Review Late Night with the Devil: Bencana Talkshow Horor Mengerikan
IFC Films, Shudder |
Sinema horor review Late Night with the Devil, sebuah bencana talkshow horor mengerikan.
Late Night with the Devil adalah film horor yang terinspirasi dari talkshow larut malam, namun berubah jadi bencana.
Sebagai film produksi dan distribusi independen, Late Night with the Devil mendapatkan pujian kritik dan audiens.
Late Night with the Devil tayang pada tahun 2023 lalu dalam acara "SXSW", namun baru tayang bioskop di Amerika Serikat pada 22 Maret 2024.
Film yang diperankan David Dastmalchian ini merupakan produksi gabungan Australia, Amerika Serikat, serta salah satu studio dari Uni Emriat Arab.
Late Night with the Devil mengisahkan Jack Delroy (David Dastmalchian) adalah seorang pembawa acara talkshow larut malam.
Kisah film ini berada dalam setting waktu era 1970'an, saat Jack berjuang dalam karir sebagai host untuk talkshow yang dinamakan "Night Owls".
Acara talkshow tersebut semakin laris, berkat ide dan performa Jack yang dianggap unik dan berani.
Mereka berupaya keras untuk bersaing dengan "The Tonight Show with Johnny Carson" namun selalu kalah.
Melalui koneksi jajaran elit dunia hiburan, Jack Delroy sering berkunjung menuju klub elit "The Grove".
Nasib buruk menimpa Jack, setelah istri nya meninggal karena menderita penyakit kanker, seiring dengan performa yang menurun.
Jack akhirnya rehat dari dunia hiburan dan acara "Night Owls" berhenti, namun akhirnya ia kembali dalam momen Halloween.
IFC Films, Shudder |
Tema okultisme merupakan gagasan Jack Delroy, dengan membawakan sejumlah tamu spesial.
Tamu pertama yaitu Christou (Fayssal Bazzi), seorang cenayang yang berinteraksi dengan sejumlah penonton di studio.
Menjelang sesi berakhir, Christou mendadak jadi histeris dan bertingkah aneh, namun tidak digubris Jack yang anggap ia sengaja melakukan nya.
Lalu datang tamu kedua, yaitu Carmichael (Ian Bliss), mantan pesulap yang kini skeptis terhadap hal supranatural.
Peristiwa puncak bakal terjadi, saat Jack mengundang dua orang tamu terakhir, yaitu June (Laura Gordon) dan Lilly (Ingrid Torelli).
Lilly adalah gadis salah satu korban yang selamat dari peristiwa tragis, saat seluruh anggota pemuja setan tewas karena bunuh diri.
June adalah seorang parapsikolog yang menolong Lilly dari trauma masa lalu.
Jack Delroy pada akhirnya menantang semua orang yang ada di studio maupun yang menonton acara di rumah.
Tantangan tersebut berupa pertunjukan kerasukan roh jahat yang ada dalam tubuh Lilly.
IFC Films, Shudder |
Namun demikian, rangkaian peristiwa talkshow horor mengejutkan itu berubah jadi bencana mengerikan.
Late Night with the Devil merupakan film horor kedua dan jadi yang terbaik tahun 2024 ini, setelah tayang The First Omen.
Gaya penuturan dan sajian Late Night with the Devil menggunakan teknik "found footage" dan "dokumenter", sangat terasa berbeda.
Meski sesungguh nya, gaya film horor ini telah diterapkan sejak era 1970'an dan 1980'an, terutama di Eropa.
Selain itu, saya merujuk kepada dua sineas yang mungkin memberikan pengaruh besar terhadap film ini, yaitu David Cronenberg dan David Lynch.
Pengaruh gaya penuturan film ini memang sangat terasa dalam horor era 1970'an, 1980'an, hingga awal 1990'an.
Desain poster retro dan adegan pertunjukan mengingatkan saya akan Scanners (1981) dan Videodrome (1983).
Rangkaian adegan surealis menjelang penutup cerita, juga mengingatkan akan film Videodorme dan Twin Peaks: Fire Walk with Me (1992).
Tentu saja, tema cerita Late Night with the Devil juga berkenaan dengan alegori satanisme dan okultisme.
IFC Films, Shudder |
Bersamaan dengan itu pula hadir satir terhadap ambisi elit global acara hiburan talkshow, menyinggung teori konspirasi yang marak di era 1970'an.
Dalam era tersebut, gejolak sosial politik sedang tidak baik diantara rakyat dengan pemerintahan di Dunia Barat.
Berbagai aksi politisi itu dianggap sebagai bencana horor mengerikan, seperti Perang Vietnam, "The Pentagon Papers", Skandal Watergate, hingga Krisis Minyak Dunia.
Figur Jack Delroy saya anggap sebagai karakter sentral yang terperangkap dalam jebakan atas ambisi pribadi.
Performa luar biasa David Dastmalchian dalam film ini tak diragukan lagi, begitu meyakinkan dan punya karisma tersendiri.
Melalui format 35mm non widescreen, jelas ingin meyakinkan penonton akan nuansa original ala 1970'an.
Sedangkan tata visual dan warna, juga sangat mendukung atmosfir klasik seperti halnya kita tonton film rilisan lawas tanpa restorasi digital.
Sajian semua adegan film ini menuntun kita untuk saksikan potongan dokumenter tentang figur Jack Delroy.
Aspek sajian dengan gaya found footage hadir dalam warna, sedangkan beberapa momen istirahat sejenak untuk jeda komersial iklan, mendadak jadi hitam putih.
IFC Films, Shudder |
Alur cerita Late Night with the Devil juga dibangun dengan rapih dan cerdas, bernada misterius namun berupaya realistis seperti talkshow.
Banyak kejutan kecil sepanjang cerita hingga yang terbesar pada puncak nya dan pelintiran di akhir.
Elemen body horror film ini juga disajikan brutal sekaligus mengerikan dan mengganggu ala David Cronenberg dan David Lynch, dalam keterbatasan biaya film independen.
Semua hal dalam film ini memang disajikan secara "retro" dan seadanya, namun efektif serta tepat sasaran.
Late Night with the Devil dengan berani kembali angkat sajian horor cerdas inspiratif yang berjaya di masa lalu.
Late Night with the Devil adalah tontonan wajib bagi penggemar horor generasi baru, sebagai perkenalan akan nuansa horor klasik era 1970'an dan 1980'an.
Demikian sinema horor review Late Night with the Devil tentang sebuah bencana talkshow horor mengerikan.
Score: 4 / 4 stars
Late Night with the Devil | 2023 | Horor, Drama | Pemain: David Dastmalchian, Laura Gordon, Ian Bliss, Fayssal Bazzi, Ingrid Torelli, Rhys Auteri, Georgina Haig, Josh Quong Tart | Sutradara: Colin Cairnes, Cameron Cairnes | Produser: Mat Govoni, Adam White, John Molloy, Roy Lee, Steven Schneider, Derek Dauchy | Penulis: Colin Cairnes, Cameron Cairnes | Musik: Glenn Richards, Roscoe James Irwin | Sinematografi: Matthew Temple | Penyunting: Glenn Richards, Roscoe James Irwin | Distributor: IFC Films, Shudder | Negara: Australia, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat | Durasi: 93 menit
Comments
Post a Comment