Double Review: Nosferatu 1922 dan Nosferatu the Vampyre 1979
Film Arts Guild, 20th Century Fox |
Sinema horor gothic double review Nosferatu versi 1922 dan Nosferatu the Vampyre versi 1979.
Dalam menyambut film Nosferatu pada Desember 2024 mendatang, simak review dua versi Nosferatu yang dirilis pada tahun 1922 dan 1979.
Kedua film Nosferatu secara tidak resmi merupakan adaptasi novel Dracula karya Bram Stoker.
Demi menghindari tuntutan hak cipta, hingga nama "Count Dracula" diubah menjadi "Count Orlok", termasuk semua nama figur dalam Nosfeartu 1922.
Baca juga: Double Review: Bram Stoker's Dracula dan The Last Voyage of the Demeter
Karena dirilis pada tahun 1922 era film bisu, judul panjang film ini adalah Nosferatu: A Symphony of Horror atau Nosferatu-Eine Symphonie des Grauens.
Film Nosferatu dirilis dalam gerakan German Expressionist, mengingat ini film Jerman dengan skala kecil.
Dengan mengambil nama "Nosferatu", sineas Werner Herzog merilis versi dengan gaya artistik pada tahun 1979 dengan judul Nosferatu the Vampyre.
Nosferatu the Vampyre adalah versi yang paling populer untuk adaptasi "Nosferatu" dalam perfilman modern.
Film Arts Guild |
Nosferatu (1922)
Thomas Hutter (Gustav von Wangenheim) bekerja pada agen properti Knock (Alexander Granach) di kota kecil Wisborg, Jerman.
Ia memiliki istri bernama Ellen (Greta Schröder) hidup bahagia, hingga suatu hari Count Orlok (Max Schreck) berniat membeli rumah di kota tersebut.
Knock kemudian mengutus Thomas menuju Transilvania bertemu Count Orlok untuk selesaikan dokumen pembelin rumah.
Apa yang dikhawatirkan Ellen terjadi, saat Count Orlok tertarik kepada Ellen dari foto diri yang dibawa Thomas, tak sengaja terlihat oleh Orlok.
Thomas pun menjadi tawanan Count Orlok, sementara dirinya bernagkat menuju Wisborg dalam keadaan tidur di dalam peti.
Ellen mulai terhipnotis Count Orlok yang segera datang menghampiri dirinya, sekaligus menjadi wabah mengerikan bagi penduduk Wisborg.
Saya menyaksikan film Nosferatu 1922 melalui versi restorasi tahun 1997.
Narasi Nosferatu 1922 saya rasa menuju sasaran inti cerita dari sumber novel nya, meski cenderung monoton untuk suasana horor yang ada.
Film Arts Guild |
Karena format film ini hitam dan putih, maka pengaturan visual adegan juga cukup efektif terutama dari sudut sorotan kamera terhadap objek dan lingkungan.
Hal signifikan dalam sajian restorasi Nosferatu 1922 ini yaitu permainan warna senada bergantian sesuai adegan.
Warna sephia, magenta, serta biru tua menandakan setting waktu dalam adegan untuk siang, senja dan fajar, serta malam hari, sehingga menambah kuat atmosfir sesuai alur cerita.
Tentu saja sejumlah adegan ikonik hadir dalam Nosferatu 1922 yang jadi template untuk film horor ganerasi selanjutnya.
Selain itu, penampilan vampir dalam film ini yang membuat perbedaan dengan gambaran Count Dracula adaptasi resmi novel Bram Stoker tersebut.
Mengingat Nosferatu 1922 adalah film kuno era bisu, tapi secara visual mampu sajikan teknik sinematografi handal secara berkelas.
Score: 3.5 / 4 stars | Pemain: Max Schreck, Gustav von Wangenheim, Greta Schröder, Alexander Granach, Ruth Landshoff, Wolfgang Heinz | Sutradara: F.W. Murrau | Produser: Enrico Dieckmann, Albin Grau | Penulis: Berdasarkan Novel Dracula karya Bram Stoker. Naskah: Henrik Galeen | Musik: Hans Erdmann | Sinematografi: Fritz Arno Waagner, Günther Krampf | Distributor: Film Arts Guild | Negara: Jerman | Durasi: Versi berbeda antara 63 hingga 94 menit
20th Century Fox |
Nosferatu the Vampyre (1979)
Jonathan Harker (Bruno Ganz) ditugaskan Renfield (Roland Topor) menuju Transylania bertemu Count Dracula (Klaus Kinski) yang akan beli rumah di Kota Wismar.
Istri Jonathan, yaitu Lucy (Isabelle Adjani) mendapatkan firasat buruk sejak awal dan bahkan sering alami mimpi buruk.
Menjelang kepergian Jonathan, Lucy dititpkan kepada sahabatnya, Mina dan suaminya, lalu ia berhasil bertemu dengan Count Dracula setibanya di sebuah kastil.
Dalam proses tanda tangan surat perjanjian, Jonathan tak sengaja menjatuhkan foto Lucy sehingga terlihat Count Dracula.
Sejak saat itu, Jonathan ditawan di dalam kastil, sedangkan Count Dracula dengan posisi di dalam peti, bergegas menuju Wismar melalui kapal laut.
Nosferatu the Vampyre merupakan tribut dari Nosferatu versi 1922, baik dalam pemakaian nama, maupun dasar premis cerita.
Perbedaan alur cerita kedua film ini, yaitu berada dalam babak ketiga saat Count Dracula tiba di kota yang dituju.
20th Century Fox |
Tidak seperti film Bram Stoker's Dracula (1992) saat sang antagonis menuju sasaran kepada Lucy, alur cerita kedua film ini terasa berputar lama.
Apalagi dalam Nosferatu the Vampyre, pace terasa sangat lamban serta diwarnai sejumlah adegan ambigu berkenaan dengan wabah mematikan penduduk Kota Wismar.
Penyelesaian cerita kedua film ini juga berbeda satu sama lain.
Dalam Nosferatu 1922 itu sederhana namun terkesan mudah sekali, sedangkan Nosferatu the Vampyre lebih menantang.
Film versi 1979 ini didukung dengan setting sederhana namun eksotis akan suasana di sekitar kanal di Kota Wismar.
Scoring yang sangat minim dalam Nosferatu the Vampyre bahkan menimbulkan atmosfir horor mencekam, terlebih dengan tema musik yang "creepy" itu.
Nosferatu the Vampyre juga dirilis bersamaan dengan mini seri Salem's Lot adaptasi Stephen King, melalui wujud vampir yang sama.
Score: 3 / 4 stars | Pemain: Klaus Kinski, Isabelle Adjani, Bruno Ganz, Rolnd Topor, Walter Ladengast | Sutradara: Werner Herzog | Produser: Michael Gruskoff, Walter Saxer, Werner Herzog | Penulis: Berdasarkan Novel Dracula karya Bram Stoker. Naskah: Werner Herzog | Musik: Popol Vuh | Sinematografi: Jörg Schmidt-Reitwein | Penyunting: Beate Mainka-Jellinghaus | Distributor: 20th Century Fox | Negara: Jerman Barat, Perancis | Durasi: 107 menit
Itulah sinema horor gothic double review Nosferatu versi 1922 dan Nosferatu the Vampyre versi 1979.
Comments
Post a Comment