Review Dune: Part Two, Saga Epik Paul Muad'Dib Atreides Dimulai

review dune part two saga epik paul muaddib atreides
Warner Bros Pictures

Sinema petualangan fiksi ilmiah review Dune: Part Two, saga epik Paul Muad'Dib Atreides dimulai.

Sebagai sekuel, justru Dune: Part Two memulai saga epik Paul Atreides yang dipanggil sebagai "Muad'Dib". 

Dune: Part Two adalah sekuel dari Dune (2021), adaptasi layar lebar kedua dari novel karya Frank Herbert.

Baca juga: Dune (1984): Kolonialisme dan Politik Jagad Raya

Sekuel ini masih ditangani sineas Denis Villeneuve bersama aktor Timothée Chalamet sebagai sang figur utama.

Sebagaimana yang kita ketahui, kualitas film Dune (atau Dune: Part One) disambut baik kritikus dan audiens, selaras dengan pendapatan finansial sukses.

Namun perlu diketahui, bahwa tidak semua orang tertarik dengan film ini, seperti halnya Blade Runner (1982) beserta sekuel nya.

Dune: Part Two melanjutkan kisah dari peristiwa dari film pertama, saat Paul Atreides (Timothée Chalamet) dan sang ibu, Lady Jessica (Rebecca Ferguson) mulai bertualang dengan Suku Fremen.

Mereka terus diburu Pasukan Harkonnen di bawah komando lapangan yaitu Rabban (Dave Bautista), namun selalu gagal.

Lord Vladimir (Stellan Skarsgård) lalu menggantikan Rabban dengan keponakan nya sendiri, yaitu Feyd-Rautha Harkonnen (Austin Butler) yang cenderung psikopat.  

Kekuatan Paul dari sang ibu melalui Bene Gesserit semakin kuat, seiring dengan jalan kehidupan dari Suku Fremen, terutama Stilgar (Javier Bardem) dan Chani (Zendaya).

review dune part two sekuel adaptasi novel frank herbert
Warner Bros Pictures

Berkat kepemimpinan nya, ia mengambil sebuah nama perjuangan sehingga dijuluki "Muad'Dib".

Hubungan Paul dengan Chani semakin erat sekaligus kompak sebagai pejuang melawan kekuasaan licik Padishah Emperor yang dipimpin Lord Shaddam IV (Christopher Walken) melalui aksi Keluarga Harkonnen.

Pandangan Suku Fremen pun terbagi dua, salah satunya yang percaya betul bahwa Paul Atreides adalah juru selamat dari dunia luar yang disebut "Lisan Al-Ghaib".

Chani merupakan suku yang tidak percaya dengan "dongeng" tersebut, sehingga timbul intrik dengan Paul.

Cerita Dune: Part Two juga tambah rumit dengan kembalinya pemimpin Bene Gesserit yaitu Gaius (Charlotte Rampling) serta putri Lord Shaddam IV yaitu Princess Irulan (Florence Pugh).

Melalui durasi lebih dari 2,5 jam sama dengan film sebelum nya, Dune: Part Two adalah sekuel sekaligus salah satu film terbaik 2024.

alur sinopsis dune part two paul atreides chani
Warner Bros Pictures

Arahan dan gaya impresif Denis Villeneuve kembali terbukti dan mampu menjaga, bahkan naik level dari segala aspek film ini.

Saya rasa film Dune versi ini bisa saja merupakan adaptasi terbaik dari novel nya, menyediakan ruang proporsional melalui alur cerita dengan ritme yang pas.

Semakin disadari, bahwa Dune 1984 versi David Lynch dalam satu film terlalu dijejali dari novel tebal itu, sehingga lengah dalam sajian saga epik perseteruan Keluarga Atreides dengan Keluarga Harkonnen.

Tentu saja dalam Dune: Part Two akan ada pertempuran super besar dan megah yang dikira jadi akhir cerita, malah jadi permulaan saga epik.

Namun demikian, ruang kosong dan luas itu mampu dimanfaatkan maksimal oleh Denis Villeneuve dan Jon Spaihts sebagai penulis naskah.

Dune: Part Two mengutamakan kedalaman cerita, tanpa harus sajikan adegan lamban dan bertele-tele, melalui berbagai dialog lugas.

Ya memang ciri khas Denis Villeneuve itu bikin ngantuk sebagian besar penonton awam, padahal itu tidak ada pengaruh bagi saya.

Narasi pengembangan cerita film ini lebih banyak bicara proses pembentukan sempurna Paul Atreides menjadi sosok sang juru selamat bagi Fremen dan Planet Arrakis.

ulasan review sekuel dune part two denis villeneuve
Warner Bros Pictures

Adapun banyak intrik dengan hadir nya para figur baru menambah cerita semakin menarik dari empat sudut pandang.

Pertama, Paul Atreides sebagai bagian dari Fremen beserta intrik dengan sang ibu juga dengan Chani, sedangkan kedua yaitu ambisi besar Keluarga Harkonnen.

Ketiga yaitu strategi Keluarga Padishah Emperor, dan paling menarik sekaligus sudut pandang keempat adalah motif rahasia kelompok Bene Gesserit.  

Empat sudut pandang itu masing-masing punya problema rumit penuh kejutan namun semakin menarik, sehingga banyak kejutan apalagi ada pelintiran besar sebelum laga epik puncak.

Tidak seperti Blade Runner 2049 (2017) yang cukup larut dalam banyak adegan hening sentimental, Dune: Part Two terisi sejumlah dialog dan aksi menarik diluar laga tempur atau kombatan.

Kali ini, performa Austin Butler sebagai Feyd-Rautha Harkonnen mendapatkan kredit terbaik, setara dengan performa Sting dalam versi 1984.

Karakter nya diperlihatkan dengan jelas mulai dari pengenalan, aksi kejam dan brutal, hingga perangai mengerikan menonjol kuat.

Bukan Denis Villeneuve tanpa visual dan sound yang megah, mempesonakan, sekaligus membahana untuk sekelas waralaba film Dune.

review dune part two austin butler feyd rautha harkonnen
Warner Bros Pictures

Adegan pembeda dalam film ini adalah pertarungan Feyd-Rautha Harkonnen dalam arena yang disajikan melalui format hitam-putih.

Scoring yang diaransemen Hans Zimmer tentu punya andil besar dalam memompa emosi setiap adegan film ini.

Dune: Part Two adalah film wajib tonton tahun 2024 ini, tapi sebelum nya wajiib tonton film pertama nya. 

Oh ya, akhir cerita Dune: Part Two sesungguh nya baru dimulai untuk saga Paul Muad'Dib Atreides, mengingat novel nya itu terdiri dari beberapa seri.

Demikian sinema petualangan fiksi ilmiah review Dune: Part Two, saga epik Paul Muad'Dib Atreides dimulai.

Score: 4 / 4 stars

Dune: Part Two | 2024 | Fiksi Ilmiah, Petualangan | Pemain: Timothée Chalamet, Zendaya, Rebecca Ferguson, Josh Brolin, Austin Butler, Florence Pugh, Dave Bautista, Christopher Walken, Stephen McKinley Henderson, Léa Seydoux, Souheila Yacoub, Stellan Skarsgård, Charlotte Rampling, Javier Bardem | Sutradara: Denis Villeneuve | Produser: Mary Parent, Cale Boyter, Denis Villeneuve, Tanya Lapointe, Patrick McCormick | Penulis: Berdasarkan novel Dune karya Frank Herbert. Naskah: Denis Villeneuve, Jon Spaihts | Musik: Hans Zimmer | Sinematografi: Greig Fraser | Penyunting: Joe Walker | Distributor: Warner Bros Pictures | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 167 menit

Comments