The Princess Bride (1987): Antara Kisah Cinta dan Dendam

the princess bride antara kisah cinta dan dendam
20th Century Fox

"Inconceivable!"

Sinema petualangan romantis review The Princess Bride, antara kisah cinta dan dendam.

The Princess Bride adalah film dengan tema kisah cinta dan dendam, petulangan romantis lengkap dengan aksi laga fantasi dan komedi.

The Princess Bride adalah hasil adaptasi dari novel karya William Goldman yang juga menuliskan naskah nya untuk film.

Film ini disutradarai Rob Reiner yang saat itu menjadi terkenal melalui This is Spinal Tap (1984) dan Stand by Me (1986).

The Princess Bride disambut positif kritik, namun hasil dalam box office kurang memuaskan, hingga mendapatkan status "cult classic".

Aktris Robin Wright pertama kali muncul dalam debut film layar lebar ini, sedangkan aktor lain yang terkenal saat itu adalah Chris Sarandon.

The Princess Bride masuk dalam National Film Registry sebagai yang signifikan secara kultur, historis, dan estetis.

Narasi cerita The Princess Bride merupakan metafiksi, melalui kisah seorang bocah lelaki yang sedang dibacakan dongeng oleh sang kakek.

review film the princess bride petualangan romantis
20th Century Fox

Dalam dongeng tersebut dikisahkan seorang petani muda, Westley (Cary Elwes) jatuh cinta dengan seorang gadis yang tinggal di peternakan, Buttercup (Robin Wright).

Mereka harus berpisah, karena Westley harus mengejar impian agar hidup nya layak dan bisa menikahi Buttercup. 

Dalam waktu lima tahun, Buttercup dipaksa untuk segera menikahi Pangeran Humperdinck (Chris Sarandon).

Adapun kisah cinta Buttercup masih kuat terhadap Westley yang belum kembali, hingga suatu hari dalam perjalanan, Buttercup diculik oleh tiga orang asing.

Ketiga orang tersebut dipimpin Vizzini (Wallace Shawn) yang licik, Inigo Montoya (Mandy Patikin) si orang Spanyol, serta "si raksasa" Fezzik (André the Giant).

Saat penculikan berlangsung, muncul sosok misterius yang diduga adalah sang perompak terkenal, Dread Pirate Roberts dengan pakaian serba hitam lengkap dengan topeng mata.

film the princess bride dread pirate roberts
20th Century Fox

Sementara Vizzini membawa Buttercup sebagai tawanan, Inigo Montoya menghadang sang perompak untuk berduel.

Sebelum duel, mereka sempat berbincang, dan diketahui bahwa Inigo Montoya menyimpan dendam terhadap Count Tyrone Rugen (Christopher Guest), sang asisten Humperdinck.

Sedangkan Fezzik juga sedang menyiapkan serangan kepada sang perompak tersebut.

Ternyata siapa sosok perompak misterius serta tujuan dirinya terbongkar saat menghadapi tipuan licik dari Vizzini.

The Princess Bride pada dasarnya adalah cerita kisah cinta negeri dongeng melalui narasi yang diperkaya dengan tambahan alur dan karakter figur.

Petualangan dua karakter figur utama The Princess Bride tentu saja berpusat pada kisah cinta diantara Buttercup dengan Westley.

film the princess bride inigo montoya
20th Century Fox

Tampak jelas Robin Wright muda saat itu sebagai Buttercup, adalah debut yang mengesankan dan paling memikat.

Aktor Inggris Cary Elwes juga mampu imbangi dalam performa untuk ciptakan ikatan kuat diantara mereka dalam setiap adegan.

Adegan awal dalam kisah dongeng tersebut, langsung sajikan kisah cinta romantis mereka meski hanya sebentar.

Maka, petualangan The Princess Bride pun dimulai dengan tiga sosok yang merupakan jebakan licik Pangeran Humperdinck.

Chris Sarandon selain jadi protagonis pun, sudah terbiasa berperan jadi sang antagonis seperti dalam film ini.

Selain itu, tema balas dendam dalam cerita The Princess Bride tertuju pada figur Inigo Montoya, melalui kalimat ikonik:

plot cerita dongeng the princess bride
20th Century Fox

"Hello. My name is Inigo Montoya. You killed my father. Prepare to die."

Performa aktor Amerika Mandy Patinkin sebagai orang Spanyol, juga mengingatkan saya akan Antonio Banderas yang saat itu jauh sebelum dikenal dalam dunia perfilman.

Selain Inigo Montoya, karakter figur antagonis komedi, Vizzini yang diperankan Wallace Shawn mengingatkan saya akan aktor Danny DeVito.

Melalui sosok Vizzini inilah, humor dan komedi segar film ini sungguh terasa sekaligus juga berkualitas.

Seringkali karakter figur nya mengulangi kata yang sama, yaitu "Inconceivable!" sehingga jadi salah satu quote ikonik film ini.

Satu sosok "raksasa" Fezzik yang diperankan pegulat profesional André the Giant, menjadi figur klise dalam dunia dongeng, namun tetap menghibur melalui aksi dan dialog nya itu.

Dalam kisah metafiksi The Princess Bride, tentu ada dunia realita dalam adegan saat sang kakek yang diperankan aktor veteran Peter Falk dengan sang cucu yang diperankan Fred Savage.

sinopsis film the princess bride buttercup robin wright
20th Century Fox

Semua percakapan dalam dunia tersebut, tak kalah menghibur melalui humor segar dan terkesan natural sebagaimana hubungan sang bocah dengan sang kakek.

Oh ya, saya hampir lupa menyebutkan Billy Crystal sebagai Miracle Max, juga melalui dialog humor bermakna dan mengundang tawa.

Pasangan Miracle Max yaitu Valerie yang diperankan Carol Kane, baru sadar ia pernah bermain dalam horor When A Stranger Calls (1979) namun karena mereka memakai efek hiasan muka, jadi tidak mengenalinya.

The Princess Bride adalah salah satu arahan Rob Reiner terbaik di era 1980'an, terhadap seluruh aspek film.

Setting lokasi dan desain produksi memang tidak megah dan mahal pada masa nya termasuk efek visual, tapi didukung sinematografi mumpuni.

Kombinasi antara lokasi sungguhan dengan di dalam studio dalam semua adegan, mampu dipadukan secara utuh. 

the princess bride pangeran humperdiinck antagonis
20th Century Fox

Hal itu mendukung atmosfir kuat akan jalan cerita melalui aksi laga dan dialog yang mengena.

Salah satu aksi laga memorable favorit saya yaitu duel Dread Pirate Roberts dengan Inigo Montoya di tepi jurang laut saat senja hari.

Bahkan adegan ikonik The Princess Bride yaitu adegan pembuka dongeng, saat terjadi perpisahan antara Buttercup dengan Westley.

Pengisi musik film ini adalah Mark Knopfler, pentolan dari grup band Dire Straits, termasuk tema musik yang dramatis.

The Princess Bride bukan sekadar film romantis kisah cinta belaka meski dalam dongeng, namun ada petualangan dan dendam terhadap kekuasaan tirani.  

Itulah sinema petualangan romantis review The Princess Bride, antara kisah cinta dan dendam.

Score: 4 / 4 stars

The Princess Bride | 1987 | Pemain: Cary Elwes, Mandy Patinkin, Chris Sarandon, Christopher Guest, Wallace Shawn, André the Giant, Robin Wright, Peter Falk, Billy Crystal | Sutradara: Rob Reiner | Produser: Andrew Scheinman, Rob Reiner | Penulis Naskah: William Goldman berdasarkan Novel The Princess Bride: S. Morgenstern's Classic Tale of True Love and High Adventure, The "Good Parts" Version | Musik: Mark Knopfler | Sinematografi: Adrian Biddle | Penyunting: Robert Leighton | Distributor: 20th Century Fox | Negara: Amerika Serikat | Durasi: 98 menit

Comments