Review Ferrari (2023), Sepotong Saga Drama Sang Pendiri Mobil Sport Ikonik
Neon |
Sinema drama biopic review Ferrari, tentang sepotong saga drama sang pendiri mobil sport ikonik.
Film Ferrari merupakan drama biopic, tentang sepotong saga drama Enzo Ferrari sang pendiri mobil sport ikonik dari Italia.
Ferrari lebih dari sekadar mobil sport ikonik, namun juga simbol dan identitas sang pendiri melalui saga drama film Ferrari.
Ferrari diadaptasi dari buku Enzo Ferrari: The Man and the Machine yang ditulis Brock Yates, serta disutradarai Michael Mann.
Sang sutradara namanya populer melalui Thief (1981), Heat (1995), Collateral (2004), juga sebagai produser dalam Ford v Ferrari (2019) serta serial Miami Vice.
Aktor watak Adam Driver menjadi figur Enzo Ferrari, sang pendiri dan pemilik mobil sport ikonik Ferrari beserta divisi balapan, yaitu Scuderia Ferrari.
Film Ferrari tayang pada Desember 2023 lalu, melalui distributor independen Neon.
Ferrari mengisahkan tahun 1957 saat Enzo Ferrari (Adam Driver) sukses menjadi salah satu pendiri mobil sport ikonik asal Italia itu.
Enzo Ferrari tengah mempersiapkan ajang kompetisi balap Mille Miglia dan berada di tengah pengembangan mobil khusus untuk Formula One.
Neon |
Alfonso de Portago (Gabriel Leone), seorang pembalap muda asal Spanyol akhirnya bergabung dengan Tim Ferrari untuk ajang balap mobil.
Sementara kondisi keuangan Ferrari yang tengah bersaing dengan Maserati, sedang dalam posisi yang tidak stabil.
Posisi istri Enzo, yaitu Laura (Penélope Cruz) sebagai mitra pemilik perusahaan, bertindak melakukan audit keuangan.
Hubungan Enzo dengan Laura tidak berjalan baik sejak pisah ranjang dan setelah kehilangan putra mereka, Dino.
Enzo diam-diam menjalin hubungan dengan Lina Lardi (Shailene Woodley) dan memiliki putra bernama Piero.
Semua itu menjadi bagian atau sepotong saga drama Enzo Ferrari dalam menghadapi isu keluarga, keuangan bisnis, serta pembuktian divisi balap mobil nya sendiri.
Ferrari adalah film yang sajikan bagian kecil peristiwa jalan hidup seorang Enzo Ferrari sebagai pendiri mobil sport ikonik itu.
Dibalik tangan dingin nya, ia sedang bergulat dalam rumit nya karir bisnis di tengah persaingan ketat, masalah keuangan, serta kondisi keluarga.
Neon |
Dalam perjalanan karir bisnis, terutama dalam divisi balap mobil, menjadi tantangan besar untuk perusahaan Ferrari.
Selain bersaing dengan Maserati dan sejumlah kompetitor, Enzo Ferrari juga beradaptasi dengan pembalap muda baru ambisius, Alfonso de Portago.
Kondisi keuangan perusahaan beserta hubungan Enzo dengan sang istri, Laura, turut memperumit jalan cerita film ini melalui sejumlah intrik menarik.
Hal itu ditambah dengan hubungan gelap Enzo dengan Lina Lardi, mereka memiliki putra yang dipertanyakan legalitas nya.
Ketiganya menjadi sajian utama dalam film saga drama Ferrari dengan premis menarik dan pantas untuk disimak.
Arahan sineas veteran sekelas Michael Mann tidak perlu dipertanyakan lagi dalam rangkaian adegan fantastis.
Aksi kamera soroti laju kencang mobil pada trek balapan, begitu impresif, baik dalam sesi uji coba, latihan, hingga ajang balap.
Sinematografi film ini mengagumkan, meski dalam adegan drama sosok Enzo dengan Laura sangat terasa dengan suasana kelam.
Adegan mengejutkan terjadi saat ajang balap mobil Mille Miglia, berakhir dengan sangat brutal.
Neon |
Saya rasa durasi dua jam meski sajikan sepotong saga drama Enzo Ferrari tahun 1957 itu, terlalu padat.
Pembagian porsi diantara drama dalam dunia bisnis Ferrari beserta laga balap, dengan drama keluarga Enzo agak tanggung.
Performa Adam Driver sebagai Enzo Ferrari memang meyakinkan, sementara Penélope Cruz tak kalah cemerlang nya.
Film Ferrari secara keseluruhan memang mampu membawakan sosok sang pendiri mobil sport ikonik itu secara utuh dan impresif.
Ferrari dalam kapasitas nya sebagai drama biopic film independen, menjadi salah satu yang terbaik sebagai penutup tahun 2023.
Itulah sinema drama biopic review Ferrari, tentang sepotong saga drama sang pendiri mobil sport ikonik.
Score: 3.5 / 4 stars
Ferrari | 2023 | Drama, Biopic | Pemain: Adam Driver, Penélope Cruz, Shailene Woodley, Sarah Gadon, Gabriel Leone, Jack O'Connell, Patrick Dempsey | Sutradara: Michael Mann | Produser: John Lesher, Michael Mann, Thorsten Schumacher, Lars Sylvest, Marie Savare, Gareth West, Andrea Iervolino, Monika Bacardi | Penulis: Berdasarkan buku Enzo Ferrari: The Man and the Machine oleh Brock Yates. Naskah: Troy Kennedy Martin | Musik: Daniel Pemberton | Sinematografi: Erik Messerschmidt | Penyunting: Pietro Scalia | Distributor: Neon (Amerika Serikat), STXinternational (Internasional) | Durasi: 130 menit
Comments
Post a Comment