Review The Nun II: Kembalinya Teror Valak dan Relik Suci
Warner Bros Pictures |
Sinema horor review The Nun II tentang kembalinya teror Valak dan relik suci.
Iblis Valak kembali melakukan teror dalam The Nun II, berhadapan dengan sang protagonis Suster Irene.
Kali ini dan lagi, relik suci menjadi andalan untuk menghentikan Valak.
The Nun II adalah sekuel dari film The Nun (2018) dan bagian dari The Conjuring Universe.
Baca juga: The Nun (2018): Horor Gothic yang Tidak Asyik
Valak sebagai sosok anttagonis utama The Nun II, kembali hadir dan disutradarai Michael Chaves.
Chaves dikenal melalui The Conjuring Universe dalam The Curse of La Llorona (2019) dan The Conjuring: The Devil Made Me Do It (2021).
Taissa Farmiga dan Jonas Bloquet kembali hadir masing-masing sebagai Irene dan Maurice alias "Frenchy".
Bonnie Aarons masih berperan sebagai Valak, juga James Wan masih pegang kendali sebagai salah satu produser film ini.
The Nun II mengisahkan peristiwa setelah empat tahun dari film pertamanya di Perancis.
Pastur Noiret terbunuh sosok Valak (Bonnie Aarons), disaksikan seorang bocah lelaki bernama Jacques dalam gereja di Tarascon.
Sedangkan di tempat lain, yaitu dalam asrama remaja putri di kota lain di Perancis, ada teror menakutkan.
Maurice (Jonas Bloquet) yang bekerja di asrama tersebut, kerasukan sesuatu secara misterius.
Jonas bersahabat dengan Sophie (Katelyn Rose Downey) bersama sang ibu yang juga guru di asrama tersebut, yaitu Kate (Anna Popplewell).
Warner Bros Pictures |
Sementara di sebuah biara di Italia, Suster Irene (Taissa Farmiga) dikunjungi Kardinal dari Vatikan.
Sang Kardinal meminta Irene untuk selidiki rangkaian kematian misterius di Eropa, diyakini ulah sosok iblis dari peristiwa di Biara St. Cartha.
Dalam perjalanan menuju Perancis di dalam kereta, Irene terkejut karena Debra, seorang suster baru sekaligus sahabatnya, diam-diam mengikutinya tanpa izin.
Akhirnya mereka berdua mendatangi gereja di Tarascon, dan mendapatkan petunjuk untuk menemukan Jacques.
Melalui bakat berupa visi yang dialami nya, Irene bertemu dengan Jacques yang kebetulan masih memegang rosario milik Pastur Noiret.
Maka, petualangan pun berlanjut hingga Irene dan Debra mendapatkan petunjuk kepada sebuah relik suci.
Lantas, apa hubungan nya dengan kemunculan kembali teror dari Valak kali ini?
Sebagai sekuel horor, The Nun II akhirnya sajikan tontonan yang lebih baik dan kreatif daripada film pertama nya.
Selama hampir dua jam, narasi The Nun II dirasa ada kemajuan melalui rumit nya alur cerita yang dibangun.
Figur Maurice tentu menjadi karakter kunci film ini, sejak muncul dalam cuplikan dokumen di awal adegan The Conjuring (2013).
Warner Bros Pictures |
Jarak waktu lima tahun setelah film pertama, saya rasa menjadi momentum yang tepat bagi The Nun II.
Skenario pertemuan kembali diantara Suster Irene dengan Maurice pun diatur dengan baik dalam alur yang menarik untuk disimak.
Visi yang dimiliki Irene, selalu terkoneksi dengan sosok Valak melalui Maurice.
Latar belakang Irene pun sedikit dibuka, sehingga timbul pertanyaan baru: Apakah Irene punya hubungan keluarga dengan Lorraine Warren?
Tebakan liar itu memang tidak ada hubungan nya sama sekali dengan semua adegan film ini, tapi mereka berdua punya kemampuan khusus yang sama, berupa visi.
Kali ini The Nun II lebih banyak figur yang hadir selain Irene dan Maurice, yaitu Debra, Kate, serta Sophie.
Debra adalah suster debutan yang masih bergumul dengan dirinya sendiri seperti seorang yang memiliki jiwa pemberontak.
Meski demikian, karakter nya tidak menonjol, dan terkesan sebagai pelengkap untuk menemani Irene.
Yang menarik adalah persahabatan Maurice dengan Sophie yang menganggap nya sebagai figur pelindung.
Seperti biasa, figur Sophie sellau mendapatkan perundungan dari beberapa teman asrama nya.
Warner Bros Pictures |
Namun hal itu pula bukan yang ditonjolkan dalam film ini, sehingga terkesan agak datar, bagaikan "hiasan" atau bumbu penceritaan.
Belum lagi, narasi utama The Nun II adalah upaya Irene dalam koneksi dengan relik suci dengan teror Valak.
Maka, fokus film ini terbagi menjadi beberapa hal yang sama rata, namun mudah ditebak dalam penyelesaian aksi nya.
Beberapa hal detail sepertinya juga terlewatkan, seperti ada yang hilang, dan terjadi begitu saja.
Bagaimana pun juga, berbagai teror dari Valak kali ini lebih kreatif dan mampu bawa atmosfir baru serta lebih segar.
Adegan favorit saya yaitu saat semua majalah yang terbuka halaman nya satu persatu, timbulkan ilusi menarik sekaligus menyeramkan.
Selain itu, teror yang dialami Sophie saat menaiki tangga, membuka sebuah pintu, hingga muncul nya Valak juga menarik.
Kedua adegan itu ternyata terkesan lebih baik di dalam alur cerita film, daripada trailer nya sendiri.
Selain itu, saya suka terhadap sejumlah setting yang disajikan, diantaranya sudut Kota Tarascon, serta dialog dalam Palais des Papes.
Warner Bros Pictures |
Elemen jump scare lebay ala horor modern, masih sama dengan The Nun, namun kali ini tertutup dengan penceritaan melalui multi plot cerita dengan suasana berbeda.
Aransemen musik dari Marco Beltrami terdengar lebih baik daripada film pertama nya.
Ada satu potongan scoring yang terdengar bergaya alunan nada dari John Carpenter.
Selain figur Maurice, objek relik suci memang ampuh sebagai "senjata" hadapi teror Valak dalam konteks horor dengan latar belakang religius.
Secara keseluruhan, The Nun II dirasa lebih baik daripada film sebelum nya, meski tidak istimewa.
Itulah sinema horor review The Nun II tentang kembalinya teror Valak dan relik suci.
Score: 2.5 / 4 stars
The Nun II | 2023 | Horor | Pemain: Taissa Farmiga, Jonas Bloquet, Storm Reid, Anna Popplewell, Bonnie Aarons, Katelyn Rose Downey | Sutradara: Michael Chaves | Produser: Peter Safran, James Wan | Penulis: Berdasarkan karakter karya James Wan dan Gary Dauberman | Musik: Marco Beltrami | Sinematografi: Tristan Nyby | Penyunting: Gregory Plotkin | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi 110 menit
Comments
Post a Comment