Review The Flash, Kolaborasi dengan Batman dan Supergirl Hadapi General Zod
Warner Bros Pictures |
Sinema superhero review The Flash, kolaborasi dengan Batman dan Supergirl hadapi General Zod.
Setelah film Justice League, kali ini figur Flash punya film sendiri, melakukan kolaborasi dengan Batman dan Supergirl.
Adapun sang antagonis yang hadir adalah General Zod dari Planet Crypton, musuh bebuyutan Superman.
The Flash adalah film ketiga belas DC Extended Unierves atau biasa disebut DCEU.
Sangat disayangkan sang pemeran utama, Ezra Miller kerap bermasalah dengan hukum akibat ulah kriminal.
Namun demikian, Warner Bros seakan tutup mata dan telinga, proyek The Flash jalan terus dan kini dirilis.
Premis The Flash mirip dengan Spider-Man: No Way Home (2021) tentang multiverse terhadap dimensi ruang dan waktu.
Menarik dalam The Flash, hadir dua varian Batman, yang pertama yakni versi Justice League yang diperankan Ben Affleck.
Warner Bros Pictures |
Antisipasi terbesar tentu saja Batman yang diperankan Michael Keaton versi film Tim Burton, selain hadir General Zod dari waralaba Superman versi Henry Cavill.
The Flash mengisahkan Barry Allen (Ezra Miller) menghadapi persidangan sang ayah yang berada di penjara.
Masa lalu Barry Allen terungkap saat di masa kecil, saat sang ibu tewas namun sang ayah menjadi tersangka.
Dalam keadaan tertekan, ia berlari sekencang mungkin, hingga tak sengaja menemukan ruang dimensi dan waktu di masa lalu.
Barry Allen membagikan kisah yang ia alami kepada Bruce Wayne/Batman (Ben Affleck) yang memberikan saran agar tidak memperbaiki masa lalu.
Motivasi Barry kian terpacu, dan ia pun kembali ke dalam materi tersebut yang dikenal dengan istilah "speed force".
Saat hendak kembali ke masa waktu nya, seketika sosok asing mendorong dirinya menuju dunia alternatif di tahun 2013.
Barry Allen terkesima saat kembali bertemu dengan sang ibu yang hidup, sekaligus terkejut bertemu dengan diri nya sendiri.
Warner Bros Pictures |
Versi masa kini Barry Allen menjelaskan semua kepada dirinya versi alternatif tahun 2013 itu, kecuali kematian sang ibu.
Tepat di hari itu, Barry Allen masa kini mendapatkan kekuatan super melalui petir yang menyambar cairan laboratorium.
Agar dirinya tetap eksis, maka mereka berdua sengaja membuat adegan agar Barry Allen versi 2013 memiliki kekuatan super.
Sementara itu, General Zod (Michael Shannon) datang ke Bumi untuk memburu Kal-El/Superman/Clark kent.
Peristiwa itu terjadi seperti yang dikisahkan dalam film Man of Steel (2013) yang diperankan Henry Cavill.
Barry Allen versi masa kini berupaya mencari bantuan untuk menemukan para superhero Justice League.
Akhirnya mereka terkejut menemukan Bruce Wayne/Batman (Michael Keaton) versi lain menurut Barry Allen masa kini.
Warner Bros Pictures |
Batman yang sudah pensiun dan semula enggan, akhirnya mau membantu mereka menemukan keberadaan Superman.
Apa yang terjadi kemudian, mereka malah menemukan Kara Jol-El/Supergirl (Sasha Calle).
Pada akhirnya mampukah mereka semua mengalahkan General Zod dan pasukan nya?
Premis The Flash terasa klise dan menekankan nostalgia, terutama kepada Batman versi Tim Burton yang diperankan Michael Keaton.
Melalui sebuah tragedi, Barry Allen nekat menuju ruang dan waktu masa lalu, namun malah terjebak ke dalam dunia alternatif.
Yang menarik dalam The Flash adalah babak ketiga, bagaimana hasilnya berada di luar dugaan saya.
Para penulis film ini ternyata mampu menyajikan narasi yang cukup mengejutkan dan bebas WOKE.
Keseruan dua figur Barry Allen dalam petualangan mereka, cukup memberikan hiburan melalui sejumlah humor segar.
Warner Bros Pictures |
Pengembangan karakter Barry Allen terasa jelas di film ini, jauh dibandingkan dengan film Justice League.
Sosoknya dalam figur versi masa kini digambarkan sangat matang dan lebih tenang.
Sementara figur Barry Allen versi 2013 yang lebih muda, annoying dan sedikit bebal, namun akhirnya berada dalam proses pembelajaran.
Yang ditunggu banyak penggemar, sosok Batman versi Michael Keaton memberikan karisma besar dalam film ini.
Bagaimana pengaruh kuat Batman terasa, meski dalam babak ketiga semakin kelihatan kendur karena faktor usia.
Gaya dan arahan sineas Andy Muschietti mampu memberikan performa Michael Keaton dalam babak kedua, terkesan prima dibalik kostum klasik Batman.
Akhirnya dibalik sikap skeptis saya, figur Supergirl yang diperankan Sasha Calle tidak mengecewakan.
Karakter Supergirl digambarkan memiliki emosi serta sisi kelemahan, puncaknya saat menghadapi General Zod.
Warner Bros Pictures |
Adapun penjelasan tentang penyelidikan Barry Allen terhadap rekaman video di supermarket terkait tewasnya sang ibu terasa ada yang kurang.
Hal itu berada dalam adegan di babak pertama melalui dialog Barry dengan sahabat lamanya, Iris West.
Poin tersebut bersambung dalam alur menuju akhir cerita melalui adegan dirinya berada di tahun 2013 saat hendak kembali ke masa kini.
Entahlah, saya sepertinya kesulitan menangkap narasi nya, dirasa terlalu cepat adegan nya.
Demikian pula dengan beberapa efek spesial yang masih terasa agak kasar.
Salah satu nya yaitu dalam adegan saat Barry allen menolong para bayi yang jatuh dari gedung yang roboh.
Warning Sedikit Spoiler! Selain ada beberapa cameo dari anggota Justice League, juag terdapat para figur legendaris.
Melalui rekonstruksi wajah melalui CGI, dalam film ini tampak sejumlah figur populer di masa lalu.
Perasaan saya campur aduk saat menyaksikan nya, di satu sisi puas, namun di sisi lain terkesan lebay.
Warner Bros Pictures |
Hanya tema musik Batman versi 1989 yang memompa emosi saya melalui adegan Bruce Wayne versi Michael Keaton comeback beraksi.
Secara keseluruhan, The Flash cukup memuaskan dan jauh dari kesan buruk. Oh ya, adegan akhir The Flash juga ada kejutan dari Bruce Wayne!
Kolaborasi dan nostalgia terutama dengan Batman versi Michael Keaton, tentu menjadi kekuatan besar film ini.
Sedangkan karakter Supergirl tidak lah buruk dan bukan tipe feminis modern, meski saya kurang suka dengan penampilan ala tomboy rambut pendek.
Kembali nya General Zod sebagai sang antagonis, juga mampu menjembatani korelasi diantara para superhero DC.
Demikian sinema superhero review The Flash, kolaborasi dengan Batman dan Supergirl hadapi General Zod.
Score: 2.5 / 4 stars
The Flash | Superhero | Pemain: Ezra Miller, Sasha Calle, Michael Shannon, Ron Livingston, Maribel Verdú, Kiersey Clemons, Antje Traue, Michael Keaton, Ben Affleck | Sutradara: Andy Muschietti | Produser: Barbara Muschietti, Michael Disco | Penulis: Berdasarkan DC Comics. Naskah: Christina Hodson | Musik: Benjamin Wallfisch | Sinematografi: Henry Braham | Penyunting: Jason Ballantine, Paul Machliss | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 144 menit
Comments
Post a Comment