Double Review: 28 Days Later dan 28 Weeks Later
Fox Searchlight Pictures, 20th Century Fox |
Sinema fiksi ilmiah horor double review 28 Days Later dan sekuel nya, 28 Weeks Later.
28 Days Later dan sekuel nya 28 Weeks Later adalah film fiksi ilmiah horor, tentang infeksi virus zombie.
Film 28 Days Later produksi Inggris Raya, ditulis Alex Garland dengan sutradara Danny Boyle dan pemeran utama Cillian Murphy.
Film yang dirilis tahun 2002 ini sukses baik pendapatan maupun sambutan kritik, menjadi salah satu pelopor horor zombie modern.
Sekuel nya lima tahun kemudian, 28 Weeks Later juga mengekor sukses dari film pertama, namun bukan ditangani kru yang sama.
Fox Searchlight Pictures |
28 Days Later (2002)
Jim (Cillian Murphy) terbangun dalam kamar rumah sakit di London, lalu menyadari keadaan sekeliling tidak kehidupan manusia.
Dalam peristiwa ia berhadapan dengan para zombie yang terinfeksi virus mematikan, ia ditolong oleh Selena (Naomie Harris) dan Mark.
Dalam perjalanan, mereka melihat cahaya lampu di salah satu unit apartemen, namun Mark terinfeksi saat mereka diserang zombie.
Jim dan Selena akhirnya sampai di unit tersebut dan bertemu Frank (Brendan Gleeson) dan putrinya, Hannah (Megan Burns).
Fox Searchlight Pictures |
Sempat berargumen, akhirnya Selena dan Jim setuju dengan Frank yang mendapatkan berita tentang tempat perlindungan dan harapan menyembuhkan virus zombie yang dikelola pihak militer.
Mereka pun menuju Manchester untuk mendatangi tempat yang dimaksud, namun harapan mereka ternyata di luar dugaan.
Menyaksikan film 28 Days Later rilisan 2002 untuk saat ini termasuk ke dalam kategori film fiksi ilmiah horor klasik.
Tak disangka, ternyata film 28 Days Later memang bagus dan menarik, memiliki kualitas jika dibandingkan dengan film tipikal zombie modern.
Premis 28 Days Later sekilas mirip dengan novel I Am Legend karya Richard Matheson yang telah diadaptasi ke dalam tiga film.
Fox Searchlight Pictures |
Jalan cerita 28 Days Later mampu sajikan hal menarik dan mengejutkan, ditambah dengan sejumlah konflik intens emosional.
Meski demikian, sungguh beruntung hanya sang figur utama Jim yang selamat di rumah sakit setelah terbangun, sementara yang lain tidak ada sisa, bagaimana bisa?
Sebuah harapan yang hilang, mungkin jadi tema cerita 28 Days Later, saat Frank kecewa tiba lokasi yang dituju.
Kontras dengan karakter figur Selena yang lambat laun menemukan setitik harapan untuk terus berjuang bertahan hidup setelah bertemu Jim.
Hubungan dramatis sang ayah Frank dan putrinya Hannah, juga turut memberikan warna tersendiri secara dramatis.
Kehadiran pihak militer dalam film ini sepertinya terinspirasi dari film Days of the Dead (1985), dengan sentuhan filosofis.
Fox Searchlight Pictures |
Untuk dialog film ini juga berbobot, serta kombinasi diantara aksi laga horor, drama, sedikit humor, serta tragedi, melalui permainan pace dalam alur cerita.
Kelihaian Danny Boyle kolaborasi dengan sinematografer dan penyunting film ini, dengan memanfaatkan bujet kecil, mampu mewujudkan berbagai sudut Kota London tanpa penghuni satu pun.
Permainan visual terutama warna menjelang senja di Kota London, serta hamparan landskap di pedesaan Inggris, adalah adegan favorit saya.
Begitu pula dengan alunan musik dan scoring dari John Muprhy, tentu menambah rasa akan berbagai nuansa terhadap tema film ini.
28 Days Later adalah salah satu film fiksi ilmiah horor terbaik yang semula saya acuhkan, kini saya rekomendasikan.
Score: 3.5 / 4 stars | Pemain: Cillian Murphy, Naomie Harris, Christopher Eccleston, Megan Burns, Brendan Gleeson | Sutradara: Danny Boyle | Produser: Andrew Mcdonald, Jon Burton | Penulis: Alex Garland | Musik: John Muprhy | Sinematografi: Anthony Dod Mantle | Penyunting: Chris Gill | Distributor: Fox Serachlight Pictures | Negara: Inggris Raya | Durasi: 113 menit
20th Century Fox |
28 Weeks Later (2007)
Don (Robert Carlyle) melarikan diri meninggalkan sang istri, Alice (Catherine McCormack) yang mempertahankan seorang bocah dari serangan zombie.
28 minggu kemudian, di Kota London sedang dalam proses rekronstruksi karena wabah virus telah mati, namun dibatasi melalui zona aman yang dijaga ketat pasukan NATO.
Para pengungsi akhirnya bisa kembali ke London, termasuk anak-anak Don, yaitu Tammy (Imogen Poots) dan Andy (Mackintosh Muggleton).
Don sendiri kini bekerja sebaagi salah satu staf pengelolaan untuk para pengungsi, bertemu kembali dengan Tammy dan Andy.
Entah apa yang ada di pikiran Tammy dan Andy, mereka menyelinap keluar zona aman dan mengunjungi rumah lama mereka.
Kejutan besar pun menanti kedatangan mereka selanjut nya, yang akan kembali mengacaukan Kota London di kemudian waktu.
20th Century Fox |
28 Weeks Later adalah salah satu contoh sekuel terburuk melalui eksekusi narasi cerita, karakter, serta sorot kamera saat adegan aksi.
Sekuel ini merupakan langkah mundur Alex Garland dan Danny Boyle sebagai eksekutif produser terhadap naskah dan penyutradaraan sangat lemah.
Figur Don adalah karakter protagonis paling buruk dengan pikiran kacau dan tindakan konyol.
Alur cerita 28 Weeks Later pun mudah ditebak, kecuali keseruan yang muncul dalam upaya para protagonis menuju lokasi penjemputan.
20th Century Fox |
Elemen dramatis berlebihan ala Spanyol atau mungkin Eropa non-Inggris, sangat tidak cocok dengan tipikal film ini.
Terlalu banyak membuang waktu untuk drama yang berpusat pada figur Tammy dan Andy, serta lagi-lagi Don!
28 Weeks Later juga diperparah dengan gaya shaky camera yang berlebihan dan bikin pusing tujuh keliling, tidak nyaman dilihat.
Semoga saja sekuel terbaru nya, 28 Years Later yang kembali ditangani langsung Alex Garland dan Danny Boyle, bisa memperbaiki kerusakan yang ada.
Score: 0.5 / 4 stars | Pemain: Robert Carlyle, Rose Byrne, Jeremy Renner, Harold Perrineau, Catherine McCormack,Mackintosh Muggleton, Imogen Poots, Idris Elba | Sutradara: Juan Carlos Fresnadillo | Produser: Enrique López Lavigne, Andrew Macdonald, Allon Reich | Penulis: Rowan Joffé, Juan Carlos Fresnadillo, E.L. Lavigne, Jesus Olmo | Musik: John Murphy | Sinematografi: Enrique Chediak | Penyunting: Chris Gill | Distributor: 20th Century Fox | Negara: Inggris Raya, Amerika Serikat, Spanyol | Durasi: 99 menit
Itulah sinema fiksi ilmiah horor review 28 Days Later dan sekuel nya, 28 Weeks Later.
Comments
Post a Comment