |
Sementara Eddie dan Venom sendiri kerap bertengkar dan berbeda pandangan, termasuk saat Eddie bertemu dengan mantan kekasihnya, Anne Weying (Michelle Williams).
Konflik antara Eddie dan Venom akhirnya memnuncak dan terjadi pertengkaran hebat, sehingga Venom keluar dari tubuh Eddie dan memisahkan diri.
Adapun Kasady mendapatkan kekuatan dan memiliki simbiosis baru yang jahat dan dinamakan Carnage.
Tanpa basa-basi, film Venom: Let There Be Carnage disajikan begitu singkat, padat, sarat makna, serta tentu saja menghibur.
Dalam durasi hanya 1,5 jam, premis Venom: Let There Be Carnage sangat sederhana, mulai dari proses pengenalan karakter, konflik, hingga penyelesaiannya.
Tak disangka, Tom Hardy yang menulis film ini bekerja sama dengan Kelly Marcel sebagai penulis naskahnya, mampu memberikan kisah standar dengan eksekusi yang baik.
Menjadi sebuah sekuel, film ini mengembangkan karakterisasi dalam ikatan chemistry antara Eddie Brock dengan Venom.
Bagaimana hubungan dinamis naik-turun mereka berdua digali lebih dalam melalui sejumlah dialog dan aksi impresif.
Sony Pictures Releasing |
Begitu pula dengan kehadiran figur Cletus Kasady yang diperankan oleh aktor berwatak Woody Harrelson, tidak perlu diragukan lagi.
Duo dinamis Eddie Brock-Venom sebagai anti-hero sesungguhnya menarik, dan melalui Kasady pula audiens diajak lebih memahami entitas simbiotik tersebut.
Pertarungan sengit antara Eddie/Venom dan Kasady/Carnage, ditambah dengan kehadiran Barrison, di babak ketiga terasa seru dan memompa adrenalin.
Venom: Let There Be Carnage mampu memadukan berbagai aspek yang memang dibutuhkan untuk menghibur audiens, sebagai film superhero.
Hanya saja penggunaan efek spesial khususnya untuk figur Carnage, dirasa berlebihan dan kurang enak dilihat.
Ditambah dengan visual dalam banyak adegan yang cenderung gelap dan sedikit mengganggu suasana.
Tidak banyak yang bisa diulas lagi, selain kesederhanaan serta hal pragmatis yang mampu memuaskan saya, pelampiasan setelah menyaksikan Eternals (2021).
Venom: Let There Be Carnage memang sekuel tepat sasaran yang praktis sekaligus fantastis, menyenangkan untuk ditonton.
Score: 3 / 4 stars
Venom: Let There Be Carnage | 2021 | Superhero | Pemain: Tom Hardy, Michelle Williams, Naomie Harris, Reid Scott, Stephen Graham, Woody Harrelson | Sutradara: Andy Serkis | Produser: Avi Arad, Matt Tolmach, Amy Pascal, Kelly Marcel, Tom Hardy, Hutch Parker | Penulis: Berdasarkan karakter dari Marvel Comics. Cerita dan naskah: Tom Hardy, Kelly Marcel | Musik: Marco Beltrami | Sinematografi: Robert Richardson | Distributor: Sony Pictures Releasing | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 97 menit
Comments
Post a Comment