7 Film Aksi Komedi Police Academy ini Bakal Menghibur Anda
Warner Bros Pictures |
Sinema komedi, review tujuh film Police Academy yang bakal menghibur anda, melalui aksi konyol.
Peran polisi adalah pelindung sekaligus memberikan pelayanan bagi publik.
Ironisnya di Amerika sana, kaum Far-Left malah anti-polisi.
Hal tersebut ada sejak narasi fiktif, berupa sistem diskriminasi terhadap warga minoritas di mata hukum.
Bagaimanapun juga, waralaba film Police Academy adalah bentuk apresiasi serta respek terhadap polisi.
Film Police Academy adalah satir komedi yang bakal membuat anda tertawa terbahak-bahak.
Premis utama dalam waralaba ini, yakni mengeksploitasi perekrutan anggota polisi.
Mereka adalah orang yang berupaya membuktikan diri, baik melalui kemampuan maupun karakterisasi.
Waralaba Police Academy merupakan film berstatus klasik dan ikonik, sejak film perdananya dirilis tahun 1984.
Hingga kini ada tujuh film Police Academy, serta serial televisi, baik format animasi maupun live-action.
Adapun sejumlah figur utamanya yakni Mahoney, Hightower, Jones, Tackleberry, Hooks, dan Callahan di bawah komando Eric Lassard.
Sementara saingannya adalah Harris dan Mauser, termasuk anak buahnya yakni Proctor.
Oh ya, tak lupa objek Blue Oyster Bar, selalu mengocok perut audiens!
Waralaba film Police Academy cukup sukses secara finansial, meski setiap sekuel terbaru mengalami penurunan.
Berikut adalah ulasan sekilas tujuh film Police Academy:
Warner Bros Pictures |
Police Academy (1984)
Seorang walikota baru, mengumumkan perekrutan calon polisi tanpa syarat tertentu.
Adalah Carey Mahoney (Steve Guttenberg) kerap menghadapi problema hukum.
Ia dihadapkan pada dua pilihan, mengikuti perekrutan polisi atau masuk penjara.
Mahoney sengaja membuat berbagai aksi, agar dirinya dipecat dari akademi.
Ia lalu bersahabat dengan sejumlah kadet lain yakni Jones (Michael Winslow), Tuckleberry (John Graf), Hightower (Bubba Smith), serta Hooks (Marion Ramsey).
Segala bentuk kenakalan Mahoney menyebabkan kemarahan Kepala Polisi Hurst (George R. Robertson).
Sedangkan Komandan Akademi yakni Eric Lassard (George Gayness) tetap memberikan peluang bagi semua kadet.
Namun Letnan Harris (G.W. Bailey) membenci mereka, melalui metode pelatihan yang kejam.
Police Academy dengan sengaja memberikan ruang kepada sejumlah figur unik, sehingga elemen komedi menjadi menu utamanya.
Banyak lelucon serta komedi slapstick yang cukup vulgar namun berkualitas, selalu hadir di sepanjang cerita.
Rangkaian aksi meriah juga hadir menjelang akhir cerita.
Film ini sengaja memparodikan peran polisi dalam humor yang pas dan berkesan.
Score: 3 / 4 stars
Warner Bros Pictures |
Police Academy 2: Their First Assignment (1985)
Di salah satu wilayah kota kerap terjadi kriminalitas yang tidak mampu ditangani polisi sektor tersebut.
Hal itu memaksa Kepala Polisi Hurst memberikan ultimatum kepada Kapten Pete Lassard (Howard Hesseman).
Sementara bagi Letnan Mauser (Art Metrano) merupakan sebuah peluang untuk merebut posisi Pete sebagai Kapten.
Pete segera menghubungi saudaranya, Eric di akademi kepolisian.
Maka dikirimlah Mahoney, Jones, Tuckleberry, Hightower, Hooks serta Fackler (Bruce Mahler).
Mauser yang iri hati, melalui asistennya yakni Proctor (Lance Kinsey) berupaya menyingkirkan mereka.
Mahoney dan kawan-kawan masing-masing dipasangkan dengan polisi veteran yang tersisa.
Adapun lawan yang dihadapi yakni gangster “The Scullions” yang dipimpin Zed (Bobcat Goldthwait).
Police Academy 2 masih mampu memberikan komedi petualangan figur protagonis, dalam menghadapi dunia nyata di lapangan.
Adapun sejumlah figur pendukung dari film terdahulu, kembali tampil dengan perkembangan yang signifikan.
Sedangkan figur lainnya seperti Sweetchuck (Tim Kazurinsky) jelas tipikal korban bullying.
Adapun figur sang antagonis ala kartun, Zed, sungguh membuat saya selalu tertawa terbahak-bahak.
Score: 2 / 4 stars
Warner Bros Pictures |
Police Academy 3: Back in Training (1986)
Terjadi persaingan dua akademi yang masing-masing dipimpin oleh Eric Lassard dengan Mauser.
Maka Sang Walikota menunjuk tim evaluasi, guna mengeliminasi salah satu dari mereka.
Lassard mengandalkan Jones dan Callahan (Leslie Easterbrook).
Ia kembali memanggil Mahoney, Hightower, Hooks serta Tackleberry.
Mereka membantu dalam perekrutan kadet baru, diantaranya Sweetchuck dan Zed.
Namun aksi busuk yang dilakukan Mauser, mengakibatkan tim Lassard selalu dijatuhkan nilainya.
Police Academy 3 memiliki narasi yang mirip dengan film perdananya.
Sekuel ini merupakan penyegaran kembali dalam masa pelatihan, kombinasi figur lama dengan figur baru.
Mauser dan si konyol nan bodoh, Proctor, mampu mencuri perhatian melalui seperti yang disajikan dalam film sebelumnya.
Mereka memiliki kualitas serupa dengan figur Harris dalam film perdana.
Kembalinya duo figur Copeland dan Blanks dari film perdana pun menjadi peran kunci akan sekeluruhan alurnya.
Sedangkan wajah baru Tomoko Nagata (Brian Tochi), menambah warna keberagaman dalam akademi polisi.
Aksi seru kejar-kejaran dengan speedboat di sepanjang kanal, adalah laga terbaik sepanjang waralaba Police Academy.
Score: 2.5 / 4 stars
Warner Bros Pictures |
Police Academy 4: Citizens on Patrol (1987)
Ide dari Komandan Lassard yakni C.O.P yakni Citizen on Patrol.
Programnya mengikutsertakan warga sipil bertindak berdampingan bersama polisi, memberantas kriminal.
Namun hal tersebut tidak disukai oleh Kapten Harris.
Lassard meminta Mahoney bersama dengan Hightower, Jones, Tackleberry, Hooks, Callahan, Zed, dan Sweetchuck.
Mereka kini merekrut warga yang akan ikut serta dalam C.O.P.
Harris dalam sebuah kesempatan saat Lassard dinas menuju London, mengambil-alih kepemimpinan.
Bersama dengan Proctor, ia selalu berupaya menjatuhkan program tersebut.
Kali ini film Police Academy 4 terasa jatuh kualitasnya sebagai komedi petualangan yang segar.
Aksi kekonyolan sejumlah warga sipil, diwujudkan dengan cara yang berlebihan.
Performa komedian David Spade masa muda sebagai seorang pemain skateboard sedikit mengesankan.
Selain itu juga aksi Tony Hawk yang berperan sebagai pemain penggantinya, tak kalah mengesankan.
Begitu pula hadirnya Sharon Stone sebagai pemanis belaka juga serba tanggung.
Sekuel ini tidak mampu mendongkrak kualitas hiburan sebagaimana mestinya.
Meski demikian, figur Harris selalu memicu tawa lepas.
Score: 1.5 / 4 stars
Warner Bros Pictures |
Police Academy 5: Assignment Miami Beach (1988)
Kapten Harris dan Proctor mengintai Lassard dan mengetahui dirinya akan dipensiunkan.
Harris bernafsu ingin menggantikan posisinya.
Lassard juga akan segera dinobatkan sebagai “Polisi Terbaik Dekade Ini” di Kota Miami.
Ia pun memboyong andalannya yakni Callahan, Hightower, Jones, Tuckleberry, Hooks, serta House (Tab Thacker).
Kebetulan Lassard akan bertemu dengan sang keponakan yang juga seorang polisi, yakni Letnan Nick Lassard (Matt McCoy).
Terjadi sebuah insiden terjadi saat tas Lassard tertukar dengan salah seorang pencuri berlian di bandara.
Maka, petualangan pun berlanjut saat bos pencuri berlian, ingin kembali merebut tas tersebut.
Film ini jelas semakin menonjolkan kekonyolan hampa melalui humor yang semakin kering dan dipaksakan.
Adapun adegan buruk dan membosankan, menjejali alur cerita keseluruhan.
Ditambah absennya Mahoney, digantikan dengan Nick Lassard yang levelnya jauh berada di bawah.
Untung saja masih ada Jones dan Tackleberry, meski tidak serenyah terdahulu.
Police Academy 5 merupakan tipikal komedi pantai murahan yang serba tanggung, terutama dalam rating “PG”.
Score: 0.5 / 4 stars
Warner Bros Pictures |
Police Academy 6: City Under Siege (1989)
Terjadi sejumlah perampokan di sepanjang rute yang dilalui jalur kereta metro.
Kapten Harris dan Letnan Proctor di lapangan, sulit untuk menetapkan dalangnya.
Terancam akan karirnya oleh Gubernur, Sang Walikota menugaskan Kepala Polisi Hurst.
Hurst membawahi Harris dan Proctor untuk bekerjasama dengan Komandan Lassard.
Tentu saja Lassard kembali membawa Callahan, Jones, Hightower, Hooks, Tackleberry, serta Fackler dan Nick Lassard.
Namun mereka selalu gagal dalam memecahkan misteri sekaligus menangkap pelakunya.
Aksi tersebut disinyalir, bahwa ada bocoran yang datang dari pihak kepolisian sendiri.
Kali ini film Police Academy 6 mengalami sedikit kemajuan dalam bercerita.
Sekuel ini menekankan aspek misteri dalang perampokan, serta motivasi sesungguhnya.
Elemen komedi dan humornya dirasa masih kering, namun cukup membaik dengan mengurangi kekonyolan basi.
Adapun figur Nick Lassard sedikit membaik, juga kembalinya Fackler dengan segala tingkah kocak insidentalnya.
Score: 2 / 4 stars
Warner Bros Pictures |
Police Academy: Mission to Moscow (1994)
Komandan Lassard bersama dengan Callahan, Jones, Tuckleberry, serta Connors (Charlie Schlatter) dan Kapten Harris, menuju Rusia.
Mereka membantu sahabat lama Lassard yakni Komandan Rakov (Christopher Lee).
Rakov sedang berupaya menangkap bos mafia, yakni Konali (Ron Perlman).
Film ini sangat sulit hanya untuk dinikmati sebagai hiburan sesaat.
Sekuel yang tak lebih sebagai pertunjukan konyol ala “prank” atau “gag” yang mengerjai orang lain.
Performa para figur yang masih bertahan, sudah kehabisan gaya dan rasa.
Begitu pula kehadiran Christopher Lee dan Ron Perlman yang sia-sia tanpa arti.
Menyaksikan film ini bagaikan sebuah film komedi kecil murahan, layaknya opera sabun.
Score: 0 / 4 stars
Demikian sinema komedi, review tujuh film Police Academy yang bakal menghibur anda.
Comments
Post a Comment