The Crow (1994): Kebangkitan dan Balas Dendam Sang Rocker
Miramax Films |
"Can't rain all the time."
Sinema aksi laga misteri review The Crow tentang kebangkitan dan balas dendam sang rocker.
The Crow adalah film aksi laga superhero misteri kebangkitan kematian rocker Eric Draven melakukan balas dendam.
Disturadarai Alex Proyas, film The Crow merupakan adaptasi komik karya James O'Barr, sukses medioker dalam box office dan dipuji kritikus, mendapatkan status cult.
The Crow merupakan film sekaligus ikon Hollywood sebagai tribut untuk mengenang aktor Brandon Lee dalam insiden tertembak peluru sungguhan saat syuting.
Baca juga: Enter The Dragon (11973): Jembatan Kultur Martial Arts 'Sang Naga'
Brandon Lee yang merupakan putra legendaris Bruce Lee, padahal tengah menggapai puncak karir dan akan menikah setelah syuting The Crow selesai.
Miramax Films |
Kisah film The Crow dibuka dengan kedatangan polisi yang dipimpin Daryl Albrecht (Ernie Hudson) atas kematian sepasang kekasih.
Korban pembunuhan adalah sang rocker Eric Draven (Brandon Lee) dan kekasih nya, Shelly (Sofia Shinas).
Sarah (Rochelle Davis) mendatangi tempat kejadian perkara, diketahui merupakan sahabat Shelly dan Eric, sedih atas kepergian mereka.
Setahun berlalu, Eric Draven bangkit dari kubur nya, ditandai dengan kedatangan seekor burung gagak misterius yang kemudian jadi panduan supranatural.
Mengetahui bahwa Shelly telah tiada beserta peristiwa tragis bersama dirinya, Eric menuntut balas dendam.
Satu persatu orang yang bertanggung jawab atas kematian dirinya bersama Shelly, ia tuntaskan.
Semua aksi yang dilakukan Eric Draven menuntun kepada pelaku yang bertanggung jawab, yaitu Top Dollar (Michael Wincott).
Tanpa basa basi dalam 1,5 jam durasi film, The Crow sajikan misi kebangkitan dan balas dendam sang figur utama, Eric Draven.
Miramax Films |
Tema kebangkitan Eric Draven melalui seekor burung gagak misterius, bagaikan pertanda supranatural umum seperti kebanyakan kisah misteri tradisional dunia barat.
Menarik nya, aksi balas dendam Eric Draven alias The Crow bersama pemandu burung gagak merupakan sajian utama cerita.
Selain itu, jiwa Eric Draven sebagai figur lurus ditandai dengan persahabatan erat dengan gadis belia bernama Sarah.
Sarah adalah anak bermasalah dengan sang ibu yang hidup nya tak karuan, sehingga ia hidup di jalanan.
Satu sisi menarik dengan sempalan tema keluarga, menjadikan Eric Draven sebagai sosok The Crow beruoaya lakukan rekonsiliasi diantara Sarah dengan sang ibu.
Sudut pandang narasi film ini disuarakan figur Sarah yang menganggap Shelly dan Eric dianggap sebagai keluarga nya sendiri.
Sang ibu bernama Darla sebagai pecandu narkoba dan pergaulan bebas sejak ditinggalkan sang suami.
Ada pula Daryl Albrecht adalah pecandu rokok yang kemudian disarankan Eric untuk berhenti.
Eric Draven dalam kesempatan kedua kehidupan supranatural nya, ibarat sosok malaikat pencabut nyawa namun tetap memiliki hati mulia.
Gambaran dan eksekusi sosok diri nya memang seperti manusia biasa.
Miramax Films |
Ia tetap memiliki kerapuhan dan kelemahan, tawa dan tangis, meski secara supranatural tidak bisa luka dan mati.
Banyak adegan kilas balik saat dirinya bersama sang kekasih sambil mengingat sejumlah sosok pelaku kejahatan.
Semua itu terekam dalam sejumlah adegan yang tereksekusi dengan baik dan dapat dinikmati secara keseluruhan.
Berbagai sudut pandang dan gerak sorot kamera dalam The Crow, jekas mewakilkan adaptasi pas dari komik nya sendiri.
Visual buram dan kelam seusai tema kebangkitan dan balas dendam, diperkuat dengan latar desain kota dengan gaya Gothic.
Karakter figur Eric Draven memang sekilas mengingatkan saya akan Joker dalam The Dark Knight (2008), termasuk Kota Gotham.
Perbedaan signifikan dalam The Crow, tentu saja kental dengan musik alternative rock kontemporer saat itu.
Selain band senior The Cure dan thrash metal Pantera, soundtrack The Crow diisikan Stone Temple Pilots, Nine Inch Nails, hingga Rage Against the Machine.
Film The Crow juga diberikan apresiasi tinggi berkat performa gemilang dan atraktif dari Brandon Lee yang tak tergantikan.
Chemistry terbaik nya tentu saja dengan figur Sarah yang diperankan Rochelle Davis.
Miramax Films |
Sang antagonis Top Dollar yang diperankan Michael Wincott jadi lawan seimbang, terkesan sebagai sosok penguasa klub psikopat yang ditakuti.
Aktris dari China, Bai Ling dalam penampilan Hollywood sebagai pasangan Top Dollar yaitu Myca, juga cukup menyita perhatian.
The Crow yang ditulis David J. Schow dan John Shirley merupakan adaptasi setia dari novel nya sendiri.
Film ini wajib tonton, sejak beredar kontroversi The Crow versi modern yang tayang bulan Juni mendatang.
The Crow versi 1994 ini sebaiknya tidak diusik sebagai tribut sekaligus mengenang karir singkat dan tragis Brandon Lee.
Cukup tonton film ini, maka anda tidak perlu tonton The Crow versi 2024 dengan klaim mewakili penonton modern.
Demikian sinema aksi laga misteri review The Crow tentang kebangkitan dan balas dendam sang rocker.
Score: 4 / 4 stars
The Crow | 1994 | Aksi Laga, Superhero, Misteri | Pemain: Brandon Lee, Rochelle Davis, Ernie Hudson, Michael Wincott, Bai Ling, Sofia Shinas, Anna Levine, David Patrick Kelly | Sutradara: Alex Proyas | Produser: Edward R. Pressman, Jeff Most | Penulis: Berdasarkan komik The Crow karya James O'Barr. Naskah: David J. Schow dan John Shirley | Musik: Graeme Revell | Sinematografi: Dariusz Wolski | Penyunting: Dov Hoenig, Scott Smith | Distributor: Miramax Films | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 102 menit
Comments
Post a Comment