The Terminal List (2022): Aksi Mantan Navy SEAL Buru Konspirasi Kejahatan Militer
Amazon Studios |
Sinema perang review serial The Terminal List, aksi mantan Navy SEAL buru konspirasi kejahatan militer.
The Terminal List merupakan salah satu serial terbaik Amazon Studios, menyajikan hiburan seru menegangkan.
Penilaian audiens tentu saja mengalahkan kritik para Aktivis Sayap Kiri yang tidak menyukai The Terminal List.
Hanya IMDb saya anggap masih relevan daripada Rotten Tomatoes yang cenderung menyesatkan.
Serial The Terminal List diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Jack Carr.
Sedangkan Chris Pratt berperan sebagai figur utama dalam serial yang terdiri dari delapan episode ini.
Season pertama mengudara melalui Amazon Studios pada 1 Juli 2022, disambut baik audiens.
The Terminal List mengisahkan Letnan Komandan James Reece (Chris Pratt) sebagai perwira Navy SEAL.
Ia gagal membawa peleton nya melakukan operasi "Odin Sword" di Timur Tengah, karena sebuah insiden.
Seluruh anak buahnya tewas, hanya satu orang yang lolos.
Reece selamat dan kembali ke Amerika, pulang kepada istri dan anaknya.
Amazon Studios |
Tak lama kemudian, salah satu anak buahnya yang lolos tersebut, ditemukan tewas diduga bunuh diri.
Konflik memori terjadi dalam diri Reece, menjadi sebuah pertanyaan terhadap investigasi militer.
Baca juga: Jacob's Ladder (1990): Jenjang Paranoia Mengerikan
Diketahui kemudian, bahwa Reece mengidap tumor otak.
Reece mencurigai ada sebuah konspirasi, sejak merasa ada kejanggalan sejak insiden di Timur Tengah.
Melalui bantuan sahabatnya, Ben (Taylor Kitsch) dan Liza (Tyner Rushing), Reece mulai menyelidiki dan mendapatkan petunjuk.
Sementara seorang jurnalis yakni Katie Buranek (Constance Wu), juga sedang menyelidiki hal yang sama.
Kini Reece tidak hanya menghadapi musuh yang tak terlihat, bahkan ia kini menjadi buronan FBI yang dipimpin Tony Layun (J.D. Pardo).
The Terminal List bukan film aksi laga klise tentang konspirasi politik dan militer.
Film seri ini ternyata mampu membuat saya penasaran dan ada hal menarik yang tidak biasa.
Awalnya, alur non-linear cerita dalam The Terminal List terasa janggal dan membuat saya bingung.
Tampaknya film ini sengaja menyajikan sejumlah ilusi yang dialami sang figur utama yakni James Reece.
Saya sebagai audiens sempat kesulitan, apakah yang dialami Reece memang nyata atau ia mengalami delusi.
Amazon Studios |
Isu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) juga menjadi salah satu elemen penting The Terminal List.
Baca juga: First Blood (1982): Pertumpahan Darah Akibat Kesalahpahaman
Alur kisah yang dibuat secara apik, mampu mempertanyakan antara kebenaran versus realita.
Apakah James Reece adalah seroang protagonis atau malah antagonis?
Ada sebuah tragedi besar terjadi dalam hidupnya, memicu emosi saya seakan tak percaya.
Memori yang berulang-kali dialami Reece terkait tragedi tersebut, dibuat sangat menyentuh.
Seiring dengan hal itu, proses dan metode investigasi pun disajikan dengan menarik.
Kerjasama Reece dengan Katie menjadi lebih baik, karena berawal dari sikap negatif Reece.
Aspek psikologis yang dialami Reece juga berperan besar untuk menambah rumit sebuah misteri.
Performa Chris Pratt luar biasa dalam The Terminal List, jauh dari kesan ringan seperti The Guardians of the Galaxy.
Amazon Studios |
Begitu pula performa para aktor pendukung lain, termasuk Constance Wu sebagai jurnalis tangguh.
Baca juga: Crazy Rich Asians (2018): Kultur, Tradisi, dan Harga Diri
The Terminal List dibuat dengan gaya yang kelam dan serius, terkadang melankolis.
Beberapa adegan juga saya anggap brutal dan sadis, meski tidak eksploitatif.
Sayangnya, pewarnaan visual dalam The Terminal List terasa monoton, cenderung satu warna.
Namun demikian The Terminal List menjadi salah satu serial terbaik yang dimiliki Amazon Studios.
Lain halnya dengan calon gagal serial The Lord of The Rings: The Rings of Power yang WOKE itu.
Demikian sinema perang review serial The Terminal List, aksi mantan Navy SEAL buru konspirasi kejahatan militer.
Score: 3.5 / 4 stars
The Terminal List | 2022 | 8 Episode | Serial, Aksi Laga, Thriller | Pemain: Chris Pratt, Constance Wu, Taylor Kitsch, Riley Keough, Arlo Mertz, Jeanne Tripplehorn | Penulis: Berdasarkan Novel The Terminal List karya Jack Carr. Naskah: David DiGillo | Produser: Max Adams, Kat Samick, Ronald Cosmo Vecchiarelli | Musik: Ruth Barrett | Sinematografi: Armando Sales, Evans Brown | Distributor: Amazon Studios | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 51-65 menit
Comments
Post a Comment