Gladiator (2000): Kesetiaan Jenderal Kesayangan Kaisar Romawi yang Terbuang
Universal Pictures |
"Streght and honor."
Sinema drama epik historis review Gladiator tentang kesetiaan jenderal kesayangan Kaisar Romawi yang terbuang.
Bagaimana bisa seorang Jenderal Romawi kesayangan kaisar terbuang dan alami nasib sebagai seorang Gladiator?
Premis film Gladiator adalah buah karya David Franzoni dengan latar belakang figur nyata Kaisar Romawi Marcus Aurelius, tentang seorang jenderal yang terbuang karena fitnah.
Gladiator adalah film dengan tema jaman Romawi, satu dari sedikit yang rilis 24 tahun lalu, juga memiliki pencapaian luar biasa.
Ridley Scott adalah sang sutradara, sedangkan aktor Australia, Russell Crowe menjadi peran utama, dalam film terlaris kedua tahun 2000.
Film Gladiator juga mampu mendapatkan penghargaan Oscar dalam kategori "Film Terbaik" dan "Aktor Utama Terbaik".
Sekuel film ini, Gladiator 2 akan rilis pada November 2024 yang kembali ditangani Ridley Scott.
Universal Pictures |
Gladiator mengisahkan Maximus Decimus Meridius (Russel Crowe), jenderal militer Romawi, kepercayaan Kaisar Marcus Aurelius (Richard Harris).
Sang kaisar hendak mewariskan tahta nya kepada Maximus, daripada kepada putranya sendiri, Commodus (Joaquin Phoenix) yang dinilai tidak pantas dan rendah moral.
Setelah kemenangan Romawi yang dipimpin Maximus menaklukan salah satu Suku Jerman Kuno, Commodus melakukan kudeta dengan membunuh sang ayah.
Dikabarkan Marcus Aurelius wafat alamiah, Commodus menawarkan Maximus sumpah setia kepadanya, namun ditolak.
Sedangkan Lucilla (Connie Nielsen) kakak kandung Commodus, berada di tengah konflik.
Maximus hendak dieksekusi tentara elit Romawi, namun berhasil melarikan diri menuju kampung halaman di wilayah Spanyol, meski dirinya terluka.
Namun apa daya, istri dan anak nya tewas di tangan prajurit atas perintah Commodus yang segera dilantik menjadi kaisar baru.
Maximus dalam keadaan luka parah dan tak sadarkan diri, dibawa rombongan pencari budak untuk dijual kepada Antonius Proximo (Oliver Reed) di wilayah Afrika Utara.
Universal Pictures |
Maximus akhirnya berkawan dengan Juba (Djimon Honsou), dalam pelatihan paksa mereka sebagai gladiator yang dikelola Proximo.
Sebagai mantan Jenderal Romawi, peran Maximus pun membawanya serta kembali ke Roma untuk bertarung di arena Colosseum.
Sementara sebuah konspirasi terjadi saat Lucilla dengan beberapa Senat, salah satunya Gracchus (Derek Jacobi) untuk menggulingkan Commodus.
Hal itu dilakukan guna mencegah kesewenangan gaya diktator yang akan dicapai Commodus melalui ambisi besar yang kejam.
Selama 2,5 jam, film Gladiator itu terasa sangat epik dan dramatis, melalui figur sentral Maximus dalam kejatuhan dan kembali bangkit perlahan.
Dibalik tema historis Romawi yang terkesan berat karena ada bumbu politik, premis Gladiator itu sederhana.
Film ini memuat narasi tentang ambisi jahat Commodus, fitnah terhadap Maximus yang kemudian terbuang, hingga konspirasi dan upaya kudeta.
Grafik kehidupan Maximus yang berada pada puncak karir, sejatinya akan terus naik saat menjadi sosok kesayangan sang kaisar, Marcus Aurelius.
Universal Pictures |
Maximus dipandang Marcus mampu sebagai seroang penerus dirinya di usia rentan dan sakit-sakitan, bahkan dianggap sebagai putra nya sendiri.
Ironis sekaligus klise, sejak Commodus yang tidak bermoral dan memiliki sifat buruk, duluan beraksi secara kejam sehingga ia dinobatkan sebagai Kaisar Romawi.
Kehidupan Maximus berubah 180 derajat, dirinya jadi kambing hitam atas dasar fitnah, serta keluarga nya dibantai atas perintah Commodus.
Melalui dunia gladiator, Maximus berupaya bangkit kembali sekaligus menjalankan aksi dendam terhadap Commodus.
Karakter heroik Maximus memang sudah biasa dalam industri Hollywood, sebagai sosok yang setia terhadap kebenaran dan dianggap paham terhadap pandangan Marcus tentang Roma.
Perseteruan Maximus dengan Commodus pun terjadi, sementara figur Lucilla terkesan cukup dilematis namun ada pergumulan besar.
Sepanjang babak kedua, elemen politik film ini semakin kuat sejak konflik dan konspirasi dalam Senat Romawi semakin seru.
Meski demikian, alur film Gladiator ini tetap utuh terjaga serta terjalin dengan rapih.
Performa Russell Crowe sebagai gladiator jiwa ksatria, memang meyakinkan dan memiliki karisma besar.
Demikian keseimbangan terjadi melalui performa brilian Joaquin Phoenix sebagai Commodus yang cenderung psikopat.
Universal Pictures |
Oh ya, karakter figur ketiga terbaik selain Maximus dan Commodus yaitu Antonius Proximo yang diperankan aktor veteran asal Inggris, Oliver Reed.
Mulanya, karakter ini arogan, bengis, serta oportunis, namun ada ungkapan besar dalam sebuah percakapan dengan Maximus yang saat itu semakin jadi gladiator andalan.
Sebuah transisi karakter terbaik, bahwa Antonius terkejut dan respek kepada Maximus setelah mengetahui latar belakang dan tujuan akhir.
Adegan terbaik Gladiator sambil ditutup quote dari Maximus, segera setelah ia membuka helm gladiator yaitu:
"My name is Maximus Decimus Meridius, commander of the Armies of the North, General of the Felix Legions and loyal servant to the TRUE emperor, Marcus Aurelius. Father to a murdered son, husband to a murdered wife. And I will have my vengeance, in this life or the next."
Sejak saat itulah, momen sekian detik membuat semua terkejut sekaligus terpana.
Brutal nya berbagai aksi pertarungan dalam Gladiator tidak pernah tanggung dan berlangsung intens.
Adegan tersebut dimulai dari awal cerita saat pasukan Maximus berhadapan dengan salah satu suku Jerman.
Adapun aksi pertarungan gladiator terbaik adalah yang pertama kali saat para lawan mereka berupa kelompok kecil mengendarai kereta kuda.
Dalam era tahun 2000, sajian visual film ini memang sangat impresif, tampak sinematografi dieksekusi dengan cerdas.
Universal Pictures |
Alih-alih menutupi mainpulasi efek digital, sepertinya trik sorot an berbagai sudut dilakukan dengan cermat.
Potongan alunan scoring yang diaransemen Hans Zimmer, selewat terdengar seperti "Imperial March" Darth Vader dalam Star Wars.
Aspek tragedi emosional dalam film ini juga besar dan menusuk, terutama dalam adegan "surga" versi kepercayaan Romawi saat itu.
Saya rasa, sekuel Gladiator bakal sulit setidak nya untuk mendekati kualitas film ini sendiri, terlebih materi yang bakal disodorkan ke penonton.
Film Gladiator ini hanya satu sebagai karya unik dan terbaik bertemakan jaman Romawi.
Pastikan anda tonton Gladiator dan bisa bandingkan dengan sekuel nya nanti.
Demikian sinema drama epik historis review Gladiator tentang kesetiaan jenderal kesayangan Kaisar Romawi yang terbuang.
Score: 4 / 4 stars
Gladiator | 2000 | Drama, Historis | Pemain: Russell Crowe, Joaquin Phoenix, Connie Nielsen, Oliver Reed, Derek Jacobi, Djimon Hounsou, Richard Harris | Sutradara: Ridley Scott | Produser: Douglas Wick, David Franzoni, Branko Lustig | Penulis: David Franzoni | Musik: Hans Zimmer, Lisa Gerrard | Sinematografi: John Mathieson | Penyunting: Pietro Scalia | Distributor: Universal Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 155 menit
Comments
Post a Comment