3 Film Planet of the Apes Reboot Versi Modern

review tiga planet of the apes modern
20th Century Fox

Sinema petualangan fiksi ilmiah dalam tiga film Planet of the Apes reboot versi modern.

Waralaba Planet of the Apes dalam versi modern, telah dibuatkan reboot melalui tiga film pada era 2010'an.

Setidaknya ada empat film original dan satu film Planet of the Apes versi remake dari Tim Burton yang dirilis pada 2001 lalu.

Baca jjuga: Planet of the Apes (1968): Ketika Bangsa Kera Mengasai Manusia

Film Planet of the Apes pertama kali muncul pada tahun 1968 hasil adaptasi novel La Planète des singes karya Pierre Boulle.

Era dominasi CGI dan green screen modern adalah versi reboot Planet of the Apes melalui tiga film.

Sedangkan film saat ini, Kingdom of the Planet of the Apes adalah sekuel tersendiri dari tiga film reboot tersebut.

review sinopsis rise of the planet of the apes
20th Century Fox

Rise of the Planet of the Apes (2011)

Rise of the Planet of the Apes mengisahkan seekor simpanse yang diberikan nama Caesar (Andy Serkis), lahir dari seekor simpanse betina karena uji coba yang diprakarsai ilmuwan perusahaan Gen-Sys, yaitu Will (James Franco).

Atas sebuah insiden, saat Caesar masih bayi diselamatkan oleh Will yang merawatnya hingga dewasa. 

Adalah sebuah dilema bagi Will dan kekasihnya, Caroline (Freida Pinto), sejak kehadiran Caesar yang menjadi ancaman manusia.

Caesar untuk sementara dititipkan di tempat penampungan kera, namun dirinya mendapatkan perlakuan buruk.

Para penghuni tempat tersebut akhirnya mengetahui bahwa Caesar bukan sekadar seekor simpanse biasa, hingga timbul perlawanan terhadap umat manusia.  

Rise of the Planet of the Apes adalah versi lain dari waralaba Planet of the Apes original, melalui sajian yang cenderung lebih realistis.

Cerita film ini berawal dari sebuah uji coba sehingga simpanse menjadi sangat cerdas, namun ada konflik kepentingan dalam interaksi antar mahluk sosial.

Barangkali pesan "klise" tersebut disampaikan melalui gaya modern dengan pengembangan karakter yang bermutu.

Sudut pandang karakter figur Caesar, membawa penonton ikut alami apa yang ada dalam dunia "spesies kera".

Hanya saja, Rise of the Planet of the Apes adalah awal revolusi teknik Animasi 3D yang berbasis CGI, baik figur maupun latar dan lingkungan.

Adegan epik menjelang akhir cerita di atas jembatan Golden Gate, memang memorable dan seru.

Duet penulis Amanda Silver dan Rick Jaffa, juga mampu memberikan alternatif waralaba Planet of the Apes dengan cukup baik. 

Score: 2.5 / 4 stars

review sinopsis dawn of the planet of the apes
20th Century Fox

Dawn of the Planet of the Apes (2014)

Dawn of the Planet of the Apes mengisahkan sepuluh tahun berlalu pasca pandemi "Simian Flu" pemicu peristiwa dalam film sebelumnya, menghancurkan peradaban manusia.

Sementara, Caesar (Andy Serkis) memiliki putra yaitu Blue Eyes (Nick Thruston), dan sang istri melahirkan anak kedua.

Caesar hidup tenang di area hutan, namun seketika komunitas mereka terusik dengan kehadiran sekelompok orang.

Melalui Walikota San Francisco, Drefyfus (Gary Oldman), Malcolm (Jason Clarke) memimpin kelompok kecil tersebut menyusuri hutan.

Termasuk sang istri dan putra remaja nya dalam kelompok tersebut, upaya Malcolm adalah menemukan dan memperbaiki sumber listrik untuk kota dalam teritori Caesar.

Drama konflik pun terjadi, terutama sejak Koba (Toby Kebbell) menantang Caesar dengan pandangan bahwa manusia adalah ancaman mutlak dan harus dimusnahkan.

Premis Dawn of the Planet of the Apes mengingatkan saya akan kisah sekuel original, Battle for the Planet of the Apes (1973).

Karakter figur Koba spesies simpanse dalam versi ini, merujuk pada figur Aldo dari spesies gorila dalam versi sekuel original.

Namun demikian, versi ini berupaya membagi rata cerita dari kedua sisi, yaitu komunitas kera dan manusia terhadap sisi baik dan jahat.

Tidak ada yang istimewa dalam film ini selain alur yang cukup apik dan epik, serta sajian CGI yang impresif.

Kali ini dalam komunitas kera, figur Caesar dan Aldo sudah mulai berbicara seperti manusia meski cukup terbatas.

Keheningan dalam komunitas mereka terkadang bikin ngantuk sekaligus sarat akan gaya sajian animasi 3D.

Score: 2 / 4 stars

review sinopsis war for the planet of the apes
20th Century Fox

War for the Planet of the Apes (2017)

War for the Planet of the Apes mengisahkan dua tahun setelah peristiwa film sebelumnya, satu peleton "Alpha-Omega" yang dipimpin sang Kolonel (Woody Harrelson) berupaya memburu dan manghabisi kera.

Komunitas kera yang dipimpin Caesar (Andy Serkis) bertahan melalui perlawanan terhadap mereka.

Sang Kolonel diam-diam membantai sejumlah kera dalam hunian mereka, termasuk istri dan anak tertua Caesar.

Terpicu balas dendam, Caesar mendatangi markas peleton sang Kolonel, ditemani Maurice (Karin Konoval), Rocket (Terry Notary), serta Luca (Michael Adamithwaite).

Selama perjalanan, mereka menghadapi berbagai peristiwa yang lebih rumit daripada sekadar konflik diantara kera dengan manusia.

Sebagai penutup saga epik Caesar dalam trilogi Planet of the Apes reboot versi modern ini, durasi terasa sangat panjang dan membosankan.

Masih dengan sajian minim dialog, serta karakter suara Caesar yang bikin ngantuk, War for the Planet of the Apes diperburuk dengan alur dalam tahanan militer.

Babak pertama dan kedua, narasi sudah dibangun dengan baik, namun terjebak ke dalam perang psikologi diantara Caesar dengan sang Kolonel.

Pengaruh besar film perang Apocalypse Now (1979), The Bridge on the River Kwai (1957), serta The Great Escape (1963) sangat dominan dalam film ini.

Artinya, tidak ada sesuatu yang baru dalam War of the Planet of the Apes, selain performa konsisten dan terbaik dari Andy Serkis sebagai Caesar.

Score: 1 / 4 stars

Tiga film Planet of the Apes reboot versi modern ini disajikan lebih realistis, namun terkesan terlalu serius.

Minim dialog dalam spesies kera itu, malah terasa seperti sejumlah film Disney tentang dunia hewan.

Sedikit membantu sebagai hiburan dalam trilogi Planet of the Apes ini yaitu visual impresif ala CGI modern.

Secara keseluruhan, ide cerita trilogi ini berupaya untuk beda dengan versi original, meski jadi alternatif yang tidak sanggup terasa mind blowing.

Itulah sinema petualangan fiksi ilmiah dalam tiga film Planet of the Apes reboot versi modern.

Comments