The Exorcist (1973): Film Horor Terbaik Sepanjang Masa
Warner Bros Pictures |
Sinema horor review The Exorcist, film horor terbaik sepanjang masa tentang kerasukan roh jahat.
Era tahun 2000'an, film bertemakan kerasukan roh jahat, kembali tren dan sempat hype.
Jauh sebelum itu, film The Exorcist telah dinobatkan sebagai yang terbaik dan punya pengaruh besar.
Bukan hanya tema, namun dalam genre horor secara umum, The Exorcist mampu memenangi Oscar dan mendapatkan pujian.
The Exorcist merupakan adaptasi yang ditulis William Peter Blatty dari novelnya sendiri, selain sebagai produser.
Kisah The Exorcist terinspirasi dari peristiwa eksorsisme tahun 1949 di Amerika yang dilakukan Pastur William S. Bowdern.
Film ini pula sempat kesulitan dalam menentukan para pemain utamanya.
The Exorcist begitu kontroversial dan fenomenal saat tayang di Amerika, banyak antrian dan audiens dibuat syok hingga trauma.
Warner Bros Pictures |
Blatty sengaja memilih William Friedkin sebagai sutradara, karena energi yang ia arahkan dalam film The French Connection (1971).
Baca juga: Sorcerer (1977): Sentuhan Magis Para 'Penyihir'
Kisah dibuka saat Pastur Lankester Merrin (Max von Sydow) berada di Irak dalam penggalian arkeologi.
Ia menemukan patung kecil berbentuk kepala iblis kuno, dan terasa ada kekuatan jahat.
Tiga tahun kemudian di Amerika, tingkah laku Regan (Linda Blair) mulai menunjukkan gejala aneh sehingga membuat sang ibu, Chris (Ellen Burstyn) cemas.
Segala upaya dilakukan, terutama dalam analisis, perawatan medis, hingga psikiater yang akhirnya menyerah.
Adapun Pastur Psikiatris Damien Karras (Jason Miller), berada dalam gejolak batin dan ingin berhenti.
Ia merasa bersalah seakan menelantarkan ibunya yang lanjut usia, tinggal sendirian di apartemen.
Hampir putus asa, karena Regan tampaknya kerasukan roh jahat, atas saran psikiatris, Chris pun meminta Damien membantunya.
Setelah Damien meyakini bahwa Regan kerasukan roh jahat, ia meminta ijin Gereja untuk melakukan eksorsisme.
Atas saran Gereja, ia didampingi Merrin yang telah ada di Amerika dan mereka berdua pun melakukan eksorsisme.
The Exorcist memang menjadi pembeda dari film horor umumnya, dan tentang kerasukan roh jahat khsususnya.
Warner Bros Pictures |
Boleh dikatakan, seluruh aspek di film ini adalah yang terbaik dan istimewa, terkesan natural dan tentu tidak berlebihan.
Babak pertama kisah film ini tidak ada yang menyeramkan atau menimbulkan ketegangan.
Selain peristiwa yang dialami Regan sebsgai plot utama, terdapat dua sub plot yakni Merrin dan Damian.
Plot Merrin merupakan kunci kisah yang hadir sejak awal di babak pertama dan ketiga sebagai konklusinya.
Sedangkan plot Damian malah lebih menarik, ditinjau dari sisi manusiawi sebagai seseorang yang sedang krisis.
Untuk plot utamanya sendiri, peran Chris adalah sebagai single mother, sedangkan Regan merupakan gadis pra-remaja.
Tanpa harus ada elemen jump scare, film ini memberikan banyak kejutan besar secara eksplisit dan terasa riil.
Setidaknya ada tiga faktor utama dalam The Exorcist, yang pertama yakni keimanan terhadap dua sub plot.
Warne Bros Pictures |
Faktor kedua yakni pubertas, serta ketiga merupakan penebusan sebagai penyelesaian akhir cerita film yang dramatis dan menyentuh.
Metode yang tidak biasa diterapkan oleh Friedkin terhadap para aktor/aktris, ternyata manjur.
Hal itu tampak dari performa Ellen Burstyn dan Jason Miller, selain Linda Blair juga Max von Sydow dengan efek riasan meyakinkan.
Visual sekejap wajah sang iblis yang beberapa kali hadir dalam adegan tertentu, adalah yang terseram di film ini.
The Exorcist dalam era 70'an yang mengandalkan efek praktis, terasa nyata melalui nuansa dan atmosfir yang dibangun.
Metode medis angiography terhadap figur Regan bikin ngilu, sama halnya dengan adegan kontroversial masturbasi.
Warner Bros Pictures |
Suasana musim gugur di Georgetown, area kampus dan Gereja, kamar Regan, dan tentu saja Exorcist Steps, menjadi andalan film ini.
Ada pula adegan ikonik seperti kedatangan Merrin, Spider-walk, serta caput nent, sungguh mengejutkan.
Tema musik The Exorcist dari Mike Oldfield yang diambil dari lagu "Tubular Bells" mudah dikenali, menjadi ciri khas horor era 70'an.
Generasi masa kini wajib tonton The Exorcist, sebagai salah satu horor terbaik sepanjang masa.
Score: 4 / 4 stars
The Exorcist | 1973 | Horor, Supranatural | Pemain: Ellen Burstyn, Max von Sydow, Lee J. Cobb, Kitty Winn, Jack McGowran, Jason Miller, Linda Blair | Sutradara: William Friedkin | Produser: William Peter Blatty | Penulis: Berdasarkan novel The Exorcist karya William Peter Blatty. Naskah: William Peter Blatty | Musik: Jack Nitzche | Sinematografi: Owen Roizman | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 121 Menit
Comments
Post a Comment