Review Are You There God? It's Me, Margaret: Pubertas dan Agama
Lionsgate |
Sinema drama review film Are You There God? It's Me, Margaret tentang pubertas dan agama.
Pubertas dan agama adalah dua hal yang dialami seorang remaja dalam film Are You There God? It's Me, Margaret.
Baca juga: Mean Girls (2004): Kekejaman versus Kekejaman
Are You There God? It's Me, Margaret adalah film adaptasi dari novel berjudul sama karya Judy Blume.
Premis Are You There God? It's Me, Margaret yang terbit pada tahun 1970 itu, menyentuh sisi agama selain pubertas seorang remaja.
Film adaptasi nya sendiri disutradarai Kelly Fremon Craig yang juga menulis naskah sekaligus menjadi salah satu produser.
Selain itu, sineas veteran James L. Brooks bersama Judy Blume juga menjadi produser film ini.
Baca juga: Lady Bird (2017): Jati Diri Remaja di Lingkungan Relijius
Are You There God? It's Me, Margaret mengisahkan seorang putri yang menginjak remaja berusia 11 tahun yakni Margaret (Abby Ryder Fortson).
Margaret tinggal di sebuah apartemen di Kota New York bersama ibu nya Barbara (Rachel McAdams), ayah nya Herb (Benny Safdie), serta nenek nya Sylvia (Kathy Bates).
Herb dan ibunya, Sylvia adalah keturunan dan penganut Yahudi, sedangkan Barbara penganut Kristen.
Lionsgate |
Kedua agama yang mereka anut, tidak direstui kedua orang tua Barbara sehingga mereka mencampak kan Barbara.
Bagi Margaret sendiri, ia tidak menganut salah satu dari kedua agama tersebut.
Herb mendapatkan promosi dalam pekerjaan nya dan harus berada di New Jersey.
Margaret sedih dan bakal kehilangan teman sekolah dan lingkungan ia tinggal, serta berpisah dengan sang nenek.
Ia pun berdoa dengan membuka ucapan "You There God? It's Me, Margaret ..." dalam curahan hati nya.
Menempati sebuah rumah dalam kompleks, Margaret bertemu dengan teman baru yaitu Nancy (Elle Graham).
Bersama dengan dua teman lain, Janie dan Gretchen, Margaret senang punya kawanan baru.
Seperti anak sekolah tingkat enam umum nya, masa pubertas mereka mulai timbul melalui serangkaian dialog dan peristiwa.
Kelompok Margaret mengadakan tantangan untuk mengenakan bra pertama kali, serta siapa duluan yang pertama kali mendapatkan menstruasi atau haid.
Lionsgate |
Dibalik semua kebahagiaan Margaret, ada agenda tersembunyi dari sosok Nancy sesungguhnya.
Selain itu, Margaret mulai mempertanyakan hubungan diantara sang ibu dengan kedua orang tua nya.
Margaret yang dekat dengan sang nenek, temu kangen dan ia bermalam di kediaman Sylvia.
Tak disangka, kedua orang tua Barbara seketika akan mengunjungi kediaman keluarga Margaret.
Barbara sempat argumen dengan Herb, sedangkan Margaret kecewa karena sudah terlanjur ada rencana liburan dengan sang nenek di Florida.
Kisah menarik Are You There God? It's Me, Margaret sungguh membuat kesan mendalam dan bakal dikenang.
Saat ini di tengah gempuran perang kultur di Amerika, tidak banyak pilihan nonton film bermutu.
Are You There God? It's Me, Margaret mengangkat dua hal utama, yaitu pubertas dan agama.
Seperti biasa, pubertas pra-remaja yang dialami Margaret berkenaan dengan transisi fisik akibat pertumbuhan hormon.
Lionsgate |
Sejumlah adegan menarik diselingi humor segar tentu saja mengenai pemakaian bra.
Salah satu adegan mengundang tawa lepas, yaitu mengamati Playboy Magazine berkenaan dengan bentuk anggota tubuh wanita.
Sementara haid atau menstruasi menandakan siapa yang paling dulu menjadi wanita.
Dalam poin itulah terungkap jati diri Nancy yang ingin terkesan superior daripada teman-teman nya, termasuk Margaret.
Tambahan lain adalah pandangan negatif terhadap salah satu murid bernama Laura dengan bentuk fisik lebih dewasa dnegan tubuh jangkung.
Begitu pula apndangan terhadap murid populer yang digandrungi para gadis yaitu Philip, berharap Nancy mendapatkan nya.
Porsi drama dalam lingkugan keluarga Margaret juga menjadi isu penting yang memiliki pengaruh besar.
Pernikahan antar agama berbeda dari orang tua Margaret, menjadi tantangan terbesar sekaligus dilema
Lionsgate |
Margaret yang tidak memiliki agama, menantang diri nya sendiri selalu berdoa dengan kalimat pembuka "You There God? It's Me, Margaret ...".
Merupakan pilihan bijak Herb dan Barbara terhadap Margaret tentang agama yang akan dipahami saat dewasa kelak.
Margaret pun mendapatkan tugas esai dari guru, tentang pandangan pra remaja seperti diri nya tentang kedua agama yang dianut keluarga.
Dalam perjalanan itulah, Barbara mengungkapkan kepedihan kepada Margaret, atas sikap kedua orang tua nya.
Atas inisiatif sendiri, Margaret mulai coba jajaki masing-masing kedua agama itu.
Ia ingin menghadiri ibadah di sinagoga yang tentu saja disambut gembira oleh Sylvia.
Dalam kesempatan berikut nya, Margaret menghadiri kebaktian di gereja bersama dengan keluarga Nancy, maupun juga Janie.
Apakah akhirnya Margaret mengambil keputusan agama mana yang akan ia anut dan membuat nya nyaman?
Kekuatan drama melalui dialog segar sekaligus menyentuh, serta aksi dalam adegan, menjadikan Are You There God? It's Me, Margaret begitu komplit.
Lionsgate |
Melalui alur cerita yang enak diikuti, beberapa humor dan emosi saling bergantian terjadi, menuju kepada kseimpulan yang bisa diambil oleh Margaret sendiri.
Margaret sebagai individu pra remaja, mendapatkan pengalaman dan pembelajaran berarti tentang pubertas dan agama dalam lingkungan sekolah dan keluarga.
Egoisme yang ada pada diri Sylvia dan kedua orang tua Barbara, seakan menjadi beban berat yang ditanggung Margaret.
Begitu pula "ilusi" yang dibuat Nancy itu kembali kepada dirinya sendiri, alih-alih kepada Margaret.
Nancy itu cerminan dari karakter yang pernah diperankan Rachel McAdams dalam Mean Girls.
Barbara dan Sylvia yang masing-masing diperankan Rachel McAdams dan Kathy Bates, mampu mewujudkan sosok yang sabar dan pengertian.
Herb dan Barbara dengan anak tunggal Margaret, adalah contoh keluarga harmonis yang mengutamakan sisi manusiawi dan empati.
Agama tidak menjadi sebuah isu, hingga Margaret suatu hari mendapatkan pergumulan.
Aktris muda Abby Ryder Fortson memiliki daya magnetis yang begitu kuat sebagai Margaret.
Lionsgate |
Sekilas tampak wajah nya seperti Winona Ryder dalam Lucas (1986).
Transformasi Margaret pun terjadi setelah bergaul dengan Nancy, jelas sekali melalui busana yang dikenakan, hingga riasan wajah.
Oh ya, tema musik film ini yang dimainkan Hans Zimmer, juga tak kalah berkesan dan enak didengar.
Are You There God? It's Me, Margaret merupakan contoh film pra remaja terbaik yang mengangkat isu pubertas.
Sedangkan isu yang semakin menarik adalah agama dari dua kelaurga yang sulit menmukan titik temu.
Are You There God? It's Me, Margaret memang pantas dinikmati sebagai tontonan berkualitas tentang pubertas dan agama.
Demikian sinema drama review film Are You There God? It's Me, Margaret tentang pubertas dan agama.
Score: 4 / 4 stars
Are You There God? It's Me, Margaret | 2023 | Drama, Remaja | Pemain: Rachel McAdams, Abby Ryder Fortson, Elle Graham, Benny Safdie, Kathy Bates | Sutradara: Kelly Fremon Craig | Produser: James L. Brooks, Julie Ansell, Richard Sakai, Kelly Fremon Craig, Judy Blume, Amy Lorraiine Brooks, Aldric La'auli Porter | Penulis: Berdasarkan novel Are You There God? It's Me Margaret karya Judy Blume. Naskah: Kelly Fremon Craig | Musik: Hans Zimmer | Sinematografi: Tim Ives | Distributor: Lionsgate | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 106 menit
Comments
Post a Comment